My Annoying CEO [23]

363 47 0
                                    

Happy reading!!



































Pagi pertama sebagai seorang istri tidak membuat yuri bingung atau apa, mereka berdua tengah pergi ke lantor sekarang.

Meskipun yena pemilik perusahaan yena tidak memberikan cuti untuknya sendiri, mereka berdua berjalan beriringan menuju ruangan.

Sesekali mendapatkan ucapan selamat atas pernikahan mereka berdua.yena membuka pintu masuk di ikuti oleh yuri.

Mereka duduk di kursi mereka masing-masing dan mulai bekerja seperti biasanya.yena akan bertemu lagi dengan tuang jang membahas kerjasama.

"Yuri,nanti kita rapat lagi kan sama tuan jang?"tanya yena sambil menatap lembut ke arah yuri.

Yuri menoleh,dia sedikit malu ketika melihat yena tersenyum padanya padahal itu sudah biasa tapi rasanya sedikit beda sekarang.

"Iya nanti siang, kenapa?"

"Enggak,nanti kamu bisa gantiin aku gak buat rapat di kantor? Kalau gak mau nanti aku suruh yuqi aja"

"Bisa aja sih,tapi kok tumben gak ngajak aku?"

Yena bangkit dari duduknya mendekati yuri,di sedikit membungkuk dan berbisik,"aku mau kenalin hyewon sama anaknya tuan jang"

Yuri membulatkan matanya, kenapa yena jadi hiro jodoh sekarang,"kok begitu?"

"Gak papa,kesian hyewon, deketin kamu gak dapet"yena terkekeh yang langsung mendapat pukulan pelan dari yuri di tangannya.

"Iya iya,nanti aku gantiin kamu"

"Makasih istri"goda yena sambil mengelus rambut yuri.

Tepat pukul satu siang yena dan hyewon berangkat ke restoran biasa yang sidha menjadi tempat favorit tuan jang.

Di dalam mobil hyewon heran kenapa dia ikut dengan bosnya ini, biasanya kan yuri,"pak bos tumben ngajak saya?"

"Lagi pengen aja ngajak kamu"jawab yena masih fokus dengan setirnya.

"Hmm mencurigakan sih, tapi gak papa lumayan makan gratis"

Yena terkekeh,"dasar,makan aia nomor satu"

Mobi yena sudah terparkir rapih, dua pria itu langsung berjalan masuk kedalam restoran.disana sudah ada tuan jang tentu dengan wonyoung.

Setelah berjabat tangan mereka semua kembali duduk, yena dan tuang jang memulai.hyewon,pria itu sedikit melirik anak tuan jang yang tengah menulis.

Yena yang merasa hyewon memperhatikan wonyoung sedikit menoleh dna tersenyum tipis,cukup lama mereka membahas kerja sama hingga jam menunjukkan pukul empat sore.

Yena menyudahi percakapan ini dan pamit untuk pulang,di dalam restoran taun jang dan dang anak bergegas untuk pulang.

Saat di dalam mobil wonyoung menoleh kearah ayahnya,"yah"panggil wonyoung.

Tuan jang menoleh,"kenapa sayang?"

"Hmm..tadi yang sama tuan yena siapa?"

Tuan jang mengerutkan keningnya,"emang kenapa,kamu suka sama dia"goda tuang jang membuat sang anak sedikit malu.

"Enggak ih,cuman penasaran aja, soalnya tadi liatin aku terus"

"Dia yang liatin apa kamu?"goda taun jang lagi,lahi kagi wonyoung tersipu malu.

"Tau ah"

Wonyoung memilih membuang mukanya melihat jalanan, sedangkan tuan jang tertawa puas melihat anaknya tersipu malu karena seorang pria.


































































Berhari-hari tinggal di rumah sang ibu,yena memutuskan untuk tinggal di rumah yang dia beli beberapa tahun lalu sebelum dia bertemu dengan yuri.

Sebenarnya yena membeli rumah itu saat dia berpikir dia harus tinggal sendiri karena sudah besar, tapi melihat ibunya tinggal sendiri dia jadi tidak tega.

Tapi karena sekarang dia sudah berkeluarga jadinya yena memutuskan untuk menempati rumah itu, sekarang yena dan yuri sudah sampai di rumah yang akan mereka tempati.

Yena mendorong koper dan beberapa perlengkapan lainnya,yuri membantu membukakan pintu.rumahnya cukup luas tapi pas untuk di pakai dua orang.

"Kamar kita ada di lantai dua,ayo"ajak yena,yuri membantu membawakan koper yang di bawa yena.

Setelah sampai yuri sedikit tidak nyaman karena banyak debu,dia bersin berkali-kali,"kamu di luar aja,biar aku beresin"

"Enggak,aku bisa pake masker"

Yuri mengambil masker di tasnya yang sering dia bawa,yuri memakainya dan langsung membersihkan kamarnya.

Yena bertugas untuk mengangkat barang barang berat sedangkan yuri menyapu dan mengepel.terkadang yena membantu yuri menyapu atau mengepel hingga pekerjaannya selesai dengan cepat.

Mereka berdua langsung membereskan baju baju milik mereka berdua, sesekali dengan jahilnya yena memberantaki baju yuri yang sudah tersusun rapih.

Tidak jahil ,bukan Choi yen namanya.

Pekerjaannya mereka selesai simg hari, sekarang mereka berdua duduk di sofa yang ada di kamar.yena membaringkan tubuhnya dengan paha yuri sebagai bantalan.

"Kamu mau minum apa,aku pesenin"tawar yuri Smbil membuka aplikasi pesan online.

"Air putih"jawab yena .

"Beneran?"

Yena mengangguk,yuri menyuruh yena untuk bangkit dari tidurnya dia akan mengambilkan yena air putih.

"Nih"yuri menyodorkan segelas air putih untuk yena,yena langsung mengambil dan meminumnya hingga setengah.

"Kamu juga harus minum"yena memberikan sisa airnya untuk yuri,yuri sedikit tersenyum sebelum mengambil gelasnya dan minum.

"Sini gelasnya,aku simpen ke dapur"yena mengambil gelasnya,dia berjalan menuju dapur.

Yuri tersenyum manis melihat perlakuan yena terhadapnya,dia berharap ini bukan pilihan yang salah memilih  sahabat kecilnya sebagai seseorang yang dia sayangi sekarang.



























My Annoying CEO [2021]
YENYUL

My Annoying CEO °Yenyul° | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang