"Kau.. sedang apa sendirian disini?"
"Kenapa kau bertanya, aku disini karena kau yang membawaku bodoh" Yoongi yang sedang duduk didepan sebuah tenda sangat kesal karena Jimin sulit sekali ditebak belakangan ini, dan sekarangpun dia datang dengan pertanyaan aneh beserta seorang perempuan bersamanya. Namun bukan Yoongi jika dia peduli.
"Tidak, maksudku.. dimana dia?" Jimin mulai gugup, begitupun Nana yang berdiri disampingnya.
"Yha, Min Yoongi.. kau sembunyikan dimana dia?" Nana mulai berbicara ke arah Yoongi.
Dengan tatapan lurus, Yoongi menjawab seperlunya. "Apa aku mengenalmu?"
Tidak puas dengan jawaban Yoongi, Nana mulai berkeliling mencari y/n disekitar tenda dibantu Jimin. Sedangkan Yoongi masih duduk karena tidak mengerti situasinya dan tidak mau peduli.
"Yhaa, kenapa kau hanya duduk? Cepatlah bantu kami mencarinya." Nana menghampiri Yoongi dan mulai berteriak.
"Sudah kubilang- "
"Y/n hilang. Biar kuulang. Y-N meng-hi-lang wahai Min Yoongi yang agung." Tambah Nana lagi.
"Mwo?" Yoongi terperanjat, dia mengabaikan Nana dan langsung menghampiri Jimin.
"Park Jimin!"
"Anu, hyung.. aku" Jimin mulai gentar dengan tatapan Yoongi.
"Aku tau kau bodoh, tapi tidak sejauh ini. Sekarang ceritakan kenapa dia bisa hilang?"
Sebelum Jimin menjawab, Nana menghampiri mereka dan mulai menjelaskan.
" Aku hanya meninggalkannya sebentar, dia bilang dia lapar jadi aku sarankan untuk membuat ramen saja."
"Terserahlah, aku akan mencarinya." Yoongi mencelos pergi.
"Hyung! Tunggu."
Nana menahan tangan Jimin.
"Kita cari ke arah berlawanan, dia meninggalkan ponselnya di tenda dan kita akan kesulitan jika mencarinya ke satu tempat.""Ah, kau benar. Maafkan aku menyulitkanmu"
"Tidak apa, akupun tidak menyangka akan berakhir seperti ini. Lagipula semoga dia tidak jauh dari sini."
"Apa hanya perasaanku saja? Bahkan Yoongi hyung tidak kaget kenapa y/n bisa datang kesini. Ah sudahlah.."
***
"Ibu, aku hanya ingin pipis.. kenapa sulit sekali sih.. hiks". Y/n mulai menangis dibawah pohon yang cukup rindang, dia kesulitan mencari jalan keluar dari hutan itu. Saat Nana pergi, tiba-tiba saja y/n juga ingin buang air kecil, sebelumnya dia hanya akan menunggu Nana tapi diluar dugaannya Nana tidak kunjung kembali. Y/n memutuskan untuk pergi sendiri mencari sumber air dengan membawa sebuah gayung berwarna merah muda.
Langit semakin gelap, y/n terus memanggil nama Nana namun tidak ada satupun yang mendengar. Y/n memberanikan diri berjalan menelusuri hutan itu, sesekali ranting pohon kecil mengeni bajunya dan dia kaget kemudian menyerangnya dengan gayung.
Y/n masih terisak sambil berjalan mencari tempat semula dia datang, naas kakinya menginjak akar pohon besar berlumut dan membuatnya terpeleset. Lututnya manghantam tanah dan telapak kakinya terluka mengenai kerikil tajam karena berusaha menahan beban tubuhnya.
"Ah, sial.. ini sakit sekali. Apa ini akhir hidupku?" Tangis y/n kembali membludak, bahkan dia enggan untuk sekedar bangun.
"Kenapa hidupku sangat mengerikan, sekarang bukan cuma hatiku yang sakit, tapi kakiku juga. Huwaaa ibu, aku mau pulang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
7 P.M
Romance[𝐓𝐲𝐩𝐢𝐧𝐠 𝐨𝐧 𝐫𝐞𝐯𝐢𝐬𝐢𝐨𝐧] Lucky fans, ketemu idol? It's all about 99% bitterness.