3

10K 1.9K 82
                                    

"GUYS! KITA UDAH DI PUNCAK!" seru Ekal dengan riang. Menendang angin dan melompat kegirangan. Dengan kedua kaki dan tekadnya, ia mampu menaklukkan gunung ini dengan perjalanan yang hampir menghabiskan waktu seharian.

"Kita berhasil!" sorak Karina lalu memeluk Ekal dan Haje bersamaan. Cowok bermata kucing yang lagi memperhatikan sekitar dibuat terkejut karena Karina menariknya untuk berpelukan bersama.

Untuk sesaat, ketiga tampak bahagia. Namun teringat dengan Yiren dan Jeno yang belum sampai puncak. Rasanya ada yang kurang meski semuanya yakin Jeno dan Yiren akan baik baik saja.

Tapi lihatlah pemandangan di puncak gunung. Rasanya semua letihnya mendaki yang terbayar sepadan dengan sejuk dan indahnya pemandangan dari atas. Pemandangan yang sayang bila dilewatkan tak bersama sama itu.

"Sayang banget Yiren sama Jeno gak ada disini. Tuh anak berdua emang batu banget sih." gerutu Ekal lalu terkekeh mengingat kelakuan kedua sahabat nya yang memang sangat keras kepala.

"Ayo diriin tenda, abis itu kita foto foto!" ujar Karina sangat antusias. Maklum, selebgram satu ini sangat eksis dan baru pertama kali naik gunung. Sepanjang perjalanan saja tidak lepas dari merekam keadaan sekitar. Seolah seluruh folowers harus tau ia pernah menaklukkan gunung.

Ya meski tangannya gatal ingin sekali posting dengan segera. Tapi mau bagaimana lagi, mereka lagi di gunung. Daerah ini bukan daerah sinyal.

Ketiganya pun beberes ria, mendirikan tenda untuk bermalam disini sampai esok pagi. Juga menyiapkan makanan karena mereka semua kelaparan. Beruntung persediaan bahan makanan mereka masih banyak. Dan untuk sekarang, sepertinya sup adalah pilihan terbaik karena di atas sini sangat dingin.

Ekal bantu untuk motong motong wortel dan kol. Dan ukuran selalu saja kebesaran yang membuat Karina harus berkali kali meneriaki kesalahan Ekal. Sampai Haje tak tahan dengan kebisingan ini, ia berinisiatif menggantikan posisi Ekal.

"Je!" panggil Karina lalu menyodorkan sesendok kuah sup yang sudah matang. "Buka mulut, aaaa!" Haje cuma ngeliatin karena dia belum konek.

"Buka mulut panjul! Cobain!" dan akhirnya Haje buka mulut. Ekal tertawa melihat kawannya yang masih saja bertingkah kaku padahal sudah berteman dengan Karina selama 2,5 tahun.

"Masih aja lo kayak kanebo." kekeh Ekal.

"Tau, suka lo sama gua?" guyon Karin yang langsung di nyinyirin Ekal habis habisan.

"Pede gila lo seleb,"

"Harus itu mah," tutur Karina dengan bangganya. Bikin Ekal semakin semangat nyinyirin Karina yang tingkat pedenya melebihi langit dan bumi. Hingga saat sedang asik asiknya, seseorang yang tak asing datang menghampiri mereka.

"Hai kalian, ketemu lagi di puncak!"







°°°









"Kita bisa gak ya liat matahari terbenam?" tiba tiba Windu bersuara di heningnya perjalanan kelompok ini.

"Bisa, bentar lagi kita nyampe tau, Win!" jawab Malik yang kembali membuat satu kelompok ter charge lagi energinya.

"Beneran kak?!" Malik mengangguk dengan yakin. "Ayo semangat semangat semangat!" ucap Malik mengobarkan semangat. Semua mengeratkan tasnya dan membenarkan posisinya lalu mendaki dengan semangat yang sudah terisi kembali.

SerenadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang