[B1] Reinkarnasi Bidikan Besar Menyapu Dunia

116-117

Bab 116: Menyukainya (2)

Seseorang yang lembut dan harum memeluk bahunya dari belakang.  Gerakan Sheng Yang agak kaku.

Selain terakhir kali dia memeluk Yi Juncheng untuk berterima kasih padanya, ini adalah pertama kalinya dia memeluk seseorang. Dan dia sangat tidak nyaman dengan kontak dekat seperti ini.

Tetapi gambaran di benaknya tentang tangisan Kang Weizhen tetap ada dan membuat hatinya sakit.

Jadi dia mencoba mengabaikan ketidaknyamanan ini.

Sambil memeluk Kang Weizhen dari belakang, dia mengingatkannya. 

"Bu, sendok ..."

Suaranya selembut marshmallow.

"Lupakan." 

Suara Kang Weizhen bergetar dan sepertinya berasal dari dadanya.  Kedalaman hatinya tampaknya bergejolak dengan badai.

Dia hampir tidak bisa mengendalikan luapan emosinya, tetapi dia takut menyakiti Yangyang.

Pelukan ini tidak datang dengan mudah tetapi datang tepat pada waktunya.

Kang Weizhen tidak berani bergerak, tetapi air mata kegembiraannya, seperti mutiara, terus jatuh.

Melihat ini, Sheng Hanjing tidak bisa menahan senyum. Kemudian dia mengeluarkan ponselnya dan merekam pemandangan yang indah dan hangat ini untuk mereka.

Benar saja, kabut yang tidak menyenangkan menghilang. Karena kenyamanan Yangyang, Kang Weizhen dengan cepat mendapatkan kembali vitalitasnya dan menjadi ceria.

Secara umum, hal-hal bahagia itu positif dan hal-hal buruk itu negatif, yang sebenarnya bisa diimbangi.

Di meja makan, Kang Weizhen mengisi semangkuk sup untuk Yangyang dan mengangkat alisnya ke arah Sheng You dengan penuh kemenangan. 

“Yangyang memelukku. Dia baru saja memelukku.”

Sheng You tidak mencoba bertengkar dengannya hari ini. Melihat betapa cerianya dia, dia merasa sedikit lega.

Ketika dia melihat istrinya hancur sebelumnya, seutas tali di benaknya tiba-tiba ditarik kencang. Dia sangat takut tragedi dari tahun itu akan terjadi lagi, istrinya akan pingsan dan harus bergantung pada obat-obatan untuk bertahan hidup lagi.

Untungnya, Yangyang menjadi penyelamatnya.

Selama Yangyang ada di sini dan keluarga bersama, masalah apa pun bisa diselesaikan.

Sheng Yang menyesap sup seperti anak kucing dan perasaan tertekan yang berat di hatinya juga menghilang. Ketika Yi Juncheng memberitahunya bahwa dia hanya perlu memeluk ibunya dengan sederhana, dia tidak percaya itu bisa sesederhana itu.

Ibu menangis begitu keras. Bisakah pelukan kecil menyembuhkannya?

Sekarang tampaknya itu benar-benar berhasil.

Dia mengirim pesan teks ke Yi Juncheng: “Solusimu benar-benar berhasil. Kamu jauh lebih pintar dariku. Aku harus belajar darimu.”

Setelah membaca teks, Yi Juncheng tertawa. Sheng Yang adalah Sheng Yang. Dia tidak pernah lupa tentang belajar setiap saat.

"Aku sudah tahu apa yang aku inginkan darimu."

Sheng Yang: "Ada apa?"

Yi Juncheng: "Perlakukan aku untuk makan malam."

Sheng Yang: "Itu mudah."

Yi Juncheng: “Tidak, tidak. Aku ingin kau memasak makanan untukku.”