WARNING 18++ !!!
CERITA INI Mengandung adegan 18+, kekerasan, dan bahasa kotor.Sebelum baca jangan lupa Vote nya ya😘✨
Love u all🥰Met baca!
Melihat wajah kesal Vanka dari kejauhan, membuat Dizon terdiam. Ia tidak paham maksud dari tatapan Vanka itu kenapa.
"Dizon mau ga" ujar Annabel yang sedari tadi duduk disebelah Dizon
Dizon tidak merespon ucapan Annabel, ia masih menatap mata Vanka yang sepertinya benar-benar seperti tatapan kebencian
"Gue suapin ya" ujar Annabel mencoba menyentuh wajah Dizon
Melihat Vanka yang langsung membuang muka seperti itu membuat Dizon ikut kesal ditambah ia risih dengan kehadiran Annabel. Ia menepis tangan Annabel yang tadi menyentuh pipinya, semua laki-laki yang ada dibarisan belakang menatap wajah Dizon yang sudah memerah
"Lo" tegas Dizon menunjuk wajah Annabel, "kalo masih mau duduk disini gausah ganggu gue" bentak Dizon
Semua laki-laki yang ada disana sedikit terkejut mendengar bentakan Dizon, yang mereka tahu Dizon tidak akan pernah semarah ini dengan perempuan bahkan dengan Vanka yang selalu tidak suka dengan Dizon saja ia masih bisa tenang
Dizon termasuk laki-laki dingin dan jutek, ia jarang sekali bicara bahkan dengan anggota geng nya saja ia jarang bicara. Tapi ya seperti itu sekali bicara bisa saja karna ia sudah sangat kesal.
Annabel terdiam seketika mendengar Dizon membentaknya, saat ini Dizon sudah bertukar tempat dengan Rashad. Ia kini duduk disebelah Aaron yang masih asik bermain game dihpnya
"Lo sih, udah tau Dizon gak suka sama lo masih aja digangguin" ujar Delwyn menyalahkan Annabel
"Tau lo na, kalo Dizon marah yang kena satu geng" sambung Rashad
"Dih lo kok nyalahin gue, kan gue cuma berusaha biar Dizon suka sama gue" ujar Annabel tidak suka disalahkan oleh mereka
"Bego" ketus Delwyn
"Dari sikap dia ke lo aja membuktikan dia gak suka sama lo. Bukti nyatanya kemarin dia lebih memilih tolongin Vanka kan daripada dengerin omongan lo Hahaha" sambung Delwyn tertawa terbahak-bahak
Sedangkan Annabel yang tidak suka mendengar nama Vanka pun langsung menggretakan tangannya.
Dizon masih menatap punggung Vanka dari kejauhan, ia merasa sedikit lega karna Vanka makan bubur yang ia belikan lewat junior nya.
Brukkk
Dizon terkejut melihat Vanka bangun dari kursinya hingga membuat bubur tersebut jatuh kelantai, ia semakin kaget saat Vanka berlari dengan tangan yang menutup mulutnya sendiri
Semua pandangan murid di kantin kini tertuju kepada Vanka termasuk anak buah Dizon. Selagi teman-temannya melihat Vanka yang berlari keluar kantin. Dizon menyempatkan diri untuk keluar dari tempat duduknya
"Ron, kalo yang lain tanya gue kemana bilang aja lagi ngerokok dibelakang" bisik Dizon kearah Aaron salah satu yang tidak memperdulikan lingkungan sekitarnya
Melihat Aaron yang sudah menganggukkan kepalanya, Dizon berjalan pelan-pelan lewat pintu belakang kantin. Sesudah keluar dari kantin, Dizon berlari masuk kearah kamar mandi perempuan yang untung saja sedang sepi.
Ia mendengar suara seseorang perempuan yang seperti sedang memuntahkan sesuatu
Huwekkk
Dizon berjalan menghampiri pintu toilet tersebut, ia menunggu didepan pintu tersebut sampai Vanka berhenti memuntakan makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENT (END)
Romance-Tidak semua kenyataan itu menyakitkan ada juga yang membahagiakan- WARNING 18++ !!! Mengandung adegan 18+, kekerasan, dan bahasa kotor. Vanka terbangun dari tidurnya saat ini ia terkejut melihat tubuhnya sudah tidak memakai pakaian sehelai benang p...