[B1] Reinkarnasi Bidikan Besar Menyapu Dunia

244-247

Bab 244: Pernikahan Perjanjian

Sheng Tai tidak berniat menikah saat itu dan lebih suka menjadi burung bebas, makan, minum, dan bersenang-senang setiap hari.

Bagaimanapun, kakak laki-lakinya akan mengurus perusahaan, dan dividen tahunannya cukup baginya untuk menjalani kehidupan tanpa beban.

Dia tidak punya ambisi dan sadar diri.

Namun, ibunya mengomelinya setiap hari bahwa dia harus menikah dan bahkan menangguhkan kartu kreditnya. Dia tidak tahan. Kebetulan teman sekelas tunangan kakak laki-lakinya menyukai dia dan menguasainya.

Karena dia telah mengantarkan dirinya ke pintunya, dia pasti tidak akan menolaknya.

Dia tahu bahwa wanita itu lebih menyukai uangnya daripada dia, tetapi itu tidak masalah. Mereka masing-masing mengambil apa yang mereka butuhkan.

Dia bisa memberitahunya apa yang dia inginkan, dengan jelas menandai harganya. Dia tidak keberatan membuat kesepakatan dengannya.

Dia ingin menjadi kaya, dan dia ingin bebas. Selama mereka memiliki pengaturan ini, mereka bisa menikah.

Dia memahaminya dengan baik. Tidak seperti gadis biasa yang menangis karena cinta, dia setuju untuk memberinya kebebasan, jadi mereka membuat kesepakatan.

Selama bertahun-tahun, dia memainkan perannya dengan baik, tetapi sekarang ...

Sheng Tai menginjak puntung rokoknya dan matanya menjadi tajam. "Jiang Xinyi, jangan terlalu serakah."

"Sheng Tai, kamu ..."

"Aku selalu menepati janjiku, tapi bagaimana denganmu?" Sheng Tai berkata sambil menutup telepon.

Mendengarkan bunyi bip, mata Jiang Xinyi berangsur-angsur mendingin.

Pria tidak bisa diandalkan.

Pada saat ini, layar ponselnya menyala dan dia menerima pesan teks.

“Xinyi, maukah kamu datang ke pesta reuni teman sekelas kampus? Anda seorang wanita kaya sekarang. Jangan lupakan teman sekelasmu yang lama, haha…”

Meskipun orang lain bercanda, dia bisa mendeteksi kecemburuan dalam nada suaranya.

Jiang Xinyi menegakkan tubuh dan perlahan menjawab, "Sayang, tentu saja aku pergi."

Dia adalah istri kaya, istri kaya yang sederhana dan mudah didekati, jauh lebih baik daripada Kang Weizhen.

Tetapi tugas yang paling mendesak sekarang adalah menyelesaikan masalah transfer ekuitas sebelum terlambat.

Pada tengah malam, Jiang Xinyi menyelinap ke sebuah ruangan. Dia menatap orang yang sedang tidur, matanya yang lembut berangsur-angsur menjadi gelap kemudian tatapannya perlahan jatuh ke pergelangan tangannya yang indah.

Tapi dia tidak tahu bahwa sosok gemuk yang bangun untuk pergi ke kamar mandi melihat semuanya dengan jelas.

**

Keesokan harinya, ruang kelas Kelas 7:

"Saya mendengar bahwa Sheng Yue masih belum datang hari ini."

“Dapat dimengerti bahwa dia tidak datang. Jika saya adalah dia, saya tidak akan memiliki wajah untuk datang. ”

“Haha, benar. Saya tidak terkejut dia menjebak Tian Kerui. Tapi aku tidak menyangka Dewa Han, yang dia klaim sebagai pacarnya, akan keluar untuk bersaksi melawannya. Haha, sungguh memalukan!”

Sheng Yang sama sekali tidak peduli dengan Sheng Yue. Mendengar rumor ini, dia bahkan tidak berkedip. Dia hanya mengkhawatirkan satu hal.

Dia bertanya "2" di buku alamatnya, siapa Lu Zhiyuan: "Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menangani transfer ekuitas?"