PART - 33

192 38 1
                                    

"Maafkan aku detektif Kim! Bodohnya aku yang tidak disiplin waktu." Sowon segera berdiri dan membungkuk pada Jin.

"Ini sepenuhnya salah saya, detektif Kim. Tolong jangan menghukum Sowon. Saya yang mengajaknya kesini, saya egois dan ingin menghabiskan waktu sedikit lebih lama dengan Sowon." Jeonghan pun ikut membungkuk, Sowon yang melihat perbuatan Jeonghan terkejut. Dia pun lebih membungkukan tubuhnya daripada Jeonghan.

"Ini salahku!"

"Tidak, salahku!"

Mereka terus-menerus seperti itu, sampai akhirnya bertengkar seperti adik dan kakak. "Ini salahku Jeonghan! Kau diam saja!"

"Tidak bisa seperti itu! Aku pun harus bertanggung jawab!"

Jin yang menonton kelakuan mereka hanya terdiam dengan wajah datar. Menghela nafas dengan kasar Jin pun berkata, "Berhenti! Aku tak peduli ini kesalahan siapa, aku kesini hanya untuk mengambil Sowon." Dia pun berbalik dan langsung berjalan.
"Kemari Sowon!"

"Mengambil ya... Dia memang marah besar. Dia memperlakukanku seperti seekor anjing. " Sowon tersenyum meratapi nasibnya yang diperlakukan seperti seekor peliharaan. Sowon langsung berlari ke arah Jin, lalu dia berbalik sesaat dan melambaikan tangannya pada Jeonghan.

Jeonghan membalas lambaian Sowon dengan raut wajahnya yang khawatir ditambah kesal. Dia terdiam disana sampai Sowon menghilang dari pandangannya.

"Jangan terlalu marah ya..." Sowon tidak nyaman jika harus terus berjalan tanpa berbicara dengan Jin, apalagi ditambahkan kejadian tadi.

"Kalian sudah baikkan?" Pertanyaan tak terduga dari Jin. Sowon kira dia akan diacuhkan olehnya.

"Iya, sekarang hubungan kami sudah baik."

Saat mendengar itu, Jin terlihat terganggu dengan fakta bahwa Sowon sudah berteman lagi dengan Jeonghan.
"Apa ada yang salah dengan itu?" Sowon memandang Jin sambil kebingungan.

"Apa maksudmu?"

"Kau terlihat terganggu dengan sesuatu, raut wajahmu tak terlihat bagus."

Jin membulatkan matanya, "Wajahku memang seperti ini!" Jin yang biasanya pandai mengontrol raut wajahnya, tak sadar menunjukkan ekspresinya secara terang-terangan.

"Ah iya, kau memang selalu terlihat tidak senang." Goda Sowon, dia mencoba mencairkan suasana dan berharap Jin tidak lagi marah padanya.

"Terserah. Tunggu sebentar." Jin tiba-tiba memasuki mini market, dan kembali membawa sekantong kecil es.
"Untuk matamu." Dia menyerahkannya pada Sowon dan langsung lanjut berjalan.

Sowon masih tidak terbiasa dengan sikap Jin yang kadang perhatian padanya. "Terimakasih detektif Kim, kau sungguh baik."

"Aku tak mau terlihat seperti orang jahat. Apa yang orang-orang pikiran jika mereka melihatku dengan seorang wanita bermata bengkak?"

"....ah jadi karena itu..." Sowon bergumam pelan. Memang Sowon tidak bisa berharap terlalu banyak pada Jin. "Setidaknya tak usah bilang itu."

"Dan kau terlihat tidak nyaman, jadi cepatlah kompres." Jin terlihat sedikit malu saat berkata seperti itu.

Wajah Sowon langsung menjadi lebih cerah. "Baik!" Rasanya energi Sowon perlahan-lahan kembali lagi, dia bersiap menjalani sisa hari dengan semangat.

"Hari ini ada laporan tentang Tuan Oh."

"Ada apa?" Mereka memasuki mobil dan pergi meninggalkan pengadilan.

"Sangat aneh, dia baru saja membeli tiket untuk pergi ke Las Vegas. Entah ini sebuah kebetulan atau tidak, tapi dengan temuan kita dan temanku yang belum selesai..."

Detective in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang