4.Can Breathin

77 14 3
                                    

"Akhirnya bang , gw bisa keluar dari tempat menakutkan itu!" ucapku sambil menarik nafas lega.

"Haha over lu dek , masa iya apartementnya buat lu ketakutan" bukan apartementnya tapi pemiliknya yang membuat adikmu ini ketakutan.

"Lu ngga tau ajah bang , gw ketakutan udah kek liat hantu" ia pemilik apartement itu yang seperti hantu membuat orang hampir mati.

"Hantu? Sejak kapan lu punya indra ke enam?" tanyanya sambil menatap curiga.

"Oh abang ngga tau ya kalau selama ini Jelcy bisa liat hantu? Ini buktinya didepan Jelcy ada hantu yang lagi menatap tajam Jelcy" ucapku sambil meledek abangku.

"Hantu gantengkan?" sahutnya sambil tersenyum.

"Aigooo , kenapa hantu jaman sekarang punya kepercayaan diri yang tinggi" sahutku.

Setelah perbincangan singkat tadi , lift sudah sampai dilantai dasar.

Abang segera menghampiri mobilnya lalu memasukan barang - barangku ke bagasi mobilnya.

"Kaja kita pulang" ajaknya

"Ne" aku segera masuk ke dalam mobil dan memasang seatbelt.

Perjalanan menuju rumah dimulai , aku sudah rindu dengan suasana rumah dan ingin menghirup aroma khas rumahku yang selalu dipenuhi dengan aroma masakan eomma dan aroma segar tanaman yang berada disudut ruangan.

"Dek" panggil abang Jinjin.

"Mwo?" balasku sambil menatapnya.

"Gw lupa kalau eomma masakin sarapan buat kita" ucapnya

"Ya salah lu" balasku

"Gimana nih dek? Pasti eomma udah nungguin lama" ia langsung melajukan mobilnya agar kita cepat sampai dirumah.

Kali ini cuaca kota Seoul sedikit berawan tidak begitu cerah mungkin nanti malam akan turun hujan.

Aku kembali terfokus dengan pemandangan bangunan - bangunan yang menjulang disamping kiriku.

Sesekali melihat orang - orang yang berlalu lalang ditrotoar kota.

Hanya butuh waktu 10 menit aku sudah bisa menginjakkan kakiku ke tempat yang sangat ku rindukan.

"Eommaaa , Jelcy pulanggg!" teriakku ketika membuka pintu rumahku.

"Eommaaa? Eommaaaa" teriakku lagi.

"Eomma mungkin lagi istirahat dek" ucap abang yang sibuk dengan koperku.

Abang Jinjin membantuku untuk membawa 2 koperku ke kamarku yang berada diatas.

"Bang" panggilku

"Hmm?" balasnya

"Eomma keknya pergi lagi" ucapku dengan nada sedih.

"Bentar , gw taruh barang lu dulu dikamar atas. Coba lu cek meja makan" ucapnya sembari mengangkat 2 koperku perlahan.

Aku pun menuruti saran yang diberikan abangku untuk menuju meja makan.

Langkahku terhenti sejenak karena melihat seseorang yang amat aku rindukan tertidur pulas dengan menyimpulkan ke dua tangannya sebagai bantalnya.

"Eomma" panggilku pelan sembari memegang bahunya.

"Oh Jelcy!" eomma langsung terbangun dan memelukku.

Ahhh sungguh ini pelukan terbaik yang pernah ada! Pelukan yang sangat amat aku rindukan dari orang yang amat ku sayangi ini.

Dear My Universe | Rocky ASTROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang