[B1] Reinkarnasi Bidikan Besar Menyapu Dunia

138-143

Bab 138: Uang

Sheng Yue melihat Tetua Yang di sekolah dan mengikutinya di sepanjang jalan, berharap untuk membuat kesan yang baik padanya.

Kemudian dia tiba-tiba mendengar percakapan Tetua Yang dengan kepala sekolah. Di luar kantor kepala sekolah, dia mengepalkan tinjunya.

Jika Sheng Hanjing adalah kakak keduanya, apakah semuanya akan berbeda?

Maka hidupnya pasti jauh lebih mudah.

Pada saat ini, Tetua Yang sepertinya sedang berbicara di telepon. 

“Hai Guru, ya, ya, aku Yang Kecil…”

Melihat Tetua Yang berbicara di telepon dengan hormat sambil membungkuk, kepala sekolah tidak bisa menahan tawa diam-diam. Dia belum pernah melihat Tetua Yang seperti ini sebelumnya.

Namun, orang yang oleh Tetua Yang disebut "Guru" pastilah harta nasional dan artis senior—-Tuan. Qian Xianchao.

"Apa? Apakah kamu juga di Kota Yan, Guru? Aku juga di sini. Sayangnya, aku berencana untuk kembali dua hari yang lalu tetapi aku menemukan seorang jenius musik. Sayangnya, dia menolak untuk belajar musik dariku.”

“Kamu akan datang dan melihat-lihat? Oke, aku minta maaf karena mengganggumu, Guru. ”

Ketika kepala sekolah mendengar ini, senyumnya membeku.

Sungguh suatu kehormatan bahwa para selebritas ini datang ke sekolah mereka, tetapi Tetua Yang sudah sangat sulit untuk dihadapi. Jika yang lain datang, itu akan seperti Mars menabrak bumi.

Sheng Yue mendengar semuanya dengan sangat jelas di luar. Tuan Qian Xianchao, Tetua Qian, bahkan lebih terkenal daripada Tetua Yang.

Tetua Yang menolak untuk menerimanya sebagai muridnya? Itu tidak masalah. Sekarang dia punya pilihan yang lebih baik.

Sheng Yue tersenyum percaya diri dan dengan santai berjalan pergi.

*

Di malam hari, segera setelah Sheng Yang menyelesaikan latihannya, dia melihat orang yang selalu memanggilnya "Guru" mengiriminya pesan. Avatar mereka adalah catatan plus tongkat. Nama mereka adalah "Qian Xianchao".

Namanya di telepon Sheng Yang adalah "uang". Di satu sisi, nama keluarganya adalah Qian, yang berarti uang dalam bahasa Cina, dan di sisi lain, meskipun dia selalu memanggilnya "Guru", di dalam hatinya, dia hanyalah pelanggannya yang akan membayar uangnya.

Ini adalah caranya menamai orang, jelas dan ringkas.

Misalnya, nama Ming Qi adalah "1" di teleponnya karena Ming Qi adalah orang pertama yang dia selamatkan.

Pengaturan ini sangat teratur.

"Guru ..." Qian Xianchao bertanya dengan hati-hati, "Tuan. Ming berkata bahwa kamu berada di Kota Yan, dan aku juga berada di Kota Yan. Bisakah aku mengunjungimu?"

Qian Xianchao berpikir dia pasti memiliki rahasia musik yang hebat, yang telah mengalami begitu banyak kehidupan dan berbakat tiada tara.

Dia sangat ingin bertemu dengannya.

"Aku bisa membayarmu."

"Tidak." Sheng Yang menolaknya dengan datar.

Qian Xianchao berkata dengan rendah hati, "Oke, Guru, terserah kamu, tetapi tolong jangan memerasku."

Sheng Yang telah memindahkan penunjuk tetikus ke tombol "Daftar Hitam". Melihat pesannya, dia berhenti.

Ditolak oleh "gurunya", Qian Xianchao sedang dalam suasana hati yang buruk, jadi ketika Tetua Yang datang menjemputnya di pagi hari, dia dikejutkan oleh wajahnya yang gelap dan tidak berani mengatakan apa-apa.