"Can i?"

7.5K 639 12
                                    

"Jadi siapa perempuan itu?"

Namjoon memulai pembicaraan sesaat setelah duduk di sisi jendela yang masih terbuka dan memancarkan cahaya senja itu.

"Ternyata kau punya sisi kurang ajar juga. Bagaimana bisa kau menanyakan orang lain dibandingkan denganku?" Tuan Gie berlagak kesal.

"Kau benar.. sudah berapa lama? 1 tahun?"

"Yang benar saja, ini sudah 2 tahun sejak pertemuan terakhir kita"

"Kau merindukanku, tuan Gie?"

"Bukankah seharusnya aku yang bertanya?"

Namjoon terkekeh. "Kau benar, aku selalu memikirkan keadaanmu. Aku sangat ingin mengunjungimu"

"Bagaimana pekerjaanmu?"

"Aku tidak bisa mengatakan itu baik atau tidak, tapi aku menikmatinya. Bagaimana denganmu?"

"Aku masih sama seperti dulu."

"Kau kesepian?" Namjoon menoleh ke arah lelaki itu.

"Aku tidak pernah merasa kesepian, aku selalu merasa bahwa istriku ada disini bersama impian kami."

"Itulah dirimu, tempat ini sangat nyaman bahkan untukku."

"Tidak senyaman tempatmu."

"Aku hanya sedikit bosan, aku melakukan banyak hal disana dan disini aku merasa tenang hanya dengan berbicara denganmu seperti ini."

"Kau sedang menggodaku?" Tanya tuan Gie seraya bangkit dari duduknya.

"Keuntungan apa yang aku dapatkan dari menggodamu, tuan?"

"Ah, benar juga. Tunggu sebentar"
Tuan Gie berjalan menuju salah satu lemari yang tidak jauh dari sana dan mengambil sesuatu.

"Apa ini?"

Tuan Gie berjinjit memakaikan sebuah jas panjang berwarna coklat pada namjoon.
"Untukmu."

"Jadi ini hadiahku karena menggodamu?" Namjoon menahan senyumnya.

"Eyy keparat ini."

"Haha kau masih lucu seperti biasa, tapi untuk apa ini?"

"Aku tidak memiliki alasan khusus, aku hanya sangat ingin kau memakainya."

"Tentu saja aku akan memakainya. selama ini hanya pakaian buatanmu yang cocok denganku. Sejak itu, aku sangat berterima kasih! Aku tidak bisa membayangkan bicara denganmu saat ini jika saja malam itu kau tidak ada."

"Akulah yang berterima kasih! Kau selalu mengunjungiku dalam semua kesibukanmu dan kau selalu datang untuk pakaian buatanku. Padahal idola sepertimu pasti banyak desainer yang menginginkanmu."

"Kau tahu? Tidak ada pakaian seperti buatanmu dimanapun, bahkan ditempat termahal sekalipun. Itulah satu-satunya alasan kenapa aku memilih disini, tapi aku penasaran dengan sesuatu."

"Tanyakan saja."

"Kenapa kau tidak ingin orang lain tahu bahwa aku memakai pakaian buatanmu?" Tanya Namjoon serius.

"Kau tahu aku sangat mencintai pekerjaanku, semua yang aku lakukan disini adalah impianku di masa lalu. Aku mengerjakan sesuatu dengan sepenuh hati dan akan sangat tidak menyenangkan jika orang lain memilih pakaianku hanya karena itu dipakai olehmu. Aku ingin orang lain memilikinya karena memang dia senang dengan apa yang aku buat."

"Ah baiklah! aku tidak akan bertanya lagi tentang itu. Terima kasih untuk yang satu ini" dia memegang ujung kerah jas coklat yang sudah terpasang dibadannya.

7 P.MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang