30.I Don't Know

39 11 1
                                    

Jelcy baru saja membuka email dari kampus yang berada di Belanda. Sayang sekali ia tidak bisa berkuliah dikampus itu karena satu persyaratan yang terlewat , lancar dutch adalah salah satu syaratnya.

Sedangkan Jelcy baru mulai belajar dutch ditahun ini disekolahnya. Harapan terakhirnya berkuliah diluar negri pun sirnah.

"Kenapa Cy?" tanya abang yang baru saja datang dari kamarnya.

"Jelcy ngga lolos bang" sahutku dengan nada kecewa.

"Nggapapa. Kalau lu kuliah di Belanda nanti abang makin keliatan jomblo. Makanya Tuhan ngga ngizinin dek" ujar abang sambil menarik kursi untuk ia duduki.

Bilang aja sedih ditinggal adiknya lagi , tapi untung ngga jadi ya.

"Makanya cari pacar dong bang jangan nyari ribut mulu" ledekku.

Iya bukannya cari pacar , malah hobi nyari ribut sama adiknya.

"Lah lu juga jomblo kan?!"

Sama - sama jomblo harusnya akur , bukan malah saling menuduh satu sama lain.

"Ya terus kenapa?"

"Cari pacar juga sana biar gw ngga jadi samsak berjalan lu lagi" protes Jinjin yang sering mendapat pukulan dari Jelcy yang kesal dijahilinya.

Kakak beradik ini malah asik beradu bacot dengan topik utama kejombloan mereka. Bagi mereka kejombloan itu bisa menjadi hal yang paling menyenangkan , karena tidak terikat oleh hubungan yang akan berujung toxic.

"Ngga ada waktu" sahutku sambil menunjukan ekspresi sombong.

"Mau gw bantuin cari?" tawar abangku dengan senyum jahil andalannya.

"Cari buat lu aja yang lebih membutuhkan"

Adik yang baik , mengalah untuk kakaknya.

"Belum ada yang kaya eomma dek"

"Kaya eomma , maksudnya janda?"

Pantes jomblo mulu seleranya janda rupanya.

"Yeehhh ngga gitu"

"Ya terus apa?"

"Cewe yang berhati malaikat tapi sekuat wonder women , kaya eomma"

Tuh ada yang merasa masuk kriteria Jinjin ngga?

"Oohh gw kira lu suka janda bang , siapa tau lu pengen langsung punya anak jadi maunya sama janda yang udah punya anak"

"Emang gw cocok ya kalau sama janda?" lah dia nanya.

"Pffh! Cocok kok , kan lu tua bang. Udah cocok jadi ayah sambung dari anak umur 5 tahun" aku menahan tawa , tapi tidak bisa menyembunyikan senyumanku.

Jelcy puas sekali meledek abangnya dimalam hari seperti ini. Sampai kekecewaan yang datang diawal dinner tadi terlupakan karena kehadiran abangnya.

"Tapi dek , kalau liat lu tuh gw jadi inget seseorang yang bakalan cocok sama lu" sahut abangku dengan tatapan seriusnya.

"Haduhhh , Jelcy tuh terlalu berharga untuk dimiliki bang" sahutku dengan nada sombong.

"Bener deh , gw serius. Cowo ini cocok sama lu. Banget malah!" ujarnya dengan semangat.

Siapa sih emang orangnya bang?

"Gausah segala cocok - cocokin gw gitu deh!" malas banget kalau abang udah bahas cowo yang ingin dia dekatkan denganku.

Padahal ia tau , aku ini malas dengan yang namanya pacaran.

Dear My Universe | Rocky ASTROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang