"Gimana?" Tanya Aaron yang wajahnya memenuhi layar ponselku.
"Asik, dapet roommates yang asik-asik, tapi belum mulai ospek ih, deg-degan gue Ron."
"Sini makanya, gak ada ospek di sini."
"Jauhhh!"
"Ini lo lagi di mana?" Tanya Aaron.
"Di rooftop, abis jemur baju."
"Coba mau liat pemandangan di situ." Pintanya, aku langsung memutar kamera sehingga Aaron dapat melihat pemandangan yang sedang kunikmati sedari tadi, selain pemandangan wajahnya tentu saja.
"Adem yaaa! Di sini sih gampang, tinggal ke central park."
"Gue sih gak usah ke mana-mana, kampusnya udah adem."
"Hemm iya iya iya,"
"Gamyla 1 - Aaron 0," Kataku.
"Bolehhh, kasih lo skor satu aja dulu."
"Songong!"
"Eh gue mau curhat dong!"
"Gue balik ke kamar dulu gimana? Lo kalo curhat gak mungkin sebentar soalnya."
"Hahahaha yaudah, gak usah dimatiin tapi ya La? Terus ituu... pake kamera depan, biar gue berasa jalan bareng lo!"
"Makin aneh-aneh aja kemauan lo!"
"Udah yok ahhh!"
Aku mengangguk, lalu memutar kamera handphone jadi pakai kamera belakang, ku arahkan kamera ke bawah, biar Aaron pura-pura nunduk bareng aku, ngangkat ember kosong.
"Eh? Kuku kaki lo lucu tuh, warna biru," Aku melihat Aaron di layar ponsel, gemes juga kaya gini, aku bisa liat dia tapi dia gak bisa liat aku.
"Hahah ini bekas halangan kemarin makanya pake kutex, udah luntur, beberapa malah ada yang ngelupas."
"Tapi bagus La,"
"Dah lah, ngapain bahas kutex?" Ujarku sambil menuruni tangga satu-satu, kamar asramaku ada di lantai dua, sedangkan bangunan asrama ini ada 4 lantai, lumayan kan ya?
Setelah sampai kamar, aku melihat Olive sedang belajar, entah Irene dan Jingga kemana.
"Kalo aku telefon, ganggu gak Live?" Tanyaku.
"Gak apa kok, aku cuma lagi baca aja."
"Okay!"
Kuambil earphones dari meja belajar, memasangnya di telinga kemudian naik ke kasur.
"Ayok! Lo mau cerita apa?" Tanyaku pada Aaron.
"Ih? Di meja belajar lo, kok gak ada foto kita?"
"Buat apa ya kampret?"
"Gue aja pajang!"
"Ogah ah, udah ayok cerita!" Seruku sok iye, padahal dalem hati bahagia banget... Aaron pasang foto kami, gosh!
Lalu Aaron cerita, soal mantannya yang kembali menghubunginya saat tahu sekarang Aaron berada di Amerika.
"Dulu lo deket aja diselingkuhin, apalagi lo jauh Ron?" Kataku.
"Iya sih bener, tapi asli deh gue mau sama Miranda mah, kayak... 4 tahun nih gue kuliah, mau gue selama di sini single asal pas balik sama dia."
"Heu, yaudah terserah lo aja," Kataku dengan nada datar, tapi ya tetep, hati sih agak keiris dikit nih.
"Gue mau coba bangun hubungan dulu deh ya? Kalo bisa balikan ya balikan, kali aja dia jengukin gue di sini ya?"
"Dih, ngarep lo!"