[B1] Reinkarnasi Bidikan Besar Menyapu Dunia

164-165

Bab 164: Kejutan Besar

Dibandingkan ketika Yangyang baru saja kembali, dia tidak lagi berhati-hati di depan putrinya dan keduanya semakin dekat. 

"Yangyang-" panggilnya.

Kang Weizhen berkata dengan misterius, "Dalam dua hari terakhir, ayahmu dan aku telah menyiapkan kejutan besar untukmu."

Pada saat itu, dia dan Sheng You bertukar pandang dan tersenyum satu sama lain.

Faktanya, Sheng Yang tidak bisa menebak ukuran "kejutan besar".  Misalnya, terakhir kali mereka mengatakan telah menyiapkan kejutan kecil untuknya, lalu memberinya Rolls Royce tanpa mengetahui apakah dia memiliki SIM.

“Apa kejutan besarnya?” Sheng Yuxi langsung tertarik. "Bu, Ayah, kamu tidak bisa memberi tahu adik, tetapi kamu bisa memberi tahu aku."

"Kamu?" Kang Weizhen meliriknya dengan jijik. "Lupakan. Kamu tidak bisa tutup mulut."

“…”

Sheng Yuxi merasa sedih. Di rumah, dia tidak hanya menurunkan daya tarik rata-rata keluarga tetapi statusnya dalam keluarga juga memburuk.

Anak kecil yang malang itu hampir kehabisan akal.

**

Keesokan harinya, berita bahwa Sheng Yang menaklukkan orang-orang tua dari Asosiasi Pendidikan menyebar ke seluruh sekolah. Sekarang dia adalah legenda sejati.

Tetapi karena kejadian ini, semua orang akhirnya menyadari bahwa Sheng Yang tidak berperilaku baik dan patuh seperti yang mereka pikirkan sebelumnya. Sebaliknya, dia memiliki pikirannya sendiri. Dia tampak acuh tak acuh hanya karena dia tidak peduli.

Skornya telah diperbaiki. Semakin obsesif-kompulsif Sheng Yang melihat kertas ujian ini, semakin dia merasa puas.

Tapi Ou Ye tidak seberuntung itu.  Chen Lan sangat marah sehingga dia menyembunyikan pembolosan Sheng Yang sehingga dia dihukum untuk menyelesaikan dua tes.

Sheng Yang tidak membantunya. 

“Melakukan lebih banyak tes baik untukmu. Ini akan membantu meningkatkan nilaimu.”

Ou Ye hampir menangis. 

"Ayah, bagaimana kamu bisa mengatakan itu ?!"

Tidak semua orang bisa menyelesaikan tes seperti idolanya;  tes menulis seperti makan dan minum baginya. Dia akan membutuhkan waktu berjam-jam untuk menyelesaikan dua tes ini.

Terakhir kali dia membenturkan kepalanya untuk melindungi idolanya, dia tiba-tiba tercerahkan, tetapi keadaan itu hanya bertahan selama beberapa hari sebelum semuanya kembali ke keadaan semula.

Jadi, haruskah dia memukul kepalanya lagi sebelum melakukan tes ini? Apakah dia akan menjadi pintar lagi?

Dengan pemikiran ini, Ou Ye memberi tahu Sheng Yang tentang rencananya.

Sheng Yang meliriknya tanpa berkata-kata. 

"Aku pikir kamu perlu melakukan dua tes lagi."

“Kenapa kamu tidak percaya padaku, Ayah? Aku benar-benar menjadi jauh lebih pintar setelah kepalaku terbentur terakhir kali.”

"…Aku bersedia." 

Karena dia melakukannya.

**

Pulang malam itu, Sheng Yang mengganti sepatu di lorong. Dia menurunkan matanya dan tiba-tiba mencium aroma yang familiar, aroma samar kayu cendana.