23.Graduation Day

42 11 1
                                    

Hari ini adalah hari yang paling aku tunggu dari setahun yang lalu. Hari kelulusanku ditingkat akhir dan mungkin akan menjadi hari - hari terakhir untuk aku , Soora , Dayeong dan Jungeun berkumpul.

Karena setelah hari ini selesai mereka akan sibuk dengan kegiatan barunya masing - masing. Dayeong akan melanjutkan kuliahnya di Busan sambil mengembangkan usaha milik keluarganya.

Soora akan berkuliah dinegri paman sam , ia berhasil diterima disalah satu kampus ternama dunia dan Jungeun tetap menetap di Seoul karena ia diterima dikampus Keimyung University salah satu kampus terbaik dinegri ini.

Sedangkan aku masih menunggu kabar dari 2 universitas di Kanada dan 1 universitas di Belanda. Aku masih cemas karena hanya aku saja yang belum tau akan melanjutkan kemana.

Aku harap tuhan mengizinkanku kembali ke Kanada atau kalau tidak , aku bisa ke Belanda mencari ilmu dan pengalaman baru pasti itu akan sangat seru.

"Selamat atas kelulusannya" ucap seseorang yang menghampiriku.

"Kang Hoon Ah?" tanyaku.

"Ne , aku. Hanya kamu yang mengenalku dengan Baik" ujarnya yang memberikan bucket bunga yang ia bawa "Buat kamu"

"Buat aku? Tapi-"

"Aku sengaja belikan ini untukmu" belum saja aku menyelesaikan kalimatku ia sudah main potong saja "Ini ambil" lanjutnya.

"Oh gomawoo Hoon Ah! Selamat juga atas kelulusannya" aku mengambil bunga pemberiannya itu.

"Akhirnya lulus aaaa" teriak Dayeong kegirangan ia menghampiriku dengan beberapa ikat bunga dan sertifikat lulusnya itu.

"Hari terakhir nyobain makanan kantin nihhh!" Soora dateng - dateng malah ngomongin makanan.

"Lulus woi lulussss!" ujar Jungeun yang berlari kearah kita lalu memeluk aku , Dayeong dan Soora sekaligus.

"Yaaa! Pengap njir!" Dayeong memukul bahu Jungeun.

"Hahaha gausah gini juga kali" kata Soora.

"Selamat hari kelulusan buat kitaaaaa!" sahutku dengan senyuman.

Setelah menerima sertifikat dan berfoto dengan teman - teman yang lain barulah kita berempat sempat merayakannya didepan aula sekolah. Terlebih lagi Jungeun yang beda kelas dengan aku , Dayeong dan Soora.

Dihari kelulusan juga pasti banyak keluarga atau kerabat para siswa yang lulus berdatangan untuk memberikan ucapan selamatnya dan membawakan beberapa hadiah seperti bucket bunga , boneka ataupun tiket berlibur.

Kita berempat baru saja berfoto , kata Soora ini untuk mengenang peristiwa seumur hidup. Karena ini terakhir kalinya kita menuntut ilmu menggunakan seragam disetiap pelajaran yang kita pelajari.

"Asiikk yang udah lulus" abangku baru saja datang dengan seikat bunga untukku.

"Putri eomma udah lulus sma" eomma memberikanku seikat bunga juga.

"Annyeonghaseyo imo , abang Jinjin" sapa ketiga temanku.

"Ne Annyeonghaseyo" balas eomma dan abang dengan serempak.

"Selamat ya atas kelulusannya" kata eomma kepada ketiga temanku itu.

"Cieee yang bentar lagi pada jadi maba" abangku sepertinya tadi salah makan obat sampai - sampai omongannya membuatku geli. Ia bahkan menggunakan logat yang lucu.

Dengan beberapa perbincangan dan banyaknya jepretan foto para siswa akan merayakannya nanti malam diaula ini juga.

Tentu saja para siswa harus pulang dulu untuk bersiap - siap ke pesta kelulusan malam ini. Acara ini pasti akan menjadi acara yang paling ditunggu - tunggu bagi kami para siswa yang akan segera dipanggil alumni.

"Dahhh , sampe ketemu nanti malem" Soora baru saja pulang dengan kedua orang tuanya yang sering kali sibuk dengan bisnisnya itu , tapi kali ini orang tuanya menyempatkan datang untuk melihat anaknya menerima sertifikat kelulusannya ditingkat akhir.

Soora itu anak tunggal dari keluarga Lee , dia akan meneruskan bisnis kedua orang tuanya nanti. Makanya ia memutuskan untuk berkuliah di Amerika dengan harapan ia akan dapat banyak pengalaman sama seperti kedua orang tuanya yang lulus dari kampus yang akan menjadi kampusnya juga.

"Oh hati - hati!" sahutku yang masih berada diparkiran.

"Gw juga duluan ya neul , jadu!" pamit Dayeong yang ditemani dengan kedua orang tuanya juga , yang dipanggil jadu itu Jungeun. Suka sekali Dayeong memanggil Jungeun dengan sebutan jadu yang berarti buah prem atau plum karena Jungeun menyukai buah itu.

Kalau Dayeong itu anak kedua dari 2 bersaudara , ia mempunyai eonni yang sudah menjadi dokter disalah satu rumah sakit besar di Busan. Karena eonninya memutuskan untuk menjadi Dokter jadi ia yang akan meneruskan usaha keluarganya.

"Gw juga pamit ya neul , bye! Sampai ketemu nanti malam" Jungeun diantarkan oleh kedua orang tuanya juga dan orang tua Jungeun sudah kenal dengan eomma dan abangku.

Appa Jungeun sebenarnya baru saja datang tadi , karena ia harus mengikuti rapat negara dulu. Appa Jungeun adalah seorang mentri pertahanan negri ini , jadi kalian sudah bisa tau kenapa Jungeun jago bela diri.

Kalau soal Jungeun? Hanya kedua orang tuanya yang aku tau , sepertinya ia anak tunggal , karena ia tidak pernah cerita tentang ia memiliki saudara. Jungeun itu termasuk orang yang jarang bercerita tentang keluarganya , tapi ia dan keluarganya selalu baik - baik saja kok. Karena eomma Jungeun itu sangat baik dan appanya sangat bijaksana mendidik Jungeun.

"Jelcy" panggil abang yang sedang fokus menyetir.

"Apa?" balasku yang mengalihkan pandangan dari kaca jendela ke abangku.

"Coba ambilin kotak yang ada ditempat duduk belakang" titahnya.

Terlihat ada kotak yang berukuran sedang , berwarna lilac dihiasi dengan pita berwarna silver.

"Buka" sahutnya.

"Buat Jelcy?" tanyaku terlebih dahulu.

"Iya , buka"

Aku membukanya dan terlihat sebuah gaun yang cukup sederhana tapi terlihat indah.

"Lagi?" tanyaku heran.

"Gw ngga mau kalau adeknya nanti kalah cantik sama teman - temannya" sahut abangku.

Ini kedua kalinya abangku memberikanku gaun , padahal ia tau kalau adiknya ini sudah tidak pernah lagi mengenakannya sejak 2 tahun yang lalu.

Baru - baru ini saja ia membuat adiknya mengenakan gaun kembali. Abangku ini kenapa begitu memperhatikan penampilan adiknya , padahal aku rasa cukup jika datang ke pesta dengan mengenakan celana jeans dan baju terbaikku.

"Makasih bang" walaupun aku sedikit heran tapi aku suka dengan pemberian abangku.

Mobil abangku baru saja menapaki garasi rumah , aku segera masuk lalu beristirahat sebentar , nanti aku akan makan siang bersama dengan keluarga Park dari appaku dan keluarga Na dari eommaku yang akan mengunjungi rumahku untuk memberikan ucapan selamat padaku serta tidak lupa dengan perayaannya.

Ketika aku masuk ke kamar , ku lihat ada kotak putih diatas kasurku yang bertuliskan 'Selamat putriku atas kelulusannya' Sudah pasti ini dari eomma.

Dari kotaknya saja sudah pasti ini adalah sepasang sepatu dan benar saja ketikaku membukanya terdapat sepasang sepatu yang lucu , aku belum pernah mempunyai sepatu seperti ini.

Ketika keluarga besarku sudah datang pun aku mendapatkan begitu banyak hadiah dan ucapan dari mereka. Aku sangat bahagia karena bisa berkumpul dengan keluarga besarku seperti ini , terlebih lagi dihari kelulusanku.

Lagi - lagi pasti Seoul sedang berbaik hati , ia memberikan hari bahagia lainnya untukku. Sering - sering ya membagikan kebahagiaan untukku , jangan lagi kau membuatku kesal dan ingin meninggalkanmu.

---

9 April 2021

Gimana ceritanya? Jangan lupa vote dan spam komen yang rajin ya! Biar kalian ngga nunggu lama , arraji? Itabayooo!

Annyeonggg!

Dear My Universe | Rocky ASTROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang