Happy reading!!
"Pasti kamu bingung kenapa Yuri tidak mengenalimu"
Sekarang yena dan ayah yuri tengah bersantai di belakang rumah yuri,ayah yuri tengah menyiram tanamannya sedangkan yena hanya melihat.
"Saya juga sedikit bingung, bayangkan,kita terpisah saat masih kecil,saya juga sedikit lupa dengan wajah Yuri"
"Ada yang membuatmu mengingat yuri?!"
"Wallpaper di ponsel Yuri,aku ingat bagaimana mana susahnya anda mengambil foto itu"
Yena mengingat bagaimana susahnya yuri saat akan mengambil foto itu, yuri tidak mau karena saat itu yena akan pindah dari busan,dan itu membuat mood yuri turun.
"Saya juga ingin memberitahu kamu,satu fakta tentang yuri"
"Apa itu?"
"Saat Yuri masuk SMA ,dia mengalami amnesia,dia bahkan tak kenal dengan orang tuanya sendiri"
Yena terkejut mendengar itu,yena kira yuri lupa dengannya karena memang sudah lama tidak bertemu "jadi Yuri mengalami amnesia? Saya sangat terkejut"
"Ya,dia terjatuh dari tangga saat berlarian menuju kamarnya"
"Kelakuan masa kecilnya masih saja terbawa saat sudah dewasa"
"Ya begitulah Yuri,dia hanya bisa mengingat lingkungan saat itu,wajar jika dia tidak bisa mengingatmu"
"Ah,itu wajar,saya akan membuat yuri ingat saya lagi"
"Berjuanglah,dan saya harap yuri bisa mengenalimu lagi,pasti dia akan sangat senang"
"Saya harap begitu"
"Ayo kita masuk"ajak ayah yuri.
Mereka masuk kedalam rumah ,di ruang tengah ada yuri yang tengah menonton dengan sang ibu.
Yena mengambil tasnya dan pamit untuk mencari hotel "saya pamit,saya akan mencari hotel"
"Disini saja,kita punya kamar kosong"kata ibu Yuri, menoleh kearah yena.
"Saya tidak enak, apalagi dengan Yuri"
"Jangan pedulikan Yuri, pedulilah pada diri sendiri"
"Baiklah saya akan menginap disini,sampai pekerjaan saya selesai, tidak apa?"
"Tidak apa,ayo saya tunjukkan kamarnya"
Ibu yuri mengantarkan yena ke kamar, sedangkan sang suami duduk di samping Yuri "apa kamu kenal dengan yena?"
"Tentu,dia bos yuri di Seoul"
"Bukan,yena yang selalu bermain denganmu saat kecil itu"
"Saat kecil ? aku tidak bisa mengingat,ayah tenang saja aku kenal dengan yena ,bosku itu kok"
"Terserah mu"
Suasana makan malam begitu berbeda sekarang,di tambah yena dan ayah yuri yang selalu bercanda, sedangkan sang anak bingung.
Kenapa ayahnya sangat dekat yena?
Dan ibunya juga.
"Ayah sepertinya sangat kenal yena ya"kata Yuri membuat aktivitas sang ayah terhenti.
"Tentu,kan kita tadi kenalan,kan yena?"
Yena mengangguk ,"tapi , kalian seperti orang yang sudah lama kenal"
"Kami kenal 5 jam yang lalu,itu sudah lama"kata sang ayah, membuat Yuri mendengus.
"Bukan itu maksudku ayah"
"Sudah jangan pikirkan,makan saja"
Pagi pagi sekali yena sudah bersiap untuk menuju proyek yang akan dia kerjakan,yena akan membuat sebuah gedung baru di busan,ini adalah cabang pertama,jadi yena harus memantau.
Yena dan Yuri pergi ke tempat proyek pada pukul 6 pagi, mereka telah sampai di tempat,yena langsung menyuruh yuri menyiapkan buku kecilnya.
Mereka tak lupa memakai alat keselamatan seperti helm, yuri mengikuti yena dari belakang dengan seorang yang memimpin pembangunan ini.
Sekitar 30 menit berkeliling yena memutuskan beristirahat,dia mengajak Yuri ke sebuah restoran dekat dengan proyek.
"Kamu silahkan pesan apa saja"suruh yena,yuri mengangguk, dia langsung melihat daftar menu .
Sedangkan yena hanya menatap Yuri yang tengah serius melihat daftar menu "saya pesan ini,ini ,ini ,dan ini"
Sang pelayan menyatat pesanan Yuri,"kalau tuan ?"
"Samakan saja"
Si pelayan mengangguk dan langsung pergi,sambil menunggu makanan yena memilih untuk melihat kearah luar, sedangkan Yuri dengan ponselnya.
3 hari sudah yena mengerjakan proyek di busan,dia akan pulang hari ini bersama yuri,yena tangah menaruh kopernya begitu juga dengan yuri.
Yena pamit pada orang tua yuri, setelah itu mereka berdua masuk ke Diana mobil dan mobil yena langsung meninggalkan perkarangan rumah Yuri.
Perjalanan busan ke Seoul lumayan menguras waktu ,di tambah jalanan macet,Yuri yang bosan memilih untuk menutup matanya.
Musik menemani yena dalam perjalanan,yena menoleh kearah Yuri,dia tersenyum melihat yuri tidur dengan nyenyak.
Di lampu merah ,yena mengambil sweaternya dia menutupi tubuh Yuri, supaya tidak kedinginan karena AC.
Menempuh perjalanan jauh, akhirnya yena sampai di kantornya,dia ingin mengantar Yuri tapi tidak tahu alamat rumah wanita itu.
"Yuri bangun,kita sudah sampai"yena membangunkan yuri, sedikit menekan pipi cabi Yuri.
"Sudah sampai?"
"Ini di kantor,kalau mau saya antarkan"
"Tidak usah,biar saya pulang sendiri"
"Yakin? Ini sudah malam"
"Hah, malam? Cepat sekali"
"Kamu terlalu tidur nyenyak,sampai tidak sadar ini sudah malam"ledek yena sambil terkekeh.
"Tidak apa,saya bisa pulang sendiri"
Yuri keluar dari mobil yena,dia berjalan menuju halte bus,mobil yena yang tadi diam bergerak untuk mengikuti Yuri.
Yuri baik ke bus tujuannya,dia duduk paling pojok, menyenderkan tubuhnya yang lelah itu,melihat jalanan makam Seoul yang indah.
Sekitar 30 menit perjalanan Yuri sampai di halte di dekat rumahnya,hanya butuh jalan kaki 10 menit Yuri sampai di rumahnya.
"Jadi disini rumahnya? Hmm...tidak terlalu jauh dari kantor"
My Annoying CEO [2021]
YENYUL
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying CEO °Yenyul° | END
Fanfiction[17+] [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] kehidupan seorang Jo yuri berubah ketika dia harus bekerja di perusahaan besar di tempat tinggalnya, di tambah CEO Paling menyebalkan yang pernah yuri temui dalam sejarah dia bekerja sebagai sekertaris. Choi yena...