PART - 45

60 6 2
                                    

"Jadi apa yang akan kita lakukan?" Namjoon bertanya pada Jin. "Serang Montravy dengan pasukan polisi?

Setelah berhasil membuka koper dan mengungkap beberapa foto dan video mengerikan tentang eksperimen manusia, Jin dan Namjoon merencanakan bagaimana mereka akan menangkap Tuan Oh.

"Tidak, itu terlalu berbahaya. Kau bilang kita sedang diawasi, ya kan?"

Namjoon mengangguk. "Kemungkinan besar penguntit itu sudah berfokus pada Sowon."
Menyadari sesuatu, Namjoon membulatkan matanya. "Sowon dalam bahaya."

Jin menelepon Jimin, "Jimin, aku butuh bantuanmu. Pergilah ke apartemen Sowon dan cek keadaannya. Jika dia tidak membuka pintu dalam waktu lama, kau harus mendobraknya dan laporkan segera jika ada sesuatu yang mencurigakan."

Setelah memberi instruksi kepada Jimin, Jin berjalan cepat keluar dari kantor dan memerintahkan Namjoon, "Kelilingi gedung Montravy dan rumah Tuan Oh. Lakukan dengan diam-diam. Kita tidak bisa menarik perhatian terlalu banyak.".

Namjoon mengangguk, lalu bertanya, "Apa alasan kita melakukan ini dengan diam-diam?"

Jin menjelaskan, "Jika kita membuat gerakan besar, Tuan Oh mungkin melarikan diri atau menghancurkan bukti penting. Ingat, Sowon sengaja membawa koper palsu untuk menarik perhatian penguntit. Dia mengorbankan dirinya untuk memastikan kita bisa bekerja tanpa diawasi. Jika kita bertindak terburu-buru, kita tidak hanya membahayakan dirinya, tapi juga menghancurkan kesempatan kita untuk menangkap Tuan Oh dan menyelamatkan semua orang yang terlibat dalam eksperimen ini."

"Baiklah, aku akan mengatur semuanya. Pastikan kau berhati-hati."

"Kau juga. Tunggu instruksiku yang lain."

Dengan rencana yang telah disusun, Jin bergegas mengemudi ke rumah Tuan Oh untuk bertemu dengannya. Dia tahu bahwa Tuan Oh berada di bawah pengawasan ketat sehingga tidak akan berani melakukan sesuatu yang mencurigakan, setidaknya saat ini.

Setelah tiba di rumah Tuan Oh, ia menjelaskan kedatangannya pada seorang pelayan dan di persilahkan untuk duduk terlebih dahulu, sementara ia menyampaikan pesannya pada asisten Tuan Oh.

Beberapa menit berlalu, akhirnya pelayan yang sama datang kembali, "Tuan Oh akan segera menemui Anda. Dia sedang menyelesaikan beberapa urusan terlebih dahulu," katanya dengan sopan. Jin menunggu dengan sabar, meskipun hatinya berdebar-debar dengan kegelisahan. Dia tahu bahwa setiap detik sangat berharga, dan dia hanya bisa berharap bahwa Sowon tetap aman.

-~~~-

Setelah setuju untuk bekerja sama dengan Tuan Oh dalam membuka koper, Sowon sebenarnya berusaha mencari cara untuk menunda waktu hingga dia mendengar kabar bahwa Montravy dalam kekacauan karena polisi mulai melakukan penyelidikan besar-besaran. Dia berpikir keras tentang alasan apa yang bisa dia gunakan untuk membeli waktu lebih banyak.

“Untuk membuka koper ini, aku butuh kertas dan pena,” kata Sowon tiba-tiba. “Aku perlu mendekode beberapa hal dari jurnalku, dan jurnal itu tidak bersamaku. Jadi, kalian harus mengambilnya untukku.”

Dengan ekspresi mengejek, Tuan Oh tersenyum dan melempar jurnal Sowon ke depannya. “Sudah kuduga kau akan membutuhkan ini,” katanya sambil menyeringai.

Sowon menghela napas dalam-dalam, dia harus menemukan cara lain untuk membeli waktu. Dia memandang sekeliling ruangan dan berkata, “Ruangan ini terlalu terang, aku punya kondisi mata yang membuat sulit bekerja dalam pencahayaan seperti ini.”

Tuan Oh mengangguk kepada salah satu asistennya yang segera mematikan beberapa lampu. Namun, Sowon masih tidak puas. “Sekarang terlalu gelap. Aku butuh lebih banyak cahaya.”

Detective in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang