My Annoying CEO [28]

358 41 0
                                    

Happy reading!!!
































3 bulan kemudian....

kehidupan rumah tangga yena dan yuri masih berjalan harmonis,bahkan mereka lebih lengket dari bebrapa bulan lalu.seperti sekarang,dua sejoli itu tengah berbaring di kasur miilk mereka sambil berpelukan.

yena mengelus kepala yuri lembut,yuri tidur di dada yena sebagai bantalan.asik berbaring tiba tiba perut yuri terasa mual,dia lansung bangkit membuat yena keget. yena menghampiri yuri yang tengah muntah,lelaki itu membantu memijat tengkuk leher yuri.

"kamu baik baik aja sayang?"tanya yena khawatir,yuri mengangguk.

"ada yang sakit,mau ke dokter aja"

yuri menggeleng,"gak usah,kayanya aku masuk angin deh dari kemarin mual terus"

yena menatap yuri dengan tatapan tidak bisa di artikan,yuri menatap heran suaminya itu,"jangan jangan kamu ha-"

"jangan terlalu berharap,aku cuman masuk angin yena"potong yuri cepat.

yena terdiam,apa salahnya jika memeriksanya ke dokter pikir yena,jika memang yuri hamil yena akan senang bukan main.yuri berjalan meninggalkan yena dia berbaring di kasurnya.

yena ikut berbaring lagi di samping yuri,dia memeluk istrinya itu,"kalau mual lagi kita ke dokter aja ya"bujuk yena,yuri mengangguk.

yena tersenyum,dia mengelus kepala yuri lembut. yena ikut tertidur ketika dia melihat yuri sudah dahulu tertidur.

hari besoknya,yena dan yuri sudah berada di kantor. sebenarnya tadi malam yuri kembali muntah membuat yena khawatir,nanti siang yena akan membawa istrinya itu ke rumah sakit.

yena tengah bersantai di ruangan yuqi dan hyewon,dia ingin menanyakan sesuatu kepada yuqi,"yuqi"

"kenapa pak bos"

yena menatap dalam mata yuqi,"saya mau tanya,kalau orang hamil itu ciri cirinya seperti apa?"

yuqi mulai berpikir ,dia ingat sekali ketika istrinya itu hamil anak pertama,dari mulai muntah, ngidam atau sejenisnya yuqi sangat ingat.bahkan makanan aneh yang istrinya mau yuqi ingat.

"kalau yang istri saya alamin sih,kaya mual mual ,terus nafsu makannya nambah pak,kadang juga suka mau yang aneh aneh sih"jelas yuqi,yena mengangguk.

di kursi sebrang hyewon hanya bisa mendengarkan dua orang tua itu,"seperti itu ya"yena mengangguk mengerti.

"emangnya yuri lagi ngidam pak bos?"tanya hyewon penasaran.

"dari kemarin dia muntah muntah,mau saya bawa ke rumah sakit katanya cuman masuk angin"

" mending bawa ke dokter aja pak,takutnya ada apa apa"kata yuqi yang di angguki yena.

tepat setelah makan siang ,yena langsung membawa yuri ke rumah sakit.sekarang yena tengah menunggu yuri yang tengah di periksa,sebenarnya yena ingin ikut tapi tidak boleh.

beberapa menit menunggu yena di panggil oleh dokter,yena menghampiri yuri yang tengah berbaring di brankar .yuri tersenyum ketika yena masuk tapi yena tidak tau arti senyum yuri.

"gimana keadaan istri saya dok?"tanya yena.

dokter wanita itu tersenyum,dia bangkit dari duduknya mengulurkan tangannya yang di balas dengan muka bingung yena,"selamat ,sebentar lagi anda akan menjadi seorang ayah"

yena mematung tak percaya,dia tidak salah dengarkan dia akan menjadi seorang ayah,"dokter gak bercanda kan?"tanya yena memastikan.

"ngapain saya bercanda,saya keluar dulu.sekali lagi selamat"

yena menoleh kearah yuri dia tersenyum manis dan langsung memeluk yuri erat,"dugaan aku benerkan,kamu hamil"yena sangat senang.

yena melepaskan pelukannya,dia menatap manik yuri,"makasih sayang"yena mengecup bibir yuri sekilas.

"sekarang kita pulang,kamu istirahat di rumah ya"yuri mengangguk,yena membantu yuri turun dari brankar.

di perjalanan pulang yena tak hentinya tersenyum membuat yuri geli sendiri dengan suaminya itu. tepat hari ini yena akan sedikit mengurangi pekerjaannya untuk menjaga yuri.




































































kabar yuri hamil sudah terdengar oleh keluarga yena dan yuri,ibu yena yang tengah berada di rumah nako langsung pulang untuk bertemu yuri.

orang tua yuri juga sudah ada di rumah yena sekarang,mereka merayakan kehadiran cucu pertama meskipun itu masih lama,tapi mereka sangat senang.

"yena,kalau yuri mau apa di turutin yah"kata sang ibu,yena hanya bisa mengangguk.

"kamu juga,jangan kebanyakan kerja ya yuri"yuri mengangguk.

setelah kedua orang tua itu kenyang berbincang dengan yena yuri,akhirnya mereka pulang.padahal yena sudah menyuruh mereka untuk menginap tapi mereka menolak.

"OM !!....OM!!"

suara teriakan dari luar membuat yena dan yuri kaget,yena berjalan untuk membuka pintu,yena melihat nako dan yujin di depannya,"mau ngapain kalin?"

"mau liat tente yuri"jawab nako.

yena manetap yujin,seharusnya dia berada di kantor jam segini,kenapa malah ikut dengan si pengangguran nako,"kamu kenapa ikut? memangnya di kantor sudah selesai?"

"hmm..pengen ikut om pengen liat"

"gak ada,pulang ini sudah sore,tante kalian mau istirahat"usir yena kepada keponakannya itu.

"kok gitu om,kan mau liat"

"nanti aja liatnya kalau sudah melahirkan,sana"

yena mendorong dua keponaknnya itu untuk keluar dari lingkungan rumahnnya,tapi apa daya mereka lebih lincah dari yena . yena menghela nafasnya melihat nako dan yujin masuk kerumahnnya.

"berantakan lagi pasti rumah"yena pasrah,dia masuk lagi kedalam rumahnya.

paginya yuri sudah berada di punggung yena,yena tengah memasak sedikit kesusahan karena istrinya itu minta di gendong.

"yuri turun dulu yah,aku susah ini masaknya"

yuri menggeleng dia malah memluk leher yena erat,sudahlah dari pada nanti ngambek mending yena membiarkan yuri seperti itu.

setelah sarapan,yena sudah bersiap untuk ke kantor.yena menghampiri yuri yang tengah duduk di ruang tengah ,"aku berangkat yah"yena mengecup pipi yuri sebentar.

yuri mengangguk,sebelum keluar yena mengacak gemas rambut yuri.yena melajukan mobilnya pelan menuju kantor.

saat akan masuk ke ruangannya yena di kagetkan dengan kelakuan dua karyawannya,mereka meniupkan terompet dan confetti menyambut yena.bukannya senang yena malah menatap kesal mereka.

"bereskan sekarang juga!"perintah yena yang langsung di kerjakan merka berdua.setelah membersihkan mereka berdua langsung keluar dari ruangan yena.

yena duduk di kursinya dia menyenderkan tubuhnya yang sedikit lelah di tambah tadi menggendong yuri cukup lama.

yena menatap kursi milik yuri,sepertinya dia harus segera mencari sekertaris cadangan,tapi dia harus bertanya dulu ke yuri,jika istrinya masih sanggup dia tidak akan mencari.



























My Annoying CEO [2021]
YENYUL

My Annoying CEO °Yenyul° | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang