"Gwenchana?" ketika melihatnya aja udah pasti dia tidak dalam keadaan yang baik.
"Neul lu ngga buta , kan?" bisik Dayeong
Aku meliriknya "Ya gw tau njer , apa salahnya nanya sih?"
"Gausah sok basa basi kali neul kalau mau ngobatin ya ngobatin aja"
Ini nih Dayeong orangnya ngga ada kata basa basi langsung to the point terus. Hidupnya hambar emang.
Kang Hoon Ah ~ tertera dipin nama yang ia kenakan.
Selesai mengobati lukanya aku membantunya untuk berdiri tentunya dibantu sama Dayeong.
"Kamu tinggal dimana?" tanyaku.
"Jawab kalau ditanya tuh" kasar banget emang cewe yang satu ini.
Aku menatapnya dan mengerutkan keningku "yeong!"
"Ya lagian udah ditolongin tapi masih aja diem" katanya sambil memutarkan bola matanya.
Jam ditanganku sudah menunjukan pukul 8 malam. Seharusnya aku pulang sebelum matahari terlelap tapi karena suara aneh itu aku harus pulang telat lagi.
Tapi itu tidak membuatku menyesal karena sudah membantunya. Bahkan aku jadi lebih khawatir jika besok dia tidak masuk sekolah karena trauma.
"Tas kamu mana?" tanyaku lagi ketika melewati lorong - lorong kelas.
Dia menunjuk kelas yang tidak asing bagiku.
Itu kelas Jungeun. Apa dia sekelas dengan Jungeun?
Ia mengambil tasnya lalu berjalan mendahului aku dan Dayeong tanpa berkata apapun.
Dayeong menggelengkan kepalanya ketika melihatnya pergi begitu saja "Ck! ngga tau terima kasih"
"Udahlah nggapapa" ucapku sambil tersenyum dan memegang bahu temanku yang satu itu.
"Eh btw lu pulangnya naik apa?"
"Hmm ngga tau. Mungkin naik bis"
"Bareng gw aja gimana? Gw bawa mobil" tawarnya.
"Ilegal! Lu emang udah punya SIM hah?"
"Gak mau yaudah" yang nawarin siapa yang nolak siapa , Dayeong emang selalu berhasil buat aku menggelengkan kepala karena sikapnya.
Sekarang aku sudah berada dirumah karena tumpangan yang diberikan Dayeong.
"Dek!" abangku tiba - tiba saja muncul saat aku buka pintu.
"Apaan!" balasku.
"Kok lu ngga kaget?" tanyanya sambil mengikutiku.
"Lu gabut bang?" aku mendaratkan tubuhku ke sofa yang berada diruang tengah , beristirahat sebentar.
Abang Jinjin juga duduk disofa yang berada dihadapanku "Ngga juga"
"Dek besok temenin gw , mau ngga?" hmm pantes aja ada yang janggal dari sikap abangku ini , ternyata ada yang dia mau.
"Kemana?" jawabku tanpa melihat sang lawan bicara.
"Ke pernikahan temen gw" katanya.
"Oh jomblo ya" sahutku sedikit tersenyum jahil.
"Lu juga jomblo kan" dih malah ngebalikin.
Aku melirik abangku "Apa itu jomblo?"
"Mau ngga? Lumayan lu nanti bisa liat cogan disana. Siapa tau lu..."
"Apaa hah apa?!"
"Punya pacar gitu abis pulang dari kondangan" lanjutnya
Aku beranjak dari dudukku "Terlalu berharga untuk dimiliki huuu" sambil mengibaskan rambutku yang terkuncir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear My Universe | Rocky ASTRO
RandomMenggapai Langit 》Dear My Universe (2 April 2021) "Aku memiliki langitku sendiri dengan begitu banyak rintangan layaknya pesawat yang terbang. Aku bisa menggapainya seperti roket yang dipantau oleh astronot. Bahkan aku bisa memeluknya tanpa harus be...