13.Strange Voice

46 10 0
                                    

"Eomma Jelcy berangkat yaaa" pamitku setelah sarapan.

"Hati - hati" sahut eomma.

Sudah semenjak saat itu Jungeun jadi rajin mengantar jemputku dengan alasan "abang lu kan sibuk dikampus , kasian kalau harus nganter jemput lu. Kalau terus - terusan naik bis pasti uang jajan yang bakal lu tabungin berkurang nanti gimana mau cepet banyak nabungnya"

"Lu duluan ya , gw mau ke gor sekolah bentar" setelah memarkirkan motornya , Jungeun berjalan menuju gor dan aku berjalan menuju kelas.

Seperti biasa lorong sepi , gelap dan dingin yang selalu aku lalui setiap pagi. Heran kenapa tidak dinyalakan penghangatnya dan lampunya , walaupun pencahayaan dari matahari cukup menyorot jika siang hari.

Ya tetap saja , masa mereka sedang menghemat listrik sampai segininya. Bagaimana nanti kalau musim dingin datang , pasti akan terasa beku jika melewati lorong panjang ini.

Buk buk buk

Suara apa itu? Sepagi ini aku mendengar suara seperti itu. Padahal sekolahan masih dalam keadaan yang sepi.

Aku juga tidak tau dari mana sumber suara itu. Tapi suaranya tidak begitu jauh terdengarnya.

Mungkin itu hanya suara para ahjuma yang sedang bersih - bersih diruangan dan menjatuhkan beberapa buku ke lantai.

Saat aku datang ke kelas sudah ada 2 orang yang datang , tumben sekali mereka rajin.

Mereka itu Soora dan Dayeong. Ini pertama kalinya aku lihat mereka datang sepagi ini.

"Tumben banget dateng sepagi ini" kataku sambil menarik kursi untuk aku duduki.

"Lu aja yang ke siangan" balas Dayeong yang sibuk menulis.

"Lu nulis apaan yeong?" tanyaku.

"Pr , gw blom ngerjain jadi gw liat punya Soora" jawabnya.

"Yeuhh pantes lu masuk sepagi ini , buat nyalin pr Soora ternyata"

"Iya tuh dia pagi - pagi udah nelpon gw , malah nelponnya tadi bilang 'buruan ada sesuatu yang gawat , cepetan ke sekolah' gitu. Ya gw kira dia kenapa , taunya mau nyontek" kata Soora yang asik dengan ponselnya.

"Nyalin ya nyalin bukan nyontek" koreksi Dayeong.

"Intinya sama yeong , nulis hasil pekerjaan orang lain" sahutku.

Temanku yang satu ini bisa aja ngelesnya , ngga mau dibilang nyontek maunya nyalin hahaha.

"Yooo guyssss! Gw bawa-" suara teriakan Jungeun tiba - tiba mengisi ruang kelas yang hanya ada kita bertiga sedari tadi.

"Bawa apaan?" belum juga Jungeun selesai ngomong udah main potong aja Dayeong.

"Ngapa sih lu kok nyolot" kata Jungeun yang memasang muka juteknya.

"Lahh lu dateng teriak - teriak! Yang nyolot mah muka lu tuh!" balas Dayeong dengan tatapan malasnya.

"Nih gw mau ngasih lu pada bungeoppang" Jungeun memberi plastik yang berisi bungkusan kertas seperti gorengan itu yang membedakannya hanya isinya saja terdapat kue berbentuk ikan.

"Tumben banget lu bawain kita sarapan" Soora yang dari tadi sibuk sama ponselnya sampai ikut nimbrung karena ke langkaan ini.

Benar kata Soora , tumben banget dia bawain kita sarapan. Padahal selama ini dia jarang ke kelas kita.

"Tadi kebetulan lewat tukang bungeoppang jadi gw beli. Kalian tuh emang pada suka banget nyerang gw bareng - bareng sih? Harusnya makasih dong udah gw beliin" hahaha lucu sekali Jungeun malah protes sambil memasang muka melas andalannya.

Dear My Universe | Rocky ASTROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang