[B1] Reinkarnasi Bidikan Besar Menyapu Dunia

39-40

Chapter 39: Set the Wolf to Keep the Sheep

Translator: Henyee Translations  Editor: Henyee Translations

Sosok tinggi dengan cepat berdiri di depannya. 

"Apakah kamu Yi Juncheng?"

Nada suaranya terdengar marah.  Tampaknya Yi Juncheng telah melakukan sesuatu yang membuatnya kesal.

Dengan senyum di wajahnya, Yi Juncheng mengangkat matanya, hanya untuk menemukan pria ini agak mirip Sheng Yang. Dia langsung menebak identitas pria ini dan tersenyum santai.

Sheng Yuxi tercengang. Ibu hanya memberi tahu dia bahwa mereka memiliki tetangga baru tetapi tidak memberi tahu dia bahwa tetangga baru ini sangat tampan!

"Iya." 

Pria itu mengerjap dan sinar berkedip di matanya. Dia masih tersenyum seolah tidak menyadari kemarahan Sheng Yuxi.

Sheng Yuxi terkejut lagi. 

Bagaimana dia bisa begitu tenang? !  Tidakkah dia menyadari bahwa aku sangat memusuhi dia?

"Aku kakak ketiga Sheng Yang." 

Sheng Yuxi memukul meja batu dengan tangannya, berusaha terdengar galak.

"Apakah kamu ingin duduk dan minum teh?" 

Tepat ketika Yi Juncheng mengatakan itu, Gao Feng berjalan keluar dari balik pohon dan menuangkan secangkir teh untuk Sheng Yuxi.

Sheng Yuxi tercengang. Kapan pria ini berdiri di belakang pohon? Kenapa dia tidak menyadarinya?

Itu menakutkan. Dia tiba-tiba merasakan hawa dingin di tulang punggungnya.

Namun, pria ini tampaknya cukup sopan padanya, jadi Sheng Yuxi hanya bisa duduk dengan cemberut.

Apa yang membuatnya semakin cemberut adalah dia menemukan bahwa orang ini sedang membaca dokumen yang sama persis dengan saudara perempuannya, tetapi dia tidak dapat memahaminya sama sekali!

Sheng Yuxi menyesap teh dengan marah, tetapi di detik berikutnya, dia tersenyum. 

"Hah? Teh ini sangat enak.”

Kakeknya suka minum teh dan sering membuatnya minum teh bersamanya. Dia benar-benar tidak bisa terbiasa dengan aroma teh, apalagi mengambil campuran pahit dan manis yang disebutkan kakek, jadi dia benci minum teh. Tapi dia tidak menyangka akan mencicipi teh yang berbeda hari ini. Begitu teh masuk ke mulutnya, rasa manis meledak di lidahnya seperti kembang api, dan rasanya menjadi semakin kuat.

Dia tidak bisa menahan diri untuk terus minum teh.

Cangkir ini segera habis, dan Gao Feng menuangkan secangkir lagi untuknya. Yi Juncheng meletakkan dagunya di telapak tangannya dan memandang Sheng Yuxi, berkata sambil tersenyum, “Ini Teh Plum Manis. Tolong bawa pulang untuk Paman, Bibi, dan Sheng Yang ketika kamu pergi. ”

Sheng Yuxi minum seteguk demi seteguk. Setelah mendengar kata-katanya, dia hampir menyemprotkan tehnya dan buru-buru meletakkan cangkir tehnya. 

"Tidak tidak…"

Dia tidak melupakan tujuannya datang ke sini. Dia tidak di sini untuk minum teh.

“Apakah kamu akan menjadi guru adikku? Aku bisa menjadi tutornya, jadi dia tidak membutuhkan tutor lain.” 

Sheng Yuxi mencoba menjadi kuat.

Yi Juncheng tiba-tiba mengangkat matanya, dan Sheng Yuxi sedikit khawatir, tetapi Yi Junsheng hanya berkata dengan lembut, "Kamu benar-benar peduli dengan saudara perempuanmu." Kata-katanya tidak terdengar agresif sama sekali tetapi baik dan perhatian.