Masa lalu memang tidak akan terlupakan, tapi bagaimana jika kita memang tidak ingat apapun tentang masa lalu?
Revan, lelaki yang tak pernah berhenti untuk mencari keberadaan Rara, teman kecilnya. Revan tak pernah menganggap kalau Rara sudah tewas s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
* * *
"ke kantin aja yuk," ajak Claudya pada ketiga sahabatnya.
"Yaudah ayo lah gercep," ujar Clara.
"gue gak deh" kata Luna.
Lain halnya dengan Liora, dia mengambil buku kasnya dan beranjak bangkit dari duduknya."Duluan aja, gue mau ke kantor guru"
"Oke deh, ntar lo langsung ke kantin aja. Oh ya perlu gue temenin ga?" tanya Clara.
"Udah ada yang nemenin gue"
"Siapa?"
Mata Liora melirik ke bangku Revan.
"Sama Revan?" tanya Claudya.
"iya"
"Tumben akur lo berdua. Yaudah kita cabut dulu bye!" Clara bangkit dari tempat duduknya, lalu berdiri disamping Claudya dan menarik tangannya.
Mereka mulai keluar dari kelas dan berjalan ke kantin. Selepas kepergian sahabatnya, Liora berjalan ke bangku Revan yang berada di sebelah kiri belakangnya.
Dilihatnya kedua orang itu, Rachel dan Revan yang asik berbicara. Sesekali canda tawa mereka tunjukkan.
"Ck" Liora berucap pelan dan tentu saja belum sampai di meja mereka.
"Ekhmmm!"
Dua orang tersebut langsung menghentikan aktivitasnya.
"Lo ngapai disini?" tanya Revan, kesal pastinya.
"lo lupa?"
Dahi Revan berkerut mengingat apa yang ia lupakan.
"Udah ingat?"
"Gue ke luar bentar, kalau mau ke kantin duluan aja, Hel" ujar Revan setelah mengingat apa yang ia lupakan.
Rachel mengangguk sebagai jawaban.
"Lama"
Revan menatap datar ke Liora lalu bangkit dari duduknya dan berjalan mendahului Liora.
Setelah kepergian mereka, Rachel mengambil novel dari tasnya. Daripada ke kantin sendirian lebih baik ia baca novel.
Halu lebih menyenangkan!
"lo gak ke kantin?" tanya Luna sembari duduk di bangku Revan.
"Lagi malas aja ke kantin" jawab Rachel sedikit terkekeh.
"mau ke perpus gak?"
"gak sama Clara, Claudya?"
Luna menggeleng, "tadi mereka ngajak, cuma gue nolak. Lagi males juga ke kantin"
"Oo gitu. Oke ayo"
Mereka pun bangkit dari duduk dan berjalan ke ruang perpustakaan. Mereka berdua memang sangat menyukai buku.
