WARNING 18++ !!!
CERITA INI Mengandung adegan 18+, kekerasan, dan bahasa kotor.Sebelum baca jangan lupa Vote nya ya😘✨
Love u all🥰Met baca!
Suasana kelas 11 IPA 1 saat ini sangat ricuh karna tidak ada guru masuk. Ada yang berpacaran, ada yang main game di hp, ada yang lempar-lemparan kertas dan juga ada yang tidur
"Malem minggu ke diskotik xxx yuk" ujar Sean kearah teman-temannya yang sedang asik dengan dunianya sendiri
"Wah mao ngapain loo" sahut Rashad
"Heleh lo kaya gak tau Sean aja Lek" jawab Theodor yang memanggil Rashad jelek karna memang hanya Rashad yang jelek diantara mereka, 'astaga kamu berdosa syekali'
"Cewe mana nih? Masih yang kemarin kah? Haha" sahut Delwyn yang otaknya 11 12 dengan Theodor dan Sean alias bodoh tapi kalo bokep paling paham
"Ada deh kejutan baru. Gue udah lama banget ngincer nih cewe. Kepo banget gue sama badannya" jawab Sean sambil tertawa dan membayangkan sesuatu
Kedua mata Theodor dan Delwyn terbuka lebar mendengar ucapan Sean, kini matanya saling menatap satu sama lain seolah tahu perempuan yang dibicarakan Sean
"Hah? Lo serius? Kok bisa?" Ucapnya secara bersamaan
"Siapa sih siapa?" Kepo Rashad
"Bisa dong, nyokapnya aja pelacur. Pasti dia juga kaya nyokap nya lah, buah kan jatuh gak jauh dari pohonnya. Lo liat aja nanti gua bisa dapetin tubuh dia" bangga Sean
Delwyn dan Theodor hanya diam dan mengiyakan ucapan Sean saja. Ia tidak mau ikut campur kalau Sean sudah bicara seperti itu. Mereka Takut kalau terjadi apa-apa nanti mereka ikut terkena imbasnya jadi mereka hanya diam saja
"Ih gua nanya dari tadi siapa gak dijawab" kesal Rashad
"Kepo lo jelek. Urus noh muka lo biar glowing kaya pantatnya Aaron"
Sean tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Delwyn dan Theodor. Memang diantara mereka yang kulitnya sangat putih hanya Aaron, udah putih sipit mirip banget kaya orang korea lah pokoknya.
"Ron ikut lo, gue ajak anak DMT nanti" ujar Sean yang hanya diangguki oleh Aaron yang sedang asik dengan game di hpnya
"Zon ikut ye sabtu" ajak Sean lagi kearah Dizon yang sedang memainkan Hpnya
"Zon" senggol Sean karna kesal tidak menjawab pertanyaannya, "lagi liatin siapa si lo?" Keponya sambil melirik hp dizon
"Anjer banyak banget tuh chat cewe, cakep-cakep bener lagi. Bagi satu dong yang bisa di lobby" ujar Sean
Dizon hanya memutar kedua bola matanya mendengar ucapan Sean yang tidak jauh adalah merendahkan perempuan-perempuan.
Pandangan mata Dizon masih kearah hp nya, ia sedang menghapus pesan masuk dari perempuan-perempuan tidak jelas yang entah dari mana bisa dapat nomor Dizon.
••••••
Bel pulang sekolah berbunyi
Vanka bersiap memasukan buku-bukunya kedalam totebag nya. Tidak seperti murid perempuan lainnya yang menggunakan tas gamblok, Vanka dan kedua temannya menggunakan totebag kembaran yang mereka beli bersamaan terkecuali Fiona yang tidak suka memakai totebag alhasil hanya dia yang menggunakan tas gamblok dengan motif yang sama
Sebelum pulang, Vanka berjalan kearah kantin bersama sahabatnya. Ia membeli makanan dikantin untuk dimakan malam hari. Karna makanan kantin lebih murah jadi Vanka lebih memilih membeli makanan dikantin sekalian mengirit uang jajannya.
Matanya berputar ketika melihat segerombolan anggota DMT yang sedang nongkrong dibelakang kantin. Tanpa menggubris catcalling dari laki-laki tersebut, Vanka pun tetap melanjutkan langkahnya diikut ketiga sahabatnya.
"Mpok, nasi bungkusnya 10rb ya kaya biasa" ujar Vanka
"Ka, gua duluan ya udah dijemput abang gua" ujar Emily dan Daisy
"Yaudah sana hati-hati"
"Gue juga ya ka, lo gapapa kan sendirian? Gue ada janji sama nyokap gue. Maaf banget" sambung Fiona yang memang membawa kendaraan kesekolah
Lagi lagi Vanka hanya menganggukan kepalanya, ia tidak memaksa sahabatnya untuk menemaninya. Lagi pula sahabatnya itu pasti punya kesibukan sendiri tidak selalu harus bersama dengannya
Telinga Vanka semakin risih mendengar suara para geng DMT yang sedari tadi bersiul kearahnya. Untung saja nasi bungkus pesanan Vanka sudah jadi. Dengan segera Vanka mengambil plastik yang berisi bungkusan nasi, ia ingin segera keluar dari kantin tersebut.
"Gausah di dengerin siulan mereka" ujar seseorang dari arah sebelah kanan Vanka.
Dengan refleks Vanka menoleh kearah laki-laki yang sedang memegang satu botol Aqua. Jarak mereka saat ini sangat dekat, mata Vanka terbuka lebar melihat Dizon yang ada disebelahnya.
Vanka bergegas mengeluarkan uang yang ada disaku seragamnya, saat ia meraba kantong seragamnya ia benar-benar terkejut karna tidak ada uang sama sekali dikantongnya. Setahu Vanka ia masih menyisakan uang jajan 15rb untuk beli makan malam 10rb dan 5rb ongkos pulang.
Vanka menarik nafasnya panjang, ia malu saat ini apalagi disebelahnya ada Dizon.
"Mpok, ngutang dulu ya. Besok Vanka bayar. Uang Vanka ilang kayanya mpok" ujar Vanka seolah sedang memohon dengan raut wajah sedih
"Yaudah sana, kaya baru kenal mpok aja neng Vanka"
"Makasih mpok, ayaflu. Babay" teriak Vanka dengan nada senang lalu bergegas lari kearah keluar kantin
Huh huh huh
Suara nafas Vanka terdengar, kini ia sudah sampai didepan gerbang sekolah ia masih mengatur nafasnya karna sedari tadi ia berlari dari kantin.
Vanka terdiam saat ingat duitnya saat ini hilang, jarak dari sekolah kerumahnya lumayan jauh. Kalau masih ada Fiona ia masih bisa nebeng. Tapi saat ini ia sendirian, dan jalan satu-satunya adalah jalan kaki.
Vanka menarik nafasnya panjang, "yuk semangat Yovanka!!" Ujarnya dengan tangan terangkat seolah sedang menyemangati dirinya sendiri
Vanka sudah berjalan menjauhi sekolahnya saat ini, keringat ditubuh dan dahinya sudah mulai keluar banyak. Nafasnya juga sudah mulai tidak teratur
Ia merasa hari ini benar-benar sangat sial. Belum lagi uang jajan bulanannya sudah habis sisa 20rb untuk 4 hari dan itu pun tidak ia bawa, ia simpan dirumahnya.
Tinn tinnn
Vanka tergelonjak kaget mendengar suara klakson motor tepat disebelah telinga sebelah kanannya. Ia mencibir kesal saat ini. Dengan segera Vanka menoleh kearah pengendara motor tersebut
"Biasa aja dong..." Ucapan Vanka terhenti saat melihat laki-laki dibalik helm full face yang sangat Vanka kenal helm milik siapa itu
Siapa tuhhhhh???!!!
Rosé semakin pusing kalau kalian gak vote!!
Yuk klik next nya~~~
@dhinces
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENT (END)
Romance-Tidak semua kenyataan itu menyakitkan ada juga yang membahagiakan- WARNING 18++ !!! Mengandung adegan 18+, kekerasan, dan bahasa kotor. Vanka terbangun dari tidurnya saat ini ia terkejut melihat tubuhnya sudah tidak memakai pakaian sehelai benang p...