19

7.6K 1.5K 546
                                    

Chaay

“Apa?”

Kamu gak mau nikah sama Chandra?

“Gak tau.”

Orangnya baik loh...

“Ya emang, tapi Chaay belum siap aja.”



Chaay

“Apa lagi?”

Denger sesuatu gak?

“Denger apa?”

Ada yang minta tolong.

“Hah, dimana?”

BRUKKKK

Chaaya jatuh tepat di atas semak semak. Rasanya ia baru saja berkedip, tiba tiba ia sudah tersungkur di tanah.

Shhhh,” ringisnya, kemudian ia menoleh kebelakang menatap dengan sinis.

Chaaya hendak bangun, namun netranya menangkap dua orang tengah menontoninya terjatuh. Ia membeku, bukan karena malu melainkan karena bertemu lagi dengan Karina dan Haje yang sempat ia temui beberapa hari yang lalu.

“Kalian.....kok disini?” tanya nya sambil berusaha bangkit.

“Loh, kak Chaaya kok disini?”

Chaay mengernyitkan alis, ia bingung juga menjawabnya. Tak lama, teman teman yang lain ikut menimbrung dan sama sama terkejut dengan kemunculan Chaaya.

“Kok kalian masih disini? Bukannya harusnya udah nyampe ya dari kemarin kemarin?”

“Nyasar, teh...” celetuk Ekal.

“Nyasar? Kok nyasar?”

“Lo sendiri gimana kak? Nyasar juga kan?” tanya Haje. Chaay lekas menggeleng, “Enggak deh....perasaan.”

“Ngomong ngomong, kalian segini doang? Yang lainnya mana? Kayaknya pas itu banyakan kan?”

“Kami mencar kak, kelompoknya bang Malik lewat sungai.”

“Ah iya Malik....ngapain lewat sungai, di sana kan terjal.”

“Idenya Nalendra, katanya bisa lewat sana karena Maudy pernah lewat sana.” jawab Ekal menunjuk Maudy.

“Tapi aku gak nyaranin juga...” cicit Maudy.

“Duh yaudah yaudah, ayo balik ikut aku. Keburu malem nih.” ajak Chaay. Namun tiba tiba sebuah bunyi yang asalnya dari perut Han membuat semua mata tertuju padanya.

“Laper? Logistik kalian udah habis?” tanya Chaay. Bukan hanya Han yang mengangguk, tapi semuanya. Chaay mengusap wajahnya ingin sekali menangis.

“Tadi kami udah makan ciplukan.....Kak Karin yang nyari.” jawab Maudy dengan bibir mengerucut.

“Tapi masih laper kan?” tanya Chay lalu merogoh sesuatu dari dalam tasnya. “Aku juga gak punya banyak makanan, tapi aku bawa coklat dan permen. Makan ini aja ya, biar ada tenaga buat turun.”

Chaay menyodorkan 2 batang coklat dan beberapa permen. Kandungan gula yang ada pada coklat mampu menjadi sumber energi untuk tubuh mereka. Tak heran juga Chay membawanya, selain karena simple, coklat mampu memulihkan energi mereka.

Usai makan dengan cepat, mereka bersiap siap untuk melanjutkan perjalanan. Ada perdebatan kecil yang terjadi, kelompok Haje saat ini berjalan naik untuk sampai di pos 5, karena saat ia berusaha turun, jalan yang ditemukan adalah buntu. Namun Chaay mengelaknya karena harusnya mereka tetap turun karena jalan yang digunakan saat ini adalah benar. Namun suara yang diperoleh adalah 8 banding 1— satu dari delapan suara adalah suara spirit guard nya. Dan Chay pun sepakat untuk mengikuti Haje asalkan jika terjadi sesuatu, mereka semua harus menuruti apa yang Chay katakan.

SerenadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang