[B1] Reinkarnasi Bidikan Besar Menyapu Dunia

190-191

Bab 190: Memamerkan

Sheng Yuxi menatap adiknya, khawatir. Ini pasti pertama kalinya Yangyang bermain piano. Jika dia bermain sangat buruk, dia akan naik dan memainkan lagu. Maka Yangyang tidak akan merasa malu.

Pada saat ini, Sheng You dan Kang Weizhen juga kembali dari kantor.  Mendengar bahwa putri mereka akan bermain piano, mereka datang tanpa berganti pakaian.

"Apakah Yangyang akan bermain piano?" Kang Weizhen buru-buru mengeluarkan ponselnya. "Biarkan aku merekamnya."

Bahkan, Kang Weizhen berharap dia bisa memotret putrinya setiap menit dan merekam setiap momen dalam hidupnya.

Ini adalah keinginan indahnya ketika putrinya lahir — untuk memotretnya setiap bulan untuk merekam pertumbuhannya.

Kemudian setelah Sheng Yang tumbuh dewasa, seluruh keluarga bisa duduk di sofa melihat foto-foto ini, berbicara dan tertawa, menikmati jejak cinta.

Tapi Yangyang tidak berada di sisinya selama ini, yang berakhir dengan penyesalan yang indah.

Jadi sekarang, dia akan menebusnya dua kali lipat.

Ketika Sheng Yang duduk di depan piano, Sheng Hanjing tiba-tiba teringat sesuatu dan berkata, "Yangyang, apakah kamu membutuhkan aku untuk membawa skor musik?"

Dia tidak tahu apakah Yangyang hanya akan mencoba beberapa nada atau memainkan nada.

"Tidak dibutuhkan." 

Setelah mendengar jawaban Yangyang, Sheng Hanjing tahu itu kemungkinan besar yang pertama.

Sheng Yang meletakkan tangannya di atas keyboard dan tiba-tiba, melodi yang indah dan mengharukan terdengar—

Sheng Hanjing terkejut. Pendahuluan ini jelas…

Sheng Yuxi juga mendengarnya dan ternganga kaget. Hari itu, dia dan adiknya hanya mendengarkan lagu itu satu kali. Bagaimana dia bisa menghafalnya dan bahkan bisa memainkannya?

Mereka adalah saudara laki-laki dan perempuan. Bagaimana mereka bisa begitu berbeda? Dia merasa sedikit frustrasi.

Namun, semakin dia mendengarkan, semakin dia frustrasi. Dia pernah berkata sayang sekali Yangyang tidak bisa bermain piano dengan Kakak Kedua.

Sekarang ketika dia mengingat apa yang dia katakan, dia merasa malu.  Apa yang dia bicarakan?!

Yangyang jelas sangat pandai bermain piano. Bodohnya dia mengatakan itu.

Dan saat mendengarkan, dia bahkan merasa bahwa Yangyang mungkin setara dengan Kakak Kedua di piano.  Kecuali karena kurangnya emosi, penampilannya sempurna.

Sebenarnya, Sheng Yang tidak berpikir ada masalah dengan penampilannya sebelumnya, tetapi karena Cui memberitahunya mengapa komposisinya tidak mendapatkan nilai penuh, dia mulai memperhatikan kelemahannya. Dia mendengarkan suara piano dan mengerutkan kening.

Ini adalah kelemahannya.

Dia tidak memiliki emosi tidak hanya dalam menulis komposisi tetapi juga dalam bermain piano, sehingga penampilannya hampa dan mencolok.

“Wah, bravo!” 

Seluruh keluarga terpesona oleh nada yang indah. Butuh hampir satu menit setelah Sheng Yang selesai memainkan lagu sebelum Kang Weizhen kembali dari keterkejutannya dan bertepuk tangan dengan keras.

Sheng Hanjing berkata dengan ekspresi kompleks, "Yangyang, aku tidak tahu kamu memainkan piano dengan sangat baik!"

Sheng Yang mengangkat bahu.