3.Help Me

107 21 8
                                    

Tok tok tok

Pintu kamar ini lagi - lagi diketuk dan seseorang itu memasuki kamar ini.

Aku berpura - pura tetap tertidur agar aku tidak harus berdebat dan melihat orang jahat itu.

Langkah kaki itu semakin jelas terdengar. Aku merasa sekarang ia duduk dipinggir kasur yang ku tiduri.

"Hei... Bangun" ucapnya dengan nada yang lembut.

Bentar, kenapa saat ini suaranya berbeda? Ini seperti suara orang yang ku kenal.

"Jelcy, bangun" ucapnya lagi sambil mengelus kepalaku.

Rasanya aku ingin membuka mataku, tapi aku takut jika ini orang jahat yang lainnya.

"Dek, pulang yuk? Bangun dong" ucapnya lagi.

Iya, aku kenal suara ini!

"Abang" aku membuka mataku dan langsung memeluknya.

"Haha iya ini gw" ia membalas pelukanku.

Ini pelukan yang begitu aku rindukan, selama 1 tahun aku tidak pernah memeluk siapapun. Wajarkan aku sangat merindukan pelukan dari Abang tersayangku ini.

"Abang, aku rasa tadi aku mimpi buruk. Ada seorang pria yang tidakku kenal mencoba melakukan hal yang jahat kepadaku Bang" aku menjelaskan apa yang terjadi.

Aku harap yang tadi terjadi itu hanyalah mimpi, ya mimpi buruk.

"Orang jahat? Kau diapakan dengannya? Kenapa kau tidak menonjoknya saja? Bukankah adikku ini hobi memukul orang?" ini pertanyaan yang mengkhawatirkanku atau meledekku?

"Aish, aku tidak hobi memukul orang tau! Dia bertubuh tinggi, berambut coklat, bermata coklat yang mengintimidasi! Tatapannya begitu menyeramkan Bang, Jelcy takut" itu saja yang aku ingat dari pria jahat tadi.

"Apa dia tampan?" tanya Abangku dengan nada menggoda.

"Yaaa! Apa-apaan Abang ini! Itu tidak penting. Lagi pula kenapa Abang menanyakan hal bodoh itu" aku memukulnya karena pertanyaannya yang begitu bodoh.

"Hahaha iyaiya maafkan Abang" ucapnya sambil mengusap pipiku.

"Ayo Bang, aku ingin pulang" ajakku sambil menarik tangannya.

"Hei, tunggu. Kau bersemangat sekali ingin pulang" Ucap Abangku yang beranjak dari duduknya.

"Aku lupa, dimana aku taruh barang-barangku. Tapi seharusnyakan barang-barangku ada dikamar ini. Kenapa tidak ada?!" aku mencari koper serta tas ranselku yang entah dimana.

Aku tidak mengingatnya karena semalam aku pun tidak sadar jika berada ditempat ini. Bagaimana jika barangku hilang? Ah tidak mungkin, aku pasti menaruhnya dikamar ini.

Tok tok tok

"Hyung, ayo kita sarapan. Aku sudah menyiapkannya" ucap seseorang dibalik pintu.

"Baiklah, kita akan segera keluar" balas Abangku

"Abang, i-itu suara..." aku bingung mengapa suara itu kembali hadir ditelingaku. Apa aku sudah gila, karena mimpi burukku itu?

"Tenang saja, ada Abang disini. Kau tidak usah takut" ucap Abang sambil merangkulku.

"T-tapi ku kira tadi adalah mimpi buruk. Apa ini nyata Bang? Aku tidak ingin ini nyata, ini begitu menakutkan" aku bersembunyi dibalik badan Abangku, karena kita akan segera keluar dari kamar ini dan bertemu dengan pria itu.

"Kau tidak usah takut, dia tidak seperti yang kau pikirkan" ucap Abang yang membuka knop pintu itu.

Tau apa Abangku ini tentang pria jahat itu.

Dear My Universe | Rocky ASTROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang