Accident 32

145K 8.8K 90
                                    

WARNING 18++ !!!
CERITA INI Mengandung adegan 18+, kekerasan, dan bahasa kotor.

Sebelum baca jangan lupa Vote nya ya😘✨
Love u all🥰

Met baca!

Kini Vanka sudah berada didalam mobil milik Dizon. Setelah kejadian makan siang tadi semua keluarga Dizon langsung bertanya-tanya tentang masakan yang Vanka masak. Bahkan Benjy pun memohon kepada Vanka agar memasakkan makanan untuknya juga, sudah pasti permohonan Benjy ditolak mentah-mentah oleh Dizon.

Saat ini Vanka dan Dizon sedang menuju ke suatu Mall di jakarta. Mama Dizon menyuruh Vanka untuk belanja kebutuhannya sehari-hari dari mulai baju aksesoris makeup skincare dan alat mandi. Pokonya semua barang yang Vanka inginkan harus dibelikan oleh Dizon

Vanka hanya menuruti ucapan Mama nya saja, sebenarnya ia masih sangat marah dengan Dizon karna Dizon sampai sekarang belum meminta maaf kepada Vanka

Saat ini Vanka menggunakan jaket tebal dan celana jeans, tidak lupa Vanka menutup kepalanya dengan kupluk jaket itu ia juga menutup wajahnya dengan masker dan kacamata. Vanka masih berhati-hati jika berjalan berduaan bersama Dizon di tempat umum, ia takut ada teman sekolahnya yang mengenali dirinya itu

"Harus banget ditutup begitu?" Ujar Dizon

Vanka masih tidak mau berbicara kepada Dizon saat ini, ia tidak merespon pertanyaan Dizon. Ia menuruni mobil yang sudah berhenti didepan lobby utama mall tersebut.

Tanpa menunggu Dizon yang sedang memberi kunci mobilnya kepada petugas Valet Parking, Vanka langsung berjalan memasuki pintu mall tersebut sendirian. Ia tidak peduli orang-orang melihat Vanka seperti apa saat ini, yang terpenting semua orang tidak akan mengenali wajah Vanka

Vanka memasuki salah satu toko pakaian sendirian. Selagi menunggu kehadiran Dizon, Vanka bisa melihat-lihat terlebih dahulu pakaian yang akan ia beli. Ia juga tidak lupa melihat harga pakaian yang ada disana, sebisa mungkin Vanka akan mencari pakaian dengan harga murah walau kenyataannya harga pakaian di mall ini tidak ada yang murah

"Ka, tunggu" ujar seseorang dari belakang Vanka yang sudah dipastikan kalau itu adalah Dizon

Vanka tetap melanjutkan langkahnya, ia tidak menggubris panggilannya Dizon.

"Tunggu"

Tangan Vanka kini tertahan oleh Dizon, mau tidak mau ia pun menghentikan langkahnya dan menoleh kearah Dizon yang masih menahan tangannya. Vanka mencoba menepis tangan Dizon tapi ternyata Dizon lebih kuat.

"Masih ngambek?"

"Siapa yang ngambek si" ketus Vanka masih berusaha melepas tangan Dizon

"Kenapa gue dikacangin?"

"Suka-suka gue lah" ketus Vanka lagi, "udah kek lepasin"

"Gamau"

"Yaudah terserah"

Vanka melanjutkan langkahnya dengan tangan yang masih digenggam kuat oleh Dizon, sehingga membuat Dizon mengikuti Vanka kemanapun ia pergi

"Gue minta maaf kalo lo masih marah sama gue soal kejadian dikamar"

"Bagus kalo sadar" ketus Vanka dengan langkah kaki yang semakin cepat

ACCIDENT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang