vote dulu sebelum baca xixi
terima kasih buat pembaca setia cerita ini❤🙏* * *
Jam menunjukkan pukul 5 sore dan Revan baru saja tiba di rumahnya.
Tring!
Revan menghentikan langkah kakinya di tangga. Dia mengambil ponselnya dalam saku. Dilihatnya pesan dari sang Papa, Bima.
{ room chat }
Papa : Revan sekarang kamu bisa ambil data nya? kamu udah makan siang? Jangan lupa makan ya ibadahnya juga, baru kamu boleh pergi.
Revan : iya Pa, nanti Revan ke sana
Dengan gerakan cepat dia melanjutkan kegiatannya, menaiki tangga. Bergegas mengganti baju, cuci muka, sholat, dan makan siang. Setelah selesai dia langsung mengambil kunci mobilnya.
"naik mobil aja kali ya?"
"Mobil aja deh takutnya hujan" ucapnya pada diri sendiri. Dia mengeluarkan mobilnya dari bagasi dan berlalu pergi meninggalkan pekarangan rumahnya.
Takut terlambat, Revan mempercepat perjalanannya dengan kecepatan di atas rata-rata. Butuh waktu 20 menit untuk tiba di tempat tujuannya.
* * *
Sedangkan di rumah Liora sedang menonton acara televisi kesayangannya. Yap benar, Upin & Ipin.
Drtt
Ponselnya bergetar bertanda ada yang menelfonnya. Gadis cantik itu kebingungan karena nomor sang penelfon tak ada di kontaknya.
"Halo?"
"Halo, mba Liora bisa segera kemari? Pak Edward dari tadi ngamuk gak mau makan tolong ya mbak" ucap seorang wanita di seberang sana. Liora mendengar suara jeritan seseorang.
"Saya segera ke sana"
Tit!
Liora berlari menaiki tangga. "Kil! Kila" panggilnya sedikit keras.
Syakila yang merasa terpanggil keluar dari kamarnya.
"kenapa kak?"
"Kita ketemu Papa, kamu siap-siap"
"Sekarang?" tak menjawab, Liora berlari lagi ke kamarnya untuk bersiap-siap.
Tak butuh waktu lama mereka pun segera pergi mengunjungi Papanya.
Sejak pulang sekolah tadi Acha memang tidak berada di rumah, melainkan di rumah Bibi mereka. Acha bilang ingin bermain dengan Azka, sepupu kecilnya.* * *
Revan memakirkan mobilnya saa tiba di area parkir rumah sakit jiwa tersebut.Terlihat bangunan tua yang telah direnovasi kembali, terpampang jelas tulisan Rumah sakit jiwa Grahatama di atas bangunan itu, yang merupakan milik salah satu teman Bima.
Di sisi lain, Liora bersama Syakila berlari mencari ruangan sang Papa.
"SAYA GAK MAU MAKAN!"
"SAYA MAU KETEMU ISTRI SAYA!"
"LEPASIN SAYA!"
"JANGAN GANGGU SAYA!" mendengar suara teriakan dan barang-barang yang dilempar dari salah satu ruangan, Mereka langsung melangkahkan kakinya ke ruangan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
RA & RE
Teen FictionMasa lalu memang tidak akan terlupakan, tapi bagaimana jika kita memang tidak ingat apapun tentang masa lalu? Revan, lelaki yang tak pernah berhenti untuk mencari keberadaan Rara, teman kecilnya. Revan tak pernah menganggap kalau Rara sudah tewas s...