PART - 37

152 33 2
                                    

"Ibu, kau membuat dia tidak nyaman." Kata Jin sambil menarik tangan Sowon agar lebih dekat dengannya.

"Eh?! Mana mungkin aku membuatnya tidak nyaman. Ibu hanya senang kau akhirnya memperkenalkan seorang wanita padaku." Wanita paruh baya yang Jin panggil ibu itu terlihat sangat gemas dengan Sowon, dia terus mencubit-cubit pipi Sowon.

"Sa-sayang, jika aku diperlakukan seperti ketika pertama bertemu, aku pun akan sangat tidak nyaman. Tolong maafkan kelakuan istriku, kadang dia tidak bisa menyembunyikan kegirangannya." Ayah Jin melepaskan tangan istrinya itu dari pipi Sowon.

"Hebat sekali kau dik, ku kira seleramu bukan perempuan ." Kakak perempuan Jin yang terkenal dengan sifat tomboy, merangkul Jin dan mengacak-acak rambut rapinya.
"Sowon, apa yang kau lihat dari adikku ini sehingga kau mau menjadi pasangannya? Kau terlalu baik untuknya." Bisik Kakak Jin dengan nada bercanda.

"Kakak! Aku sudah berusaha tampil dengan bagus malam ini. Dan berhenti menakuti temanku!"

"Ti-tidak apa-apa. Aku senang berada di sini." Sowon tertawa dengan canggung.

"Hah? Hanya teman--" Perkataan Kakak Jin terpotong.

"PAMAN JIN!!" Terdengar teriakan dari dua anak laki-laki yang berlari ke arah Jin, lalu memeluknya dengan erat. "Kalian sudah kembali? Bagaimana dengan mempelai laki-lakinya?" Tanya Kakak Jin.

"Dia sudah siap." Kata seorang laki-laki Jangkung nan tampan yang sedang menggendong seorang anak perempuan dan mendorong kursi roda secara bersamaan.

Yang terduduk di kursi roda itu tak lain adalah nenek Jin, wajahnya yang keriput ditambah dengan tatapan tajam  membuatnya seperti  penjahat dari cerita dongeng.

"Ah, anda pasti teman Jin. Senang bertemu dengan anda, saya Kim Seok-woo suami Ha-ri" kata Seok-woo sambil menunjuk kakak Jin.

"Senang bertemu dengan anda, saya Sowon."

"Dua bocah itu adalah Ji-hoon dan Sungho, dan pendiam yang cantik ini adalah Sa-rang. Anak-anak, ayo beri salam pada kakak cantik ini!" Kata Ha-ri.

Ji-hoon yang merupakan anak pertama berusia 12 tahun, Sungho 10 tahun, dan Sa-rang 5 tahun. Mereka dengan malu-malu berjalan ke hadapan Sowon dan membungkukkan badan mereka. "Senang bertemu dengan anda."

'Sungguh menggemaskan!'

"Bawa aku lebih dekat! Aku ingin melihat gadis yang dibawa Jin dengan jelas!" Sowon dikejutkan oleh suara tinggi yang datang dari nenek Jin.

Seok-woo mendorong kursi rodanya, lalu nenek Jin menatap Sowon dari bawah ke atas dan mengelilinginya, Sowon hanya bisa terdiam dengan wajah kebingungan.
"Hohoho... Sepertinya harapanku mendapatkan cicit dari Jin tidak akan sirna." Katanya sambil tersenyum bangga.

"Ci-cicit? Eum... Nyonya Kim--"

"Kapan kalian menikah? Dan jangan panggil Nyonya, panggil saja nenek."

"Ahaha, saya datang hanya sebagai teman."

"Haah? Tidak mungkin. Aku merasakan akan ada sesuatu diantara kalian, kesaktianku masih kuat walaupun sudah tua seperti ini."

"Nenek sepertinya butuh istirahat kak, dia mulai berbicara aneh lagi. Mari ku antar ke kursi kita." Jin membantu mendorong kursi rodanya,
"Hei! Kau beraninya tidak sopan pada nenekmu sendiri ya!" Ucapan nenek Jin tidak dihiraukan, Jin terus mendorong kursi roda itu menjauh.

"Sebentar lagi acaranya akan dimulai, ayo duduk." Ibu Jin menuntun Sowon dengan semangat.

"Terima kasih, Nyonya--"

"Shh, panggil aku Ibu."

'Ada apa dengan keluarga ini?!'
Sowon merasa terbebani dengan semua ini, pertama nenek, kemudian ibu? Dan mengapa ayah Jin hanya terdiam saja? "Anda tidak keberatan?"

Detective in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang