PART - 44

76 8 2
                                    

Di dalam ruangan Jin, Sowon,  dan Namjoon duduk mengelilingi meja, menatap kotak besar yang dibawa Namjoon. Ketika Namjoon membuka kotak itu, di dalamnya terdapat sebuah koper merah yang mencolok. Koper ini adalah kunci untuk memecahkan kasus yang mereka tangani.

"Ini dia," kata Namjoon dengan nada serius, sambil mengeluarkan koper merah tersebut.

Sowon menatap koper itu dengan mata penuh harap. "Kita harus membukanya," katanya.

Namjoon mengangguk. "Aku sempat memeriksanya, ternyata koper ini memiliki kunci kombinasi. Jika kita mencoba membukanya dengan paksa atau menghancurkan kunci, koper ini akan meledak dan menghancurkan semua dokumen di dalamnya."

Jin mengerutkan kening, tampak frustrasi. "Sangat rumit. Tuan Lee menginvestasikan banyak uang untuk melindungi isi koper ini."

Namjoon tersenyum tipis. "Tentu saja, orang yang membuat ini tahu betul apa yang mereka lakukan."

Mereka bertiga mulai mencoba berbagai kombinasi yang mereka kumpulkan dari petunjuk sebelumnya. Namun, tidak ada yang berhasil. Setiap kali mereka mencoba kombinasi baru dan gagal, ketegangan di ruangan itu semakin meningkat.

Setelah beberapa jam mencoba tanpa hasil, matahari mulai terbenam dan kelelahan mulai terasa. Jin meninju meja dengan frustrasi. "Tidak mungkin kita akan gagal di sini!"

Sowon mencoba menenangkan Jin. "Tenang, Jin. Kita harus tetap fokus."
Sowon terlihat sedang berpikir. "Mmm... Aku punya ide. Bagaimana jika aku membawa koper ini ke apartemenku? Aku masih memiliki salinan dokumen Tuan Lee di rumah. Mungkin kita melewatkan sesuatu."

Jin berpikir sejenak, tampak ragu dengan ide Sowon. Namun, Namjoon segera setuju. "Itu ide yang bagus, Detektif Kim. Salah satu cara untuk membuka adalah dengan cara bekerja secara terpisah. Kami akan membantumu dari sini, jika menemukan sesuatu kita tinggal menghubungimu."

Mendengar masukan dari Namjoon membuat ide Sowon menjadi seperti solusi yang terbaik.

Akhirnya, Jin setuju. "Aku akan menjaganya dengan Aman, tenang saja letnan Kim."

Sowon membawa koper merah itu ke apartemennya dan meletakkannya di atas meja. "Ini akan menjadi umpan yang sempurna," katanya sambil tersenyum kecil. Lalu, dia pergi untuk mandi, dengan sengaja meninggalkan koper itu tanpa pengawasan.

Di kejauhan, seseorang telah mengawasi dan mendengarkan sejak awal. Sosok misterius dengan wajah tertutup ini adalah pria sama yang telah bertemu dengan Sowon beberapa kali sebelumnya. Ketika mengetahui bahwa apa yang ia cari berada di tangan Sowon, ia akan mencoba untuk mengambilnya dengan segala cara.
Dengan keahlian yang luar biasa, dia berhasil memasuki apartemen Sowon tanpa membuat suara.

Setelah berhasil masuk ia mendengar suara air mengalir di kamar mandi. Melihat sekitar dan berjalan dengan hati-hati, pria itu mendekati koper yang terletak di atas meja. Namun, sebelum dia bisa menyentuhnya, dia mendengar suara klik dari belakang. "Jangan bergerak," kata Sowon, mengarahkan pistol ke arahnya.

"Angkat tangan dan putarkan badanmu ke arah ku. Dengan perlahan."

Pria itu mengangkat tangan, lalu berputar untuk menghadap Sowon.

"Buka penutup wajahmu."

Perlahan membuka penutup wajahnya, "Sudah lama tidak bertemu... Teman lama. Sekarang, berlututlah " dan menurunkan tubuhnya, sesuai instruksi Sowon. "Tidak ada gunanya mencoba mencuri koper ini," kata Sowon. "Hanya aku yang tahu bagaimana membukanya. Bahkan Jin pun tidak tahu caranya."

"Saatnya kau berhenti--"

Dengan gerakan cepat, pria itu melemparkan granat setrum kecil yang mengejutkan Sowon dan membuatnya kehilangan keseimbangan. Dalam sekejap, dia berhasil melumpuhkan Sowon dan membawanya pergi.

Detective in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang