vote dulu dong sebelum baca><
* * *
Pelajaran penjas memang menyenangkan, apalagi kalau main di lapangan. Dijamin semua murid semangat melakukannya. Namun beda lagi kalau saat ujian.
Nilai langsung turun drastis. Cuma penjas yang begitu.
"anak anak, ini udah masuk jam ke 2 pelajaran. 15 menit lagi kita ujian kalian baca baca materi dari sekarang dan 45 menit waktu kalian mengejerkan. Paham semua?" kata Pak Romi sambil berdiri dari meja gurunya.
"Ya ampun Pak, baru juga dijelasin udah ujian aja, kasih waktu dong Pak!" protes Arnold.
"saya sudah kasih waktu 15 menit sebelum ujian, apa itu kurang Arnold?"
"kurang Pak, minggu depan aja Pak ujiannya. Hari ini kita praktek main di lapangan Pak lebih bagus biar badan jadi sehat"
"Oke. Minggu depan kita ujian 50 soal essai"
"PAK KOK BANYAK BANGET SIH!"
"Bapak kok tega sih, kasihan dong Pak sama kita ujiannya 10 soal aja minggu depan ya, Pak"
"buset! Otak saya bisa berasap kalo soal sebanyak itu Pak!"
"waktu terus berjalan mau ujian hari ini atau minggu depan? Kalau hari ini kalian tulis apa yang saya bacakan terus jawab dibawahnya"
Dengan kesal, mereka mulai mengerjakan ujian penjas dadakan itu. Pak Romi mulai membacakan satu per satu soal pilihan berganda untuk mereka.
Kira-kira kalau dadakan begini, nilai bisa tinggi kah?
Bisa kalau otaknya secair dan selancar air mengalir.
Mending kalau semua muridnya pinter. Dikelas ini kayak Bhinneka Tunggal Ika, berbagai macam keterampilan. Memang nyatanya seperti itu, tidak ada manusia yang menguasai semua keterampilan. Ada yang di bidang olahraga, seni, sastra, sains, matematika dan lainnya.
"Nold, kerja sama yak" bisik Alvin pada Arnold, orang yang duduk di sampingnya.
"gue bego njir, ngapai lo kerja sama sama gue" ucap Arnold dengan percaya diri.
Percaya diri dan kejujuran itu penting sobat.
Arnold itu tidak bego.
Hanya malas. Malas pangkal bodoh.
Menurutnya belajar itu gak perlu tiap hari, cukup baca sekali terus diingat seumur hidup. Emang ingat? Engga lah mana mungkin ingat, kan yang penting udah pernah dibaca terus tinggal pilih deh jawabannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RA & RE
Teen FictionMasa lalu memang tidak akan terlupakan, tapi bagaimana jika kita memang tidak ingat apapun tentang masa lalu? Revan, lelaki yang tak pernah berhenti untuk mencari keberadaan Rara, teman kecilnya. Revan tak pernah menganggap kalau Rara sudah tewas s...