[B1] Reinkarnasi Bidikan Besar Menyapu Dunia

75-76

Babak 75: Adik Bodoh

Li Mei bingung dengan tindakan Chen Lan.

Dalam pandangannya, guru muda ini selalu lembut dan jarang terlihat begitu gelisah.

Mungkin dia terlalu khawatir dengan nilai "Dewi Studi" ini.

Tapi basis pengetahuannya sangat buruk sehingga bahkan Tuhan tidak akan bisa menyelamatkannya.

"MS. Li, aku tidak tahu apakah kamu menyadarinya.” 

Chen Lan sangat bersemangat sehingga suaranya bergetar.

Li Mei bingung. "Apa?"

Sebagai guru bahasa Cina Sheng Yang, dia tidak melihat sesuatu yang aneh.  Mungkinkah Chen Lan, guru matematikanya, memperhatikan sesuatu yang istimewa?

“Semua pertanyaan yang dia jawab dengan benar adalah yang paling sulit, yang membuktikan bahwa fondasinya tidak buruk.”

Li Mei mengerutkan kening ketika dia mendengar itu, lalu dia mengambil kertas ujian dari Chen Lan dan memeriksanya dengan cermat. Lalu dia mengerutkan kening. Dia melihat beberapa pola juga tapi dia tidak bisa mengetahuinya.

Yayasan Sheng Yang sangat buruk.  Bagaimana dia bisa mendapatkan semua pertanyaan sulit dengan benar? Itu tidak masuk akal.

Apakah dia sengaja membuat beberapa pertanyaan salah?  Bagaimana mungkin ada orang seperti itu di dunia?

Semakin Li Mei berpikir, semakin bingung dia. Dia tenggelam dalam pikirannya.

Chen Lan menatapnya dan berkata dengan riang, "Lihat? Sheng Yang adalah seorang jenius. Mungkin dia tidak berhasil dengan baik dalam ujian bahasa Mandarin, tetapi yang perlu dia lakukan hanyalah beberapa pekerjaan menghafal.”

"Apa yang kamu tahu?" 

Li Mei tiba-tiba mengangkat suaranya dan berteriak, menatap tajam ke arah Chen Lan yang tersenyum bahagia.

Ini ditemukan oleh seorang guru matematika tetapi bukan dia, guru Cina. Betapa memalukannya jika orang lain tahu?!

Jadi dia tidak akan pernah mengakuinya.

Selain itu, dia masih curiga dengan penampilan Sheng Yang dalam ujian bahasa Mandarin.

Selama bertahun-tahun, dia belum pernah melihat seorang siswa yang menjawab pertanyaan sulit dengan benar tetapi menjawab yang mudah salah. Bagaimana itu mungkin?

Li Mei berjalan pergi dengan kertas ujian. Chen Lan masih tidak menyerah dan melambaikan tangannya ke punggung Li Mei. 

"MS. Li, tolong beri perhatian lebih pada Sheng Yang dan beri dia waktu.  Aku yakin dia akan memberimu kejutan besar.”

Li Mei duduk kembali di kursinya, masih tenggelam dalam pikirannya tentang keanehan semua itu.

Lupakan. Dia meletakkan kertas ujian itu ke samping. Bagaimanapun, faktanya tetap bahwa Sheng Yang bahkan tidak mendapatkan skor kelulusan.

**

Dua pria jangkung dan tampan berdiri di pintu masuk SMA Kota Yan, yang langsung menarik perhatian para guru dan satpam yang bertugas di pintu masuk.

Salah satunya adalah tampan dan elegan. Dengan satu tangan di sakunya, dia tersenyum ramah.  Pemandangannya membuat orang merasa seolah-olah mereka bermandikan sinar matahari yang hangat.

Yang lain memiliki kulit sedikit lebih gelap dan bahu lebar. Dia tampak sporty dan energik, penuh energi muda.

Hari ini, Sheng Yuxi bebas dan ingin menjemput adiknya, jadi dia bermain tebak jari dengan kakak keduanya untuk memutuskan siapa yang akan menjemput adiknya.