9.45 malam aku baru saja sampai didepan gerbang rumahku.
"Eommaaaa Jelcy pulang" teriakku sembari membuka pintu.
"Lu gw cariin kemana ajah sih!" yang nongol duluan malah abangku dengan ocehannya itu.
"Mianhae bang , hpnya mati trus tadi gw abis traktir temen dan lupa ngabarin abang. Miaannnnn" ucapku sambil memasang muka melas agar abangku ingin memaafkanku.
"Annyeong hyung!" sapa Jungeun yang baru saja turun dari mobilnya yang ia parkirkan didepan gerbang rumah.
"Oh jungeun! Annyeong , udah lama ngga ketemu ya" abang menyapanya balik sambil melakukan tos-an akrabnya.
"Haha iya hyung , apa kau tidak merindukanku? Kau pasti sangat sibuk sekarang sampai kau tidak pernah membalas pesan kakaoku" ini Jungeun hanya basa - basi saja pasti dengan abangku.
"Oh Jungeun gomawo udah anterin gw , hati - hati ya" ucapku memotong berbincangan mereka lalu segera masuk.
"Aigoo anak itu malah meninggalkan tamunya begitu saja" ucap abang sambil melihat punggungku yang perlahan menjauh dari pandangannya.
"Gwenchana hyung. Kalau gitu Jungeun pulang dulu ya. Salam untuk imo" katanya
"Gomawo udah anterin adek gw. Oh iya , mian gw ngga sempet bales kakao dari lu. Next gw bales kok. Hati - hati" ucap abangku yang mengantar Jungeun hingga tempat dimana Jungeun memarkiran mobilnya.
Jungeun sudah pergi dan abangku pun sudah masuk lagi ke rumah , aku bisa melihatnya dari jendela kamarku.
Setelah itu aku pergi untuk membersihkan tubuhku ini dari segala kebosanan dan kepenatan hari ini.
"Aigooooo" aku baru saja selesai mandi dan membaringkan tubuhku dikasur sambil menatap langit kamarku yang ku design memiliki kilauan kecil seperti bintang.
"Kau hebat Jelcy bisa menjalani hari ini dengan baik!" ucapku pada diriku sendiri.
Aku memang selalu berbicara kepada diriku sendiri dan bahkan menasihati diriku sendiri. Aku harap bukan aku saja yang seperti itu , mungkin ada orang lain diluaran sana yang sama sepertiku.
"Kamu kenapa masih disini?" tanyaku
"Apa kau tau Jelcy , aku sudah sangat lama mencintaimu. Aku selalu berada disisimu bukan?" ucap pria itu sambil memelukku.
"Jelcy! Yaaa Jelcy bangunnn!" ada yang membangunkanku?
"H-hmm" dan polosnya diriku malah memasang wajah bingung karena abang yang baru saja membangunkanku.
"Bangun! Kau ingin bolos sekolah hah?" katanya yang mencubit pipiku dengan gemas , bukan gemas melihat tingkah lucu atau kepolosanku tapi gemas dengan tingkah adiknya yang terus membuatnya menggelengkan kepala.
Setelah sarapan bersama eomma dan abang Jinjin , aku segera berangkat sekolah yang lagi - lagi diantarkan oleh abang menyebalkan tapi ia itu sebenarnya orangnya sangat peduli kepadaku.
Diperjalan tadi tidak ada yang memulai percakapan jadi suasananya sungguh membosankan untuk hari ke dua yang aku jalani di Seoul ini.
Mungkin abangku ingin menyimpan suaranya untuk acara yang ia ketuai dikampusnya itu. Saat sarapan tadi abangku sudah membicarakannya jika ia akan menjadi pembawa acara yang diadakan oleh kampusnya , ia dipercaya untuk memegang dua tugas sekaligus , membanggakan bukan?
Bel sekolahku baru saja berbunyi tepat saat aku baru menginjakan kakiku digedung membosankan itu.
"Yaa! Kenapa telat?" baru saja aku masuk ke kelas yeoja bermarga Kim sudah mengoceh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear My Universe | Rocky ASTRO
RandomMenggapai Langit 》Dear My Universe (2 April 2021) "Aku memiliki langitku sendiri dengan begitu banyak rintangan layaknya pesawat yang terbang. Aku bisa menggapainya seperti roket yang dipantau oleh astronot. Bahkan aku bisa memeluknya tanpa harus be...