Accident 16

169K 10.6K 321
                                    

WARNING 18++ !!!
CERITA INI Mengandung adegan 18+, kekerasan, dan bahasa kotor.

Sebelum baca jangan lupa Vote nya ya😘✨
Love u all🥰

Met baca!

Mata Vanka terbuka lebar mendengar ucapan Dizon, ia tidak percaya dengan ucapan Dizon saat ini. Jantungnya ikut berdegup kencang, ia seketika lemas mendengarnya.

"Gamungkin, lo pasti bercanda" ujar Vanka masih mencoba tenang

"Gue gak bercanda ka, ini bukti USG lo tadi" ujar Dizon memberi sebuah amplop putih

Vanka segera merebut amplop tersebut dan membukanya, ia benar-benar tidak percaya dengan apa yang ia liat saat ini. Bagaimana bisa?

"Gamungkin ini gamungkin. Gue udah...." Ujar Vanka terpotong, air matanya kini mengalir deras ia tidak sanggup melihat hasil usg itu.

"Lo udah minum obat Pil KB selama berminggu-minggu kan?" Ujar Dizon

Lagi lagi Vanka terkejut mendengar Dizon yang bisa mengetahui semuanya

"Tadi dokter yang kasih tau gue semuanya, kondisi janin gak baik. Kalo tadi gue telat bawa lo kerumah sakit lo bisa keguguran"

"Kenapa? Kenapa lo harus bawa gue kerumah sakit?" Ujar Vanka sambil menangis kencang, ia tidak bisa menerima semuanya. Ia masih ingin sekolah, ia masih ingin punya masa depan.

"Gue tau ka, lo gak mau anak ini. Tapi lo harus ingat, dia gak bersalah jadi gue harap lo jangan ngelakuin hal bodoh yang bisa membuat lo keguguran"

"Gak, gue gak mau. Gue gak bisa. Gue masih mau sekolah, gua masih mau punya masa depan, gue masih mau senang-senang"

"Ka, lo gak boleh gitu. Bayi nya gak salah apa-apa, masa lo tega ngebunuh anak lo sendiri?"

Tangisan Vanka saat ini semakin deras, hingga dadanya ini terasa sesak karna sudah terlalu lama menangis.

"Gue gak mau dizon" ujar Vanka dengan suara sesegukan

Dizon memeluk Vanka yang masih menangis kencang, seolah ia sedang menenangkan Vanka. Sesekali Dizon mengeles rambut panjang Vanka, ia juga tidak tega melihat Vanka menangis seperti itu

"Kenapa... hiks.... Hidup gue.... Hiks... kaya gini"

"Gue minta maaf ka, semua karna gue. Gue minta maaf udah ngebuat diri lo kaya gini. Gue bersumpah gue akan tanggung jawab, gue gak mau anak itu lahir tanpa seorang ayah dan ibu. Gue janji mulai sekarang gue yang akan melindungi lo dari semua orang yang ngeganggu lo walau itu sahabat gue sendiri"

Mendengar ucapan Dizon membuat Vanka semakin menangis kencang, ucapan Dizon ada benarnya. Bayinya tidak bersalah dan Vanka tidak boleh membunuh anaknya sendiri

"Lo mau kan pertahanin bayi itu?"

Vanka menganggukkan kepalanya, ia mencoba menerima semua keadaannya saat ini. Ia juga harus menerima semua konsekuensinya.

"Lo mau kan nikah sama gue?"

Vanka terdiam mendengar pertanyaan terakhir Dizon, Jantungnya semakin berdegup kencang mendengarnya

"Vanka sudah sadar?"

Vanka terkejut mendengar namanya dipanggil oleh seorang wanita cantik yang baru saja menghampirinya saat ini. Ia tidak tahu siapa wanita yang seperti sedang mencemaskan Vanka

"Alhamdulillah, syukurlah nak sudah bangun"

Vanka menoleh kearah Dizon, ia tidak tau siapa wanita tersebut. Vanka memberi kode kepada Dizon untuk memberi tahunya

ACCIDENT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang