Y/n melempar ponselnya setelah membaca isi pesan itu, "Tenanglah, ini pasti hanya lelucon." ucapnya berusaha menenangkan diri.
Menghela nafas panjang, dia memberanikan diri mengambil kembali ponselnya dan membacanya sekali lagi untuk memastikan bahwa matanya tidak salah, kemudian otaknya memberi impuls untuk membuka pintu.
Langkah y/n nampak ragu, rambut basahnya menjatuhkan beberapa tetesan air yang membasahi piyama berwarna mocca yang dikenakannya, seiring irama jantungnya yang berdegup semakin cepat.
Y/n sampai tepat didepan pintu, tangannya perlahan meraih gagang pintu yang belum sempat terkunci itu kemudian membukanya.
"Yo."
Mata y/n membulat melihat figur kekasihnya yang entah sudah berapa lama berdiri disana.
"Apa kau sedang melihat hantu?"
Ucapan Yoongi membuatnya tersentak, "Oh, aku hanya terkejut. Si- silakan masuk!" y/n sungguh kehilangan kata-kata, tatapannya kosong dan tenggelam dalam pikirannya.
"Jadi ini rupa tempat tinggalmu." Yoongi berucap sembari mengedarkan pandangannya ke setiap sudut ruangan. Y/n yang masih terkejut tanpa sadar mengekori laki-laki dihadapannya sampai keningnya menabrak tubuh kokoh itu dari belakang.
"Ah maaf, maaf aku tidak sengaja."
Yoongi berbalik dan menatap y/n, wanita itu mulai membungkuk 90 derajat sambil meminta maaf.
"Aku selalu saja mengacaukanmu, tapi kali ini aku benar-benar tidak sengaja." tambahnya, membuat Yoongi semakin heran.
Perlahan y/n mengangkat kepalanya, memberanikan diri untuk sekedar menatap sosok didepannya yang sedari tadi diam mempehatikan tingkahnya.
"Kau.. marah padaku?" kali ini suara y/n terdengar lebih pelan.
Yoongi melangkah ke arahnya, memperpendek jarak diantara mereka lalu menarik tubuh y/n kedalam kepelukannya.
Y/n terdiam mencoba memproses apa yang sedang terjadi, dia merasakan sebuah belaian halus di belakang kepalanya, membuang semua lelah yang dirasakannya belakangan ini.
"Kau berisik." suara berat Yoongi memicu detak jantung y/n menjadi semakin tidak beraturan. Mereka cukup lama bertahan dalam posisi itu, sampai sebuah suara menginterupsi keduanya.
hik
"Sial, kenapa aku harus cegukan di saat seperti ini?." y/n membatin.
hik
Y/n berusaha menutup mulutnya seiring Yoongi yang memberi jarak diantara keduanya untuk melihat wajah y/n.
"Kau sakit?" Yoongi menangkup wajah y/n, gadis itu menggeleng.
"Wajahmu merah."
hik
"Sepertinya kau memang sa- "
Ucapan Yoongi terputus saat memegang tangan y/n dan merasakan suhu tubuhnya, dia tersenyum."Kau gugup bertemu denganku."
"Aku tidak."
"Tanganmu dingin."
"Aku bilang ti-"
hik
Yoongi berusaha menahan senyumnya, meraih tangan y/n lalu membawanya duduk disebuah sofa tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
7 P.M
Romance[𝐓𝐲𝐩𝐢𝐧𝐠 𝐨𝐧 𝐫𝐞𝐯𝐢𝐬𝐢𝐨𝐧] Lucky fans, ketemu idol? It's all about 99% bitterness.