Semoga harimu menyenangkan, walau tanpa dirinya
* * *
Clara sedang bersantai di ruang tamu sendirian. Televisi terus menyala tapi gadis itu hanya bermain ponsel sedari tadi. Dia terkekeh sendiri membaca sebuah aplikasi 'webtoon' yang ada di ponselnya. Dia memang penyuka komik, sedikit berbeda dengan temannya. Clara sangat senang melihat gambar-gambar yang ada di komik.
"andai gue bisa gambar, bakal gue buat komik yang keren" ucapnya dengan nada lesuh.
"Clara" panggil Widya sambil membawa sepiring pancake, lalu diberikannya kepada Clara, anak tunggalnnya.
Clara dengan senang hati menerimanya, "thank you, mom"
"sama-sama sayang"
Clara menautkan kedua alisnya, dia menatap Widya heran. "tumben baik, Ma. Kenapa?"
"oh, ada yang mau Mama kasih tau"
"apa itu?"
"kemarin mama sudah bicarakan sama tante Anna. Keputusan kami sudah bulat, minggu depan kalian tunangan. Lusa, kamu ikut Mama sama Tante Anna ya, kita ke butik untuk cari baju kalian"
Clara yang hendak minum langsung menjatuhkan gelasnya, Widya terkejut.
"L-lusa?" dia menggeleng kuat. Pikirannya terus berputar, mencari cara menggalkan tunangannya. Clara yakin pada pilihannya, dia tak bisa menerima hal ini.
"kamu, kok keliatan gak senang gitu?"
"Ma. Aku udah bilang kemarin, aku gak mau tunangan Ma"
"sayang, kalian saling mencintai, gapapa dong. Bastiannya juga gak nolak kok"
"Ma, aku gak bisa"
"kenapa? Karna kamu ragu sama cintamu?"
"cinta itu bisa datang kembali, Clara. Apalagi kalau kamu pernah mencintainya. Mama juga begitu dulu dengan Papamu, dan kamu lihat sekarang, kita bahagia kan"
KAMU SEDANG MEMBACA
RA & RE
Teen FictionMasa lalu memang tidak akan terlupakan, tapi bagaimana jika kita memang tidak ingat apapun tentang masa lalu? Revan, lelaki yang tak pernah berhenti untuk mencari keberadaan Rara, teman kecilnya. Revan tak pernah menganggap kalau Rara sudah tewas s...