Accident 63

123K 7.1K 696
                                    

WARNING 18++ !!!
CERITA INI Mengandung adegan 18+, kekerasan, dan bahasa kotor.

Sebelum baca jangan lupa Vote nya ya😘✨
Love u all🥰

Met baca!

Dizon menuruni tangga rumahnya, biasanya ia menghampiri ruang makan untuk sarapan. Tapi saat ini Dizon masih malas bertemu dengan keluarganya, apalagi mengingat pembicaraan papa nya semalam.

"Dizon, hari ini kamu gausah ke kantor. Biar bang Austin yang mengurus kantor beberapa minggu ini"

Langkah kaki Dizon terhenti mendengar Papa nya bicara seperti itu, ia langsung menoleh kearah papa mama nya yang sedang sarapan bersama saudaranya yang lain

Tatapan Dizon tertuju kearah Jeff yang juga sedang menatap Dizon. Tanpa basa basi Dizon memberikan senyuman miring kearah Jeff

"Bagus" jawab Dizon langsung melanjutkan langkahnya keluar menuju garasi mobilnya

•••••

Karna kemarin Vanka mengajukan pengunduran Diri jadi hari ini ia berniat mengambil gaji nya di perusahaan.

Vanka memasuki gerbang perusahaan, semua pandangan karyawan langsung menoleh kearah Vanka. Ia mencoba bersikap biasa saja, tidak peduli dengan ucapan orang-orang yang sedang membicarakannya

Padahal ia baru sebulan kerja tapi harus terpaksa mengundurkan diri, walau sebenarnya ia tidak ingin tapi ia harus melakukannya. Ia tidak mau menjadi bahan pembicaraan orang-orang lagi, ia ingin hidupnya lebih tenang saat ini

"Kamu yakin ingin mengundurkan diri?" Ujar Kepala Kantin yang bertanggung jawab dengan semua karyawan yang bekerja dikantin perusahaan Hamilton

Tanpa ragu-ragu Vanka menganggukkan kepalanya, ia sudah mengambil keputusan yang tepat. Ia harus mengundurkan diri sebelum semuanya terlambat.

"Yasudah, ini gaji kamu selama sebulan. Terima kasih ya Vanka pernah membuat menu yang enak untuk kantin"

"Iya pak, tidak masalah kalau kantin tetap ingin menggunakan resep saya" ujar Vanka mengambil amplop gaji tersebut, "kalau begitu saya pamit ya pak"

Setelah keluar dari ruangan tadi, Vanka langsung mengeluarkan ponselnya ia berniat untuk memesan ojek online dan pulang lebih cepat. Entahlah setelah ini Vanka akan bekerja dimana, ia belum berfikir kedepannya. Yang terpenting sekarang ia ada uang untuk membiayai anaknya sekolah dan membayar kebutuhan lainnya

Dengan ponsel yang masih dipegangnya, Vanka berjalan menundukkan kepalanya tanpa melihat sekitaran dirinya yang masih membicarakannya.

Langkah kakinya terhenti saat Vanka melihat sepasang sepatu hitam mengkilat didepannya. Untung saja Vanka tidak menabrak orang yang tibatiba ada didepannya itu, dengan segera Vanka menoleh kearah seseorang yang sedari tadi sedang menatapnya

Matanya terbuka lebar melihat pria berjas hitam ditemani dua pengawal dibelakangnya dan juga asisten yang juga Vanka sempat kenal

"Vanka, boleh saya bicara sebentar?"

Degg, jantung Vanka semakin berdegup kencang saat Papa Dizon membuka suaranya mengajak Vanka berbicara. Vanka langsung menganggukkan kepalanya tanpa menjawab sepatah kata pun

ACCIDENT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang