35.Hello Again

52 10 1
                                    

"Jelcy?" Suara Abang Jinu lagi-lagi membangunkanku dari tidur nyenyakku.

"Hmm?"

"Makan ayo, kan kita disini mau makan" katanya dengan enteng.

Bagaimana tidak, dia selalu membawaku bertemu dengan cowo menyebalkan itu. Aku memang sudah sadar jika ini apartement milik cowo menyebalkan itu sedari ia datang dengan membawa belanjaannya itu. Lagi pula kenapa ia selalu mau menjamu abangku seperti ini, maksudnya aneh saja kenapa dia sebaik itu dengan abangku.

Positif thinking Cy, dia mau baik sama calon kakak iparnya.

"Hai, apa kabar?" Tanyanya yang membuka obrolan.

"Baik" jawabku singkat sambil menggeserkan kursi untuku duduki.

"Ngga ada feedback gitu" sahut abang dengan menatapku.

"Nggapapa hyung, mungkin Jelcy masih ngantuk jadi blom mau banyak bicara" cowo menyebalkan ini malah mencari alasan untuk menghancurkan suasana canggung.

Ini sudah setahun lebih, sejak pertama kali aku menginjakan kakiku ke apartement miliknya. Padahal ketika aku meninggalkan apartement ini, aku berharap tidak akan pernah lagi datang kesini. Hanya abangku yang selalu berhasil membawaku ketempat yang aku tidak ingin kunjungi.

Bukan sekedar menginjakan kaki saja, kalian ingat pertama kali aku datang ke apartement ini kejadian apa yang aku alami. Itu bagaikan mimpi buruk yang sebelumnya tidak pernah aku bayangkan akan terjadi kepadaku.

Bagaimana tidak aku sebut dengan mimpi buruk, coba bayangkan kalian diposisiku. Apa kalian tidak akan ketakutan jika orang yang tidak kalian kenal, membawa kalian ke apartement-nya tanpa kalian ketahui.

Didalam benak kalian pasti akan mengira dia itu orang jahat, bukan? Ah sudahlah, aku tidak mau lagi menceritakan kembali kejadian yang menakutkan itu, lagipula, kalian sudah tau.

"Udah makannya? Tidak mau nambah?" Tanyanya dengan nada lembut.

Kenapa juga dia bernada seperti itu, setiap aku makan dirumahnya ada saja hal yang membuatku menggidik ngeri. Ini bukan karena suasana yang dikacaukan oleh mahluk astral, tapi ini suasana yang dibuat oleh sang pemilik apartement ini.

"Udah kenyang, makasih"

"Oh iya aku buat pudding coklat" ucapnya yang langsung mengambil pudding itu dari kulkas.

"Tau aja kalau Jelcy suka pudding, apalagi rasa coklat" kan mulai deh nih abang gw bacotnya.

"Ngga makasih" tolakku, agar tidak disini terlalu lama.

"Bang, kan gw mau ke kampus. Ayo buru jangan banyak bacot" aku hampir saja lupa kalau aku ada kelas hari ini, padahal kelasnya akan segera mulai 20 menit lagi, tapi aku masih saja belum sampai dikampus.

"Oh iya lu ada kelas. Ky, bisa anterin adek gw ngga? Ya sekalian anterin gw pulang juga, kan gw ngga bawa mobil. Kasian juga kalau adek gw disuruh naik bus, keburu telat nanti" keknya abang gw hobi nyusahin temennya dah, dengan enaknya dia suruh temennya gini.

"Dah lah bang gw naik taksi aja" aku beranjak dari kursiku lalu mengambil tasku yang tadi aku simpan diruang tamu.

"Ayo aku antar" katanya yang sudah rapih.

Kapan dia ganti bajunya, kok udah rapih aja ~ tatapku heran.

Aku yang melihatnya begitu semangat mengantarkanku ini lagi-lagi dibuat merinding. Jika berada didekatnya memang harus memakai gelang pelindung agar tidak terkena aura negatifnya ini. Masa aku selalu merinding seperti ini.

Dear My Universe | Rocky ASTROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang