Hari ini aku bangun lebih awal karena tiba - tiba saja aku ingin membuat sarapan yang cukup rumit , ya walaupun hanya kimbab bulgogi.
Aku sangat rindu eomma , biasanya jika ada eomma pasti akan langsung dibuatkan. Teringat saat hari pertama aku sekolah ditahun terakhir itu eomma membuatkanku kimbab untuk bekalnya.
Pagi jadi terasa lebih dingin karena rumah yang besar ini hanya dihuni oleh satu orang saja. Bahkan aku merasa ada yang kurang karena tidak bisa mencium aroma masakan eomma dan mendengar teriakan dari abangku yang mengajakku sarapan.
Apa aku sedang homesick? Padahal aku sedang dirumahku. Hanya saja suasananya sangat berbeda , ini sama saja seperti aku berkuliah diluar negeri yang jauh dari keluarga.
"Permisi, mobilnya sudah saya siapkan Nak Jelcy" baru saja supirku masuk dari bagasi.
"Iya pak, ini saya buatkan sarapan untuk bapak" kataku sambil memberi sepiring kimbab bulgogi kepada beliau.
"Nak Jelcy pinter masak ya, ini enak sekali" puji beliau sambil tersenyum.
"Makasih pak, tapi masih ada eomma saya yang lebih enak masakannya pak hehe"
Aktivitas kampusku akan dimulai jam 9 pagi, jadi masih ada waktu 2 jam lagi, makanya aku sempatkan membuat sarapan yang agak ribet. Padahal biasanya aku hanya makan semangkuk sereal atau roti berselai kesukaanku.
Tadi aku sempatkan juga membuat bekal dan jus alpukat. Tidak ribet, cuma sekedar sandwich biasa dan beberapa gulungan kimbab yang sengaja aku buat banyak karena aku ingin membaginya dengan yang lain nanti.
"Annyeong!" Baru saja sampai aku sudah disapa oleh salah satu teman kelasku.
"Annyeong Rona" sapaku balik.
Rona adalah teman sekelasku yang mengambil beberapa mata kuliah yang sama denganku. Ia 1 tahun lebih tua dariku, tapi ketika aku ingin panggil eonni ia tidak mau, katanya panggil saja ia dengan namanya saja.
"Achim meogo" aku memberikan kotak bekalku yang berisi kimbab dan sandwich tadi kepada Rona.
"Yeoksi uri Haneul" katanya sambil tersenyum.
"Yaedaera, kalian mau?" Tawarku ke teman sekelasku yang lain.
"Wah kimbab"
"Sandwich-nya enak neul!"
"Gw curiga lu anak didikan Gordon Ramsay, neul!"
"Bukan kali dia mah didikan eomma-nya, lu ngga tau kalau eomma-nya itu jago masak juga"
Wajar saja mereka belum terlalu mengenalku, ini baru saja 2 minggu kita saling kenal, jadi mereka belum tau kalau eomma-ku yang mengajariku untuk memasak.
Oh iya aku juga tidak lupa memberikan makanan yang ku bawa ini kepada dosen pertama untuk hari ini, untungnya dia suka dengan apa yang aku buat.
"Neul, hari ini lu ada berapa kelas lagi?" Tanya Rona
"Satu lagi, ini mau langsung ke kelasnya"
Kami baru saja menyelesaikan 2 kelas yang sama dan kemungkinan dikelas ini Rona tidak mengambil. Karena ini kelas khusus jurusanku, karena aku dan Rona itu beda jurusan, aku jurusan arsitektur dan Rona jurusan seni.
"Oh iya aku duluan ya Rona, annyeong!" Pamitku saat sudah berada dipertigaan lorong.
"Okay, semangat neul!"
Rona akan langsung pulang saja katanya, padahal kalau tadi aku tidak ada kelas lagi dia ingin aku temani ke toko buku. Ia ingin menjual bukunya yang sudah tidak terpakai dan membeli buku yang baru, ada salah satu toko buku yang bisa membeli buku bekas dari para pengunjung toko bukunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear My Universe | Rocky ASTRO
AcakMenggapai Langit 》Dear My Universe (2 April 2021) "Aku memiliki langitku sendiri dengan begitu banyak rintangan layaknya pesawat yang terbang. Aku bisa menggapainya seperti roket yang dipantau oleh astronot. Bahkan aku bisa memeluknya tanpa harus be...