PART - 26

172 39 2
                                    

"Detektif Kim?!" Sowon langsung terduduk melihat pria yang terbaring disebelahnya.

Jin langsung membuka matanya karena teriakan Sowon.
"Apa?! Ada apa?!" Dia ikut bangkit. Mungkin karena dia baru bangun, dia tampak sedikit linglung.

"Apa maksudmu ada apa? Apa yang kau lakukan kamarku?" Kepala Sowon masih serasa berputar, ditambah dengan banyaknya pertanyaan rasanya jadi ingin muntah.

"Kamarmu? Ini kamarku, lihat sekelilingmu." Jin menghela nafas dan kembali berbaring sambil membalikkan badan. "Simpan pertanyaanmu untuk nanti, aku sangat lelah."

(Source : pinterest)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Source : pinterest)

Setelah Jin berkata seperti itu, ternyata benar ini bukanlah kamarnya. Dia melihat sekeliling, dan tergambar ekspresi tak percaya diwajahnya.

"Kau pasti bercanda- Hoek!" Sowon langsung menutup mulutnya. Dan Jin yang mendengar itu langsung bangun kembali dan menatap Sowon, terlihat sorot matanya yang panik.

"Itu kamar mandi, cepat!" Jin menunjuk pintu kamar mandi yang tertutup yang terletak di sebelah kiri kamar. Sowon melepaskan selimut dengan tangannya yang lain, dan segera berlari ke kamar mandi.

Disana dia mengeluarkan semuanya. Sepertinya semua makanan yang ia makan kemarin sudah terbuang dengan percuma. Tak tega dengan keadaan Sowon yang seperti itu, Jin berdebat dengan dirinya apa dia harus membantu atau tidak.

Tentu saja harus! Lelaki macam apa yang tidak membantu seorang gadis yang butuh bantuan dan dalam keadaan seperti itu?

Akhirnya dia bangkit dan berjalan menuju kamar mandi. Disana Sowon duduk didepan toilet, kepalanya tertunduk, dan tangannya memegangi sisi kursi toilet. Jin menghampirinya dan mengikat rambutnya ke belakang dengan tangannya.

"Kau baik-baik saja?" Dia mengusap punggung Sowon dengan perlahan.

"Kau pikir... Kepalaku masih serasa berputar." Suaranya terdengar serak dan lemah.

Jin menyerahkan beberapa helai tisu padanya, Sowon mengangkat kepalanya  dan menekan tombol flush. Dengan bantuannya Sowon berdiri, dan berjalan ke wastafel untuk mencuci tangan dan wajahnya.

"Aku merasa sangat tak enak..." Sowon bersender pada Jin, lalu menutup matanya. "Sowon?" Menepuk-nepuk pipi Sowon dengan perlahan, "Ah, dia pingsan... Lagi."

Dia lalu mengangkat Sowon dan membaringkannya di ranjang. "Aku pasti sudah gila." Jin memilih untuk melanjutkan tidurnya disofa.

Alarm yang dipasang di ponsel Sowon berbunyi. Sowon akhirnya terbangun karena suara alarmnya yang nyaring, dia meraih ponselnya yang berada diatas nakas dan dengan segera menekan tombol snooze untuk mematikannya.

Waktu menunjukan pukul sembilan pagi. "Wah... Aku bermimpi aneh." Sowon menggosok matanya, lalu meregangkan badannya dengan mata yang masih terpejam. Dia merasa sudah agak baikan, kepalanya masih sedikit pusing, tapi, tak separah tadi.

Detective in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang