Mi casa

1.5K 170 19
                                    

"Halo, Jeon Jungkook."

Yoongi berusaha tidak terlihat penasaran dengan panggilan itu, dia masih bersikap tenang dan hanya memperhatikan y/n.

"Syukurlah, aku turut senang mendengarnya."

"Aku- tentu saja aku baik. Bagaimana denganmu?"

"Bagus kalau begitu, semoga semuanya kembali seperti sedia kala."

"Nne, aku tutup ya."

Panggilan terputus, y/n menyimpan ponselnya lalu menatap Yoongi.

"Kau tidak penasaran?"

"Tidak."

"Ah.. begitu, yasudah takkan kuberitahu."

Yoongi menatap y/n tajam.
"Yha kau masih saja menyeramkan. Baik baik, Jungkook hanya memberitahu bahwa Kim Taehyung sudah kembali ke dorm."

"Kau senang?" tanya Yoongi cepat.

"Tentu saja."

"Kau senang mendengar kabar Kim Taehyung?"

"Kau berlebihan, aku senang karena itu artinya persiapan comeback kalian bisa dilanjutkan secepatnya."

"Ah, begitu."

Y/n tersenyum melihat sisi tsundere Yoongi yang menurutnya manis. Gadis itu memberanikan diri mengusap puncak kepala Yoongi.

"Kau adalah yang terbaik, Min Yoongi."

Pagi itu, untuk pertama kalinya, Yoongi tersenyum kepada y/n.




***



Sesampainya di Seoul, mereka terlebih dahulu mengantarkan y/n ke tempat tinggalnya.

"Kau juga turun disini?" Tanya Jimin pada Nana.

"Iya, aku akan menemani y/n sebentar. Lalu pulang setelah dia berbaring dikasurnya"

"Nana, tidak perlu repot. Aku baik-baik saja sendirian" Y/n menyahut.

"Sudahlah, biarkan dia membantumu." Yoongi menimpali.

"Kalau begitu sudah diputuskan." Ucap Nana.

Yoongi melangkah menghampiri y/n, sebenarnya dia tidak ingin segera pergi.

"Akan kuhubungi nanti, kau istirahatlah."

Y/n mengangguk.

"Hyung, memang kau punya kontak kekasihmu?"

Sungguh, Jimin sangat merusak suasana. Seberapa kesal Yoongi kepada Jimin, tidak dapat merubah kenyataan kalau dia memang belum mempunyai kontak y/n.

Yoongi mengeratkan gigi, menutup matanya sejenak lalu menghela nafas berat. Y/n yang melihatnya hanya terkekeh pelan.

"Aku tinggal mengambilnya di obrolan grup gabungan bukan?" Yoongi masih bisa berdalih.

"Ngomong-ngomong, aku sudah keluar dari grup itu." ucap y/n.

Yoongi diam tak berkutik, hanya terdengar nafasnya beberapa kali lebih berat dari biasanya. Y/n mengambil ponsel di sakunya lalu melakukan sebuah panggilan sampai ponsel Yoongi berdering.

"Jangan lupa simpan nomorku." Ucap y/n dengan senyuman.

"Aku merasa seperti penjahat disini."

"Yasudah, kau harus segera kembali ke dorm dan selesaikan pekerjaan kalian." y/n mengalihkan pembicaraan.

"Baiklah, aku pergi dulu." Yoongi pergi setelah mengusap kepala y/n, diikuti Jimin yang melambaikan tangan ke arah mereka lalu masuk ke dalam taksi.

7 P.MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang