pencet bintang kiri bawah&coment ya gk bayar kok xixi
* * *
Seorang gadis berdiri di depan cermin besar yang terletak di sudut kamarnya, memperlihatkan Rachel yang tengah memasangkan sebuah dasi, dengan susah payah dia memasangnya.
Selepas itu, dia mengambil sisir pink untuk menyisir rambut panjangnya. Rambut hitam pekat kini tergerai sempurna.
Dengan segera Rachel, mengambil tas dan topi sekolahnya. Hari ini adalah hari Senin, yang juga merupakan hari pertamanya masuk ke sekolah baru. Dan tak lupa hari dimana waktu upacara bendera akan berlangsung.
Satu per satu anak tangga ia lewati dan langsung berjalan menuju ruang makan.
Terlihat Amanda sedang mengoleskan selai cokelat. Sedangkan Adrian, sibuk membaca koran berita.
"Morning Ma, Yah" Rachel mencium pipi kedua orang tuanya. Sudah lama ia tak melakukan kebiasaan seperti itu.
"Morning sayang. Kamu mau sarapan di rumah atau mau di bawa aja ke sekolah?"
"Bawa sekolah aja Ma, takut telat soalnya hari ini hari pertama aku masuk."
"Kak Bryan mana Ma?" sambung Rachel.
"Masih tidur. katanya ada kelas siang nanti"
"Dih, bukannya ngantar adeknya ke sekolah malah tidur nyenyak!"
Amanda menggeleng kepala melihat tingkah Rachel yang sedikit manja pada kakaknya itu.
"Nah ini bekalnya udah siap"
Rachel pun mengambil sekotak bekal dan memasukkan ke dalam tas ranselnya. Sebelum berangkat ia tak lupa untuk menyalim tangan orang tua nya.
"Rachel berangkat ya, Assalamualaikum"
"Walaikumsalam"
Karena sang kakak tak bisa mengantar, terpaksa Rachel harus naik angkutan umum. Jarak antara sekolah Rachel dengan kantor Ayahnya terbilang cukup jauh, maka dari itu biar tidak ngerepotin sang Ayah dia lebih baik naik angkutan umum.
* * *
Sekitar 10 menit Revan menunggu teman-temannya di halaman rumah bernuasa cokelat miliknya. Tak lama terdengar suara deruman motor yang kini berhenti di samping Revan.
"Lama!" ucapnya ketus.
"Ya maaf, Lo kayak gak tau Arnold aja."Alvin melirik Arnold dengan tatapan kesal.
"Iya deh gue salah, maaf" ucap Arnold sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Cabut." Revan menghidupkan mesin motornya diikuti oleh kedua temannya. Memang setiap berangkat sekolah mereka selalu bareng dan tempat perkumpulannya adalah rumah Revan. Karena dekat dengan sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
RA & RE
Teen FictionMasa lalu memang tidak akan terlupakan, tapi bagaimana jika kita memang tidak ingat apapun tentang masa lalu? Revan, lelaki yang tak pernah berhenti untuk mencari keberadaan Rara, teman kecilnya. Revan tak pernah menganggap kalau Rara sudah tewas s...