"Iya gw akuin istrinya Ka Eunwoo itu cantik" saat ini aku sudah berada didalam mobil setelah acara pesta pernikahannya Ka Eunwoo tadi.
Pestanya berjalan dengan lancar. Begitupun saat Ka Eunwoo membacakan janji suci didepan para tamu yang hadir.
Oh iya saat meresmikan pernikahan mereka itu aku sedang berada ditoilet. Entah tiba - tiba aku ingin buang air kecil.
Tapi aku bisa mendengar suara teriakan serta tepukan tangan para tamu undangan yang ada.
Lagi pula memang tidak seharusnya aku melihat , walaupun umurku ini sudah 17 tahun. Padahal lebih banyak tamu yang dibawah umurku ini menyaksikannya.
Sebenarnya itu bukanlah budaya negaraku , hanya saja karena dunia semakin modern jadi budayaku tercampur aduk dengan budaya barat sana.
"Dek , besok temenin gw lagi ya" abangku ini membuyarkan lamunanku saja.
"Kemana?" tanyaku.
"Ke mall" tumben sekali.
"Ngapain?"
"Beli sesuatu"
"Gajelas jawabannya ngga mau gw nganternya" apa - apaan abangku ini pake rahasia - rahasiaan segala.
"Dihh gitu"
"Makanya yang jelas!"
"Gw mau beli kado buat-"
"Buat siapa?"
"Eunwoo"
"Owh kirain"
"Makanya jangan dipotong dulu omongan abang"
"Loh kok abang ngasih kado pernikahannya telat?"
"Ya emang ngga boleh?"
"Katanya yang nikah itu udah kek adiknya sendiri , tapi kadonya telat" sindirku.
"Gw sibuk akhir - akhir ini , lu juga tau kan"
"Ngeles aja"
Lagi - lagi perdebatan yang kita lakukan ini mengikis waktu sampai tidak terasa mobil yang kita tumpangi sudah menapaki garasi rumah.
Eomma akan pulang besok jadi dirumah masih ada aku dan abang Jinjin saja. Karena sudah jam 11 malam aku memutuskan segera membersihkan diri lalu segera pergi ke alam mimpi.
Begitu pun dengan abangku yang juga masuk ke kamarnya setelah tadi tidur - tiduran sebentar disofa.
Kini aku sudah mengenakan piyama dan segera bersiap menuju ke alam mimpi. Aku menghempaskan tubuhku ke kasur ternyaman ini. Aku tarik selimutku dan mematikan lampunya serta tidak lupa untuk membaca doa.
Mungkin itu akan terdengar seperti anak kecil yang akan segera dibacakan dongeng oleh sang ibu , tapi sedari kecil kebiasaanku sebelum tidur tidak bisa aku hilangkan. Hanya saja sekarang aku sudah tidak lagi dibacakan dongeng oleh eomma.
Baru saja aku ingin memejamkan mata ponselku malah berdering. Siapa juga ditengah malam seperti ini menelponku.
Ternyata Soora yang menelponku.
"Oh Soora , ada apa?"
"Neul , besok tolong bilangin guru dong kalau gw izin"
"Izin? Izin apaan? Yang jelas"
"Gw izin ngga masuk"
"Iya gw tau , tapi karena apa lu sampe izin?"
"Gw lagi dirumah nenek gw. Pulang hari selasa. Tolong izinin ya"
"Kenapa lu ngga bilang langsung sama gurunya sih? Kenapa harus gw?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear My Universe | Rocky ASTRO
SonstigesMenggapai Langit 》Dear My Universe (2 April 2021) "Aku memiliki langitku sendiri dengan begitu banyak rintangan layaknya pesawat yang terbang. Aku bisa menggapainya seperti roket yang dipantau oleh astronot. Bahkan aku bisa memeluknya tanpa harus be...