12.It's Yours

43 10 0
                                    

Sekolah selalu sepi jika aku datang tentunya , aku selalu datang lebih awal makanya suasananya masih terasa sepi karena hanya ada beberapa siswa yang rajin datang sepagi ini.

Tidak begitu pagi sebenarnya hanya 1 jam sebelum bel masuk berbunyi.

Sebelum masuk kelas aku mengecek lokerku untuk menaruh baju olahraga yang akan ku kenakan nanti.

Ada satu barang berwarna pink yang terletak dilokerku. Aku pastikan itu bukan milikku , lagi pula kenapa aku ke sekolah membawa bantal leher.

Iya barang yang berwarna pink itu adalah bantal leher yang memiliki penutup kepala berkarakter peachy dari line friends.

Ada secarik kertas dibagian penutup kepalanya. Mau tidak mau harus aku baca , karena mungkin saja dia salah menaruh barang.

Tapi tidak mungkin ia salah menaruh barangnya. Loker disekolahku ini menggunakan kode digital jadi tidak sembarang orang yang bisa membukanya.

Ini punya siapa dan kenapa orang itu bisa membuka lokerku , wah gawat sekali aku harus ganti nomer pinnya.

Secarik kertas berwarna ungu muda yang dibentuk seperti love itu aku buka.

Untukmu pemilik loker ini.

Barang yang berada dilokermu saat ini adalah hadiah yang aku berikan untukmu. Terima kasih karena sudah selalu tersenyum dan ramah pada siapapun. Berita yang sedang ramai disekolah itu pasti membuatmu sedikit tidak nyaman dengan suasana sekolah sekarang ya?
Jangan pedulikan itu ya , belajar saja yang rajin. Kalau kamu perlu ketenangan datang lagi saja ke perpus. Kamu sedang mempelajari dutch bukan? Semangat yaa!
Jangan pikirkan aku ini siapa , aku hanya ingin melihatmu selalu tersenyum dari kejauhan. Cukup itu kok yang aku mau. Oh ya kamu datang selalu pagi juga ya hehe.

Salamku

Si penikmat senyummu.

"Mwoya?" setelah membaca itu aku menggelengkan kepalaku. Apa - apaan ini , sepagi ini sudah ada yang membuatku menggidik ngeri.

Ini lebih menyeramkan dari lorong sepi nan gelap yang selalu aku lewati setiap pagi dan setiap sepulang sekolah dimalam hari.

Ada - ada saja kejadian disekolah ini. Anehnya lagi dia membuatku merinding dengan akhiran kata yang ia tulis itu "Si penikmat senyummu" aigooo mengerikan.

Belum juga genap sebulan aku kembali tinggal di Seoul sudah banyak kejutan yang diberikan oleh kota ini.

Kenapa tidak kejutan yang baik sih? Selalu saja kejutan yang membuatku menghela nafas kasar.

Aku biarkan bantal leher serta suratnya berada diloker , tidak lupa aku mengganti password lokerku lalu masuk ke kelas yang masih kosong.

"Neul , anterin gw ke kamar mandi dong" entah sejak kapan Soora datang.

"Sendiri aja , kek anak kecil aja dianter ke kamar mandinya" balasku.

"Ini masih sepi neul , hawanya dingin kalau ke kamar mandi sepagi ini"

"Trus apa hubungannya sama dianter?"

"Ihh udah buru anterin gw" Soora langsung menarik tanganku.

"Emang kenapa sih?" pergelangan tanganku masih dipegang oleh Soora yang berjalan mendahuluiku.

Dear My Universe | Rocky ASTROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang