-Tujuh-

868 197 5
                                    

Perkuliahan sudah berjalan sekian bulan, udah mau UTS aja dan tugas segambreng yaaa Tuhan, tolong!

"Olive kemana sih? Kayaknya akhir-akhir ini dia pulang paling telat terus ya?" Tanyaku, bosen juga belajar, jadi ngajak Jingga dan Irene ngobrol.

"Tahu deh, dia kan kedokteran hewan, banyak banget kali tugasnya? Dokter hewan sama dokter biasa sama kali ya? Sama-sama ribet dan banyak tugas." Sahut Jingga.

"Iya sih, tapi kayaknya awal-awal dia pulang paling cepet terus kan? Langsung mandi, terus belajar aja sampe malem, beli makan aja titip kita terus." Ujarku.

"Betul itu, dia sekarang jadi sibuk banget, apa gara-gara mau UTS? Kasian gue, dia mukanya suka kaya tertekan gitu." Sambar Irene.

"Sebelum UTS main dulu yuk? Biar kesetressan ini berkurang." Ajakku.

"Boleh, seperti biasa gue ajak cowok gue ya? Buat temenin kita?"

Aku dan Jingga mengangguk.

"Lo ajak sana Rizal."

"Kasian nanti Jingga sama Olive," Kataku meledek.

"Jih, kasian apaan gue hahaha santai kali La." Ujar Jingga.

"Gak usah lah, dari jaman kita matrikulasi juga kan kalo main kita ber-4, dah gitu aja terus."

"Okeee!" Sahut Jingga dan Irene.

Tak lama, ketika kami lanjut belajar, pintu kamar diketuk dua kali dan terbuka, Olive masuk dengan wajah yang terlihat stress.

"Kenapa, Liv?" Tanya Irene langsung.

"Pusing, tugas banyak banget."

Kami bertiga mengangguk, mengerti. Kami juga kelimpungan soal tugas yang deadline-nya sebentar lagi. Tapi Olive kayaknya dibawa pikiran ampe tampangnya stress begitu.

"Yaudah lo istirahat gih, mandi dulu deh, biar badan rileks," Kataku. Ia pun mengangguk.

Olive lalu mengambil perlengkapan mandinya, keluar kamar, menuju kamar mandi di sudut lorong.

"Kasian gue sama tu anak, dari awal belajar mulu, udah gitu tugasnya gak kelar-kelar." Ucap Irene.

"Bener, dah laah, pokoknya weekend kita kudu main ya? Seneng-seneng dulu sebelum duel sama soal UTS." Kataku.

"Gass!" Seru Jingga.

Ketika Olive kembali ke kamar, kami semua sudah siap-siap akan tidur.

"Liv langsung tidur, gak usah belajar, kasian otak lo kalo kerja terus begitu!" Titah Irene.

"Iyaa Ren, oke!" Olive pun menurut, naik ke kasurnya dan langsung tidur.

Aku sendiri langsung memejamkan mata. Mengatur napas setenang mungkin agar bisa terlelap. Bener kaya Irene, belajar mulu, sakit otakku.

*******

"Udah kan udah beres UTS? Main yuk?" Ajak Rizal.

"Main kemana?"

"Yang deket dulu aja, kalo ada libur beberapa hari baru main yang jauh."

Hiii? Mau maen jauh ke mana?

"Sekarang?" Tanyaku.

"Yuk, tapi ambil motor dulu."

"Kamu kenapa sih ke kampus gak pernah bawa motor? Kalau main harus ambil motor dulu?"

"Males, jarak dari kostan ke kampus deket, enakan jalan kaki lebih sehat. Kalo ke kampus aja naik motor, nanti giliran ke lapangan, naik gunung, apalah, malah gampang capek." Jelasnya.

Sewindu MerinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang