Langit berubah kelabu, guntur bergemuruh di atas langit, rumah yang gelap dan hanya petir yang beberapa saat bisa menerangi. Sowon kecil menangis sambil memeluk seseorang yang tergeletak berlumuran darah.
" Ibu! Bangunlah! Ibu!" Sowon menggoyangkan tubuh yang ternyata adalah ibunya, dengan cahaya petir sesaat, Sowon melihat sebuah bayangan, tinggi dan membawa pisau yang juga berlumuran darah. Mukanya tak terlihat karena ditutupi oleh sebuah topeng.
Dia mendekat ke arah Sowon secara perlahan, " Pergi! Jangan dekati aku!" Tak mendengar perkataan Sowon, dia terus mendekat. " Pergi!" Dia sangat dekat, tetapi suara ketukan dari pintu yang keras membuatnya kaget dan langsung kabur.
" Polisi! Buka pintunya!" Seorang Polisi di balik pintu mulai mendobrak, " Tolong!" Sowon berteriak.
~~~
"Ibu!" Sowon bangun dari tidurnya, terengah-engah dengan keringat dingin membasahi dahinya, dia langsung melihat sekeliling. Ternyata dia ketiduran di meja kerjanya, " ah..jam berapa ini?" Kata Sowon mencari HP-nya di atas meja yang berantakan denban berkas-berkas.
" Masih jam 2 pagi...memang hari yang melelahkan, setelah menginterogasi Jae Hwa, Jin menyuruhku pulang." Sowon menyender pada kursinya dan menatap langit-langit. " Aku harus pikirkan kembali." Sowon menutup mata lalu memegang dagunya dengan satu tangan.
" Time to enter my mind palace ". Mind palace adalah teknik yang digunakan sharelock Holmes. Walaupun itu fiksi, tapi, teknik ini benar ada. Yaitu cara mengingat informasi dengan menerapkan visualisasi, mirip dengan melihat file dalam komputer yang tertata rapi.
" Jae Hwa berkata..."
Flashback
" Aku bisa memberitahumu sesuatu, " Jae Hwa menatap Sowon dengan mata kosongnya, " hidupku sudah tak berarti lagi, jadi, aku berani memberitahu kalian ini." Jae Hwa menegakkan duduknya dan menaruh kedua tangan secara menyilang di atas meja.
" Aku melihat seorang pria masuk kedalam mobil di sebrang sungai tepat di belakang pabrik ini... Tak jelas apa yang mereka obrolkan, tapi sepertinya cukup baik."
" Apakah salah satu orang itu adalah dia?" Sowon menunjukam foto Han Min, Jae Hwa mengangguk.
" Kau menguntit lagi?" Kata Sowon, " tidak, tadinya aku hanya akan melompat." Kata Jae Hwa masih dengan muka datar. Dahi Sowon mengerut saat mendengar itu, lalu mendekatkan wajah di depan Jar Hwa.
Sowon melihat ada ketakutan di dalam matanya, " Aku... Tidak percaya kau akan membereskan kasus ini." Jae Hwa berkata tepat di muka Sowon.
" Hanya itu yang bisa kau berikan?" Sowon menjauhkan wajahnya, dan jelas menahan amarahnya." Mereka memancing orang-orang dengan iklan palsu itu, dan setelah mereka mati, mereka akan dibuang begitu saja. Mereka melakukan sesuatu pada mereka... tidak, membuat sesuatu dari mereka." Kata Jae Hwa, Sowon membulatkan matanya, begitu juga dengan Jin yang ada di belakang. " kau... mengalaminya-" Perkataan Sowon dipotong saat Jae Hwa tiba-tiba bangkit dan mulai berjalan keluar, " kau tahu alamatku kan?" Kata Jae Hwa lalu menutup pintu.
Sowon hanya berdiri tercengang, " aghhhhh! Sungguh menyebalkan!" Sowon menggaruk dengan keras karena frustasi, " Jin! Kau dengar itu kan?!" Brak! Sowon menonjok meja.
" Sowon! Aku minta kau tenangkan dirimu!" Jin memegang bahu Sowon, " ini berupa petunjuk." Kata Jin, " memang tidak besar, tapi setidaknya kita tahu bahwa ini adalah sebuah eksperimen."
End of flashback
" Ughhh... Mengapa Jin menyuruhku pulang saat keadaan mulai memanas, awas saja dia bekerja tanpa aku" kata Sowon, " tapi... Mengapa Jae Hwa mengatakan itu di akhir?" Sowon berpikir keras hingga akhirnya menyadari sesuatu, Sowon langsung bangkit dari kursinya.
Sowon memakai lencananya, mengambil jaket dan kunci mobil. Ia berlari menuruni tangga, sambil memanggil Jin. " Halo" Jin menjawab, suaranya tidak terdengar baru bangun tidur, " Detektif kim, aku akan pergi kerumah Jae Hwa".
" Malam-malam begini? Untuk apa?" Kata Jin, " sepertinya dia tahu...dia akan dibunuh malam ini." Sowon masuk kedalam mobilnya lalu pergi.
" Bagaimana kau tahu?" Jin bertanya,
" Aku akan jelaskan di sana nanti, kau temui aku di sana." Sowon menutup teleponnya. " Sowon-" Jin tak sempat melanjutkan perkataannya, Jin langsung mengambil kunci mobilnya dan memanggil rekannya yang lain untuk menyusul Sowon." Semoga aku tak terlambat" Sowon menaikan kecepatan mobilnya.
~~~
Akhirnya~
Author lambat update karena sekolah udah mulai lagi ya, mohon pengertian, author akan berusaha untuk update setiap minggu😘
Thanks for reading!❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Detective in Love
FanfictionBTS x Gfriend FF Kasus misterius membuat Jin menyerah bekerja sendiri dan memilih Sowon sebagai partnernya. Keduanya bekerja sama untuk memecahkan kasus tersebut. Anehnya, kasus tersebut mulai terkuak saat Sowon datang...hmmm mencurigakan. Keduanya...