[B1] Reinkarnasi Bidikan Besar Menyapu Dunia

182-183

Bab 182: Yangyang Ingin Mengejar Yi Juncheng?

Sheng Yang membaca buku itu sebentar tetapi tidak bisa merasakan "empati" apa pun sehubungan dengan buku ini, jadi dia hanya meletakkannya dan dengan tenang meminum teh susu.

Sheng Hanjing menatapnya dengan gugup. Untungnya, adiknya tidak mengambil buku itu lagi.

Pada pukul delapan malam, Kang Weizhen membuat sup manis yang bergizi dan bersiap untuk membawanya ke kamar putrinya.

Dia mengetuk pintu dengan lembut.

"Silakan masuk." 

Suara Sheng Yang datang dari dalam.

Kang Weizhen memegang nampan dan masuk sambil tersenyum, tetapi apa yang dilihatnya membuatnya hampir menjatuhkan nampan di tangannya.

Sheng Yang tidak membaca buku seperti biasanya tetapi duduk di depan komputer dengan pipi ditangkupkan di satu tangan sambil menonton film dengan malas. Dilihat dari mata kuningnya yang acuh tak acuh, dia sepertinya tidak tertarik dengan film ini.

Layar membeku pada saat pahlawan dan pahlawan wanita akan berciuman. Wajah mereka secara bertahap mendekat dan subtitle peluru hampir menghapus seluruh layar—

“Ohhhh myyy goddd…”

“Ahhhh!!!!”

"Hati merah muda, hati merah muda, hati merah muda."

Sheng Yang tanpa ekspresi dan mau tidak mau mengambil kertas ujian dan menjawab pertanyaan.

Tapi adegan ini mengejutkan Kang Weizhen. Bukankah anak-anak biasanya bersembunyi dari orang tua mereka ketika mereka menonton adegan ciuman?

Tapi Yangyang tidak malu sama sekali. Sheng Yang langsung mengizinkannya masuk tanpa mematikan layar.

Jadi bagaimana dia harus bereaksi?  Tiba-tiba, pikiran Kang Weizhen menjadi kosong, dan pada akhirnya, dia bertanya dengan canggung, "Yangyang, apakah kamu suka filmnya?"

Sheng Yang berkata dengan jujur, "Tidak."

Itu bahkan tidak semenyenangkan kertas ujian di tangannya.

Sulit untuk menghasilkan empati.  Terlalu keras!

Dia tidak bisa merasakan apa yang dirasakan sang pahlawan wanita dan juga tidak bisa merasakan apa yang dirasakan sang pahlawan.

Kang Weizhen membuka mulutnya tetapi tidak tahu harus berkata apa.  Dia hanya bisa dengan tenang meletakkan nampan dan berkata, "Yangyang, ingatlah untuk makan makanan penutup selagi panas."

"OKE."

Saat Kang Weizhen berjalan keluar, dia melakukan banyak pengambilan ganda dan menatap putrinya dengan khawatir. Yangyang mengatakan film itu tidak menyenangkan, tapi mengapa dia masih menontonnya?

Di layar, pahlawan dan pahlawan wanita sedang bermesraan dan berciuman dengan penuh gairah sementara Yangyang-nya baru saja menyesap sup manis.

Kang Weizhen bertanya-tanya:  
Apakah Yangyang ingin jatuh cinta?

Kang Weizhen keluar dan berlari ke Sheng Hanjing yang tampak khawatir.

"Hanjing, ada apa?"

Sheng Hanjing awalnya tidak ingin memberi tahu ibunya, tetapi kemudian dia berpikir mungkin lebih mudah bagi Ibu untuk berkomunikasi dengan Yangyang, jadi dia berkata, "Bu, aku pikir Yangyang bertingkah aneh baru-baru ini."

"Aku pikir juga begitu." 

Keduanya langsung bertukar informasi. Kekhawatiran mereka tidak berkurang tetapi sebenarnya berlipat ganda.