[B1] Reinkarnasi Bidikan Besar Menyapu Dunia

363-366

Bab 363: Jadilah Baik, Jadilah Baik

Menghadapi tatapan tajam Sheng Tingze, Yi Juncheng tetap tenang dan tersenyum.

Ini bukan pertama kalinya dia melawan saudara laki-laki Sheng Yang, jadi dia sudah siap secara mental.

Dibandingkan dengan saudara laki-laki kedua gadis kecil itu, saudara laki-laki tertuanya, yang tampak seperti orang yang kejam, tidak banyak bicara. Dia mungkin lebih mudah diajak bicara.

Jin Si, yang berdiri di samping Sheng Tingze, tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh pemuda tampan dan bangsawan di depan mereka ini. Kalau tidak, dia akan pingsan.

Apakah bosnya benar-benar terlihat begitu mudah untuk dihadapi?

Kenapa dia tidak berpikir begitu? Sebaliknya, menemani seorang raja seperti menemani seekor harimau. Dia terus-menerus gemetar ketakutan.

Sheng Yang tidak memiliki reaksi khusus ketika dia melihat Yi Juncheng. Dia hanya berkata dengan tenang, "Kamu di sini."

Yi Juncheng tersenyum.

Mereka berdua tampaknya berbagi persahabatan yang sopan, tetapi itu tidak tampak biasa. Itu karena penampilan mereka tidak biasa.

Sheng Tingze sangat menyukai kenyataan bahwa Sheng Yang tidak berlebihan.

Yi Juncheng menyadari bahwa kakak tertua Sheng Yang sedang menatapnya. Dia dan Sheng Yang benar-benar sama. Dia tidak bisa menahan tawa dan tidak melakukan apa-apa lagi. Dia hanya melihat keduanya memasuki gerbang boarding …

Dia tidak bisa menggunakan strategi yang sama dalam menghadapi orang tua Sheng Yang dengan kakak tertuanya. Orang tua akan lebih memilih generasi muda untuk lebih patuh, tetapi metode ini tidak berguna pada kakak tertua Sheng Yang. Yi Juncheng harus mengubah metodenya tergantung pada orang yang dia lawan.

Gao Feng menatap punggung Sheng Yang dengan dingin. "Tuan Muda, apakah kita benar-benar tidak pergi ke ibu kota?"

Yi Juncheng tersenyum main-main. "Apakah aku terlihat seperti orang yang penurut?"

"Ya," jawab Gao Feng tanpa ragu-ragu.

Dia tidak mendengarkan orang lain selain Nona Sheng. Dia mendengarkannya dengan sangat patuh.

Yi Juncheng meliriknya dengan penuh arti, tetapi dia masih tidak mengatakan apa-apa dan berbalik untuk pergi tanpa menjawab.

Gao Feng dengan cepat menyusulnya.

Namun, dia masih tidak tahu apa yang dipikirkan tuan muda itu.

**

Bandara Ibukota Kekaisaran.

Sheng Tingze menerima telepon bukan dari mitra bisnisnya tetapi dari orang tuanya.

"Apakah adikmu sudah datang? Apakah semua baik-baik saja?"

Sheng Tingze berdiri tegak dan melirik Sheng Yang, yang berdiri di sana dengan ekspresi tenang. Meskipun naik pesawat tidak sepenuhnya aman, sebagian besar waktu, itu akan baik-baik saja. Apa yang mungkin terjadi?

Oleh karena itu, nada bicara Sheng Tingze tidak menyenangkan. “Dia menungguku.”

Setelah menutup telepon, Kang Weizhen memijat pelipisnya. Sheng You masih berdiri di samping, menatapnya dengan prihatin.

Mereka berdua tiba-tiba sakit kepala. Bukankah seharusnya mereka membiarkan putra sulung mereka menemani Sheng Yang di sana sendirian?

Putra sulung mereka tidak perhatian sama sekali dan memiliki temperamen yang buruk. Bagaimana jika Yangyang menderita?