27.Some Desire

43 9 0
                                    

Soora baru saja berpisah dengan kita bertiga , dengan membawa impiannya dan beberapa hadiah yang masing - masing diberikan oleh kita.

"Good luck , uri Soora-ah!" teriakku saat melihat Soora menjauh dari pandanganku.

"Fighting Sooraaa!" teriak Dayeong sesudahku.

"Ppalli nanti ketinggalan pesawat woi!" teriak Jungeun sambil mengisyaratkan dengan tangannya.

Ting

Notifikasi email diponselku berbunyi , mungkin ini pemberitahuan dari kampus di Kanada.

Aku segera mengeceknya sambil berjalan menuju parkiran untuk kembali ke Seoul.

Baru saja aku buka , sudah ada kata permintaan maaf diawalnya. Sudah dipastikan isinya akan mengecewakan.

"Ada apa?" tanya Jungeun yang melambatkan langkahnya.

"Nggapapa"

Jungeun melirik layar ponselku yang menunjukan email tertolaknya aku dikampus Kanada.

"Gwenchana. Masih ada Belanda , kan?" Jungeun merangkulku.

Aku tersenyum "Iya , semoga"

Jungeun tersenyum sambil menepuk bahuku "Semangat dong!"

Sebelum kita berpisah dari kedua orang tua Soora yang ingin melanjutkan perjalanan bisnisnya ke luar kota itu. Kita bertiga berpamitan untuk pulang ke Seoul terlebih dulu.

"Hati - hati ya kalian. Makasih udah anterin Soora" ucap Papa Soora.

"Sama - sama samchon" sahut Jungeun.

"Kalau gitu kita pergi dulu ya" pamit Papa Soora.

"Nee" sahut kami kompak.

Perjalanan pulang biasanya akan lebih cepat dibanding perjalanan pergi , jadi aku akan belajar selama perjalanan pulang.

Aku duduk disamping Dayeong yang sedang menyetir dan Jungeun duduk dibelakang. Dayeong tidak ingin kalau Jungeun yang duduk disampingnya , itu akan membuat fokusnya teralihkan dengan tingkah keisengan Jungeun.

"Eh mau langsung pulang?" Jungeun yang dari tadi duduk diam bersuara.

"Iyalah" sahut Dayeong jutek.

"Ngga makan dulu gitu? Gw laper nih" kata Jungeun yang mendekati kursi yang didepannya dan memegang perutnya.

"Makan dirumah"

"Makan jjajangmyeon yoo?" ajak Jungeun.

"Males ah"

"Neul!" panggil Jungeun.

"Hah?" aku yang sedang fokus menghitung teralihkan oleh panggilan Jungeun.

"Jjajangmyeon" ujar Jungeun dengan tatapan dan bibir yang agak ia manyunkan.

"Waeyo?" tanyaku apa maksudnya.

"Ah Haneul" lagi - lagi Jungeun memanyukan bibirnya.

"Yaaaaa! Hajima" aku ngga ngerti Jungeun ini kenapa , aneh sekali melihat tingkahnya yang seperti ini.

Plak

"Aish , sakit!" rengek Jungeun yang baru saja mendapatkan pukulan dari Dayeong yang tepat mendarat dikepalanya.

Sempat - sempatnya Dayeong memukul Jungeun.

"Sikeuro!" omel Dayeong.

"Lu ngga liat Haneul lagi belajar hah? Lu malah gangguin , segala manyun - manyun lagi. Lu kira lu Park Bogum kalau manyun lucu hah?!" lanjutnya , akhirnya Dayeong marah juga haha.

Dear My Universe | Rocky ASTROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang