PART - 11

371 63 3
                                    

" aku hanya butuh darah" kata SinB tersenyum sambil menatap Sowon dan Jin. " Sowon yang lakukan." Kata Jin lalu mendorong Sowon ke depan,
" tunggu, kenapa aku?!" Kata Sowon mencoba mundur, tapi di tahan oleh tangan Jin.

" Karena aku yang memimpin kasus ini, kau bawahanku. Jadi, lakukan apa yang aku katakan." Kata Jin menyeringai. Sowon ingin mengelak, namun, dia tak mau adu kekuatan dengan Jin. " Huh!"

Sowon pun duduk lalu mengangkat lengan bajunya, " Apakah kau butuh banyak?" Tanya Sowon dengan khawatir. " Tidak juga. Tak usah khawatir, ini tidak akan sakit." Kata SinB tersenyum sambil menyiapkan Jarum untuk mengambil darah Sowon.

" Kasihan sekali si kecil Sowon takut dengan jarum suntik." Kata Jin mengejek, yang hanya di balas dengan tatapan tajam dari Sowon.
' Diam kau batu menyebalkan!" Kata Sowon dalam benaknya.

Setalah diambil darahnya, SinB pergi untuk mencampurkannya dengan cairan tadi. " Sepertinya aku akan pingsan" Sowon terlihat begitu pucat,
" Apa maksudmu, darah yang diambil hanya sedikit. Ini minumlah." Jin memberikan sebotol air.

Beberapa saat kemudian, SinB Kembali membawa nampan yang di atasnya ada empat jarum suntik. Isi jarum suntik itu berupa cairan berwarna kuning menyala, " Wah, ku kira warnanya akan merah." Kata Sowon terkagum-kagum.

" Saatnya kita coba, maafkan aku ya kawan kecil." Kata SinB mengambil satu tulis dari dalam kandang, lalu disuntikannya cairan itu.
Sempat bersuara, kini tikus itu terdiam, seperti terhipnotis oleh sesuatu. Matanya pun perlahan berubah warna.

SinB melakukan itu pada tiga tikus lainnya. " Oke, kita tunggu sebentar." SinB menaruh semua tikusnya dalam kandang dan membuka sarung tangan latex nya.

" Jadi sekarang aku punya empat yang bisa aku kendalikan." Kata Sowon sambil mengobservasi tikus-tikus itu,
" Bagaimana caranya mengendalikan mereka? Mereka kan tak mengerti bahasa manusia." Kata Jin.

" Seperti obatnya sudah bekerja, coba saja dengan kata-kata." Kata SinB,
Sowon agak ragu-ragu dan bingung untuk bicara apa.
" Ti-tikus-tikus, berdiri!" Kata Sowon.

Namun tikus-tikus itu terdiam saja,
"Sudah kubilang, tak mengerti." Kata Jin.
Sowon entah kenapa merasa malu,
' Andai saja merka bisa keluar dan menggigit Jin.' Sowon menggambarkan apa yang ia lakukan di pikirannya. Dan, tikus-tikus itu bereaksi.

Mereka mencoba keluar dari kandang, semua orang membulatkan matanya.
" Oh! Ini sangat menarik! Sini ku buka." kata SinB dengan antusias tinggi lalu membawa tikus-tikus keluar dari kandangnya.
Setelah keluar mereka lompat dari meja dan berlari ke arah Jin.

Sowon sadar akan apa yang telah ia lakukan, " Sowon, apa yang terjadi me-mengapa mereka berlari ke arahku?!" Kata Jin panik dan berjalan mundur, " Sowon! Apa perintah yang kau berikan?!" Kemudian Jin berlari menjauh dari tikus-tikus.

" HAHAHAHAH!" SinB tertawa terbahak-bahak melihat Jin dikejar empat tikus, Sowon masih tercengang dengan pemandangan yang ia lihat sekarang. " Bagaimana bisa bekerja?" Kata SinB mengelap air mata karena terlalu banyak tertawa.

" Euh.. aku hanya menggambarkannya di otakku." Kata Sowon.

" Sowon! Hentikan sekarang juga! Sebelum aku menyuruhmu untuk menghadap matahari selama empat jam!" Teriak Jin yang masih berlari-lari di lab dan di saksikan oleh pekerja forensik yang lain yang juga tertawa.

Takut akan hukuman Jin, Sowon langsung mencoba menghentikannya,
" SOWON!" Teriak Jin lagi,
"Berhenti berteriak! Aku jadi sulit untuk fokus.

Sowon menutup matanya dan menyuruh para tikus untuk kembali ke kandangnya. Setelah dia berhasil, Jin kembali sambil terengah-engah dan merapikan baju dan rambutnya. Ia membasuh keringatnya denha sapu tangan dari sakunya.

Tidak berani menatap Jin, Sowon memalingkan wajahnya ke arah lain, dan berjalan perlahan menjauhi Jin.
" Beraninya kau Kim Sowon!" Kata Jin,
" Maafkan akuu!" Lalu Sowon berlari kabur dengan kecepatan dewa. " Hei kembali ke sini!" Kata Jin berlari mengejar Sowon.

SinB yang melihat itu hanya bisa tertawa, " ah..sudah lama ku tak terhibur seperti ini. Ayok kawan-kawan kecilku, kita kembali."

~~~

Jam makan siang sudah tiba, Sowon kembali ke mejanya dan terlihat sangat lelah. " Hei Sowon! Ayo makan siang bersama." Kata Yerin tiba-tiba muncul di belakang Sowon, yang membuat Sowon loncat dari kursinya.

" Ah Yerin! Kau membuatku kaget." Kata Sowon sambil mengelus dadanya,
" Mengapa kmu terlihat seperti sudah dikejar harimau?" Tanya Yerin.

" Bukan harimau, tapi batu besar yang menggelinding." Sowon tersenyum lemas. " Batu?" Kata Yerin dengan raut muka bingung.
" Ah sudah-sudah, mari kita makan. Aku sudah keroncongan." Kata Sowon menarik Yerin.

Dalam perjalanan Sowon mengajak Yuju, SinB, dan juga Jun untuk makan siang. Akhirnya mereka makan diluar karena ada sebuah truk makanan yang menyediakan bangku dan di sana tak terlalu padat dengan orang.

Setelah selesai memesan makanan, mereka duduk di bangku. " Apa yang terjadi padamu Sowon? " Tanya Yuju yang duduk diseberang Sowon.
" Aku baru saja di hukum detektif Kim untuk berlari dua puluh putaran di lapangan." Kata Sowon lalu menaruh kepalanya di atas bangku.

" Oh! Bagaimana dengan menghadap matahari selama empat jam?" Kata SinB, " Untungnya dia berubah pikiran" kata Sowon tersenyum lesu. " Memangnya apa yang terjadi?" Tanya Jun khawatir.

" Aku mengontrol empat ekor tikus." Sowon melihat raut wajah teman-temannya yang kebingungan kecuali SinB, " iya benar, dia mengendalikan mereka dengan pikiran." SinB mengangguk.

" Bagaimana-" perkataan Yuju terpotong, " ceritanya panjang" kata Sowon.

" Ceritakan!" Kata Yerin menggebrak meja, tapi tidak terlalu keras, " ah.. tapi-" Sowon melihat mata teman-temannya yang berbinar-binar, dan akhirnya tak bisa menolak.

~~~

Thanks for reading! ❤️
Enjoy!

Thanks for reading! ❤️Enjoy!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Detective in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang