My Annoying CEO [9]

330 46 4
                                    

Happy reading!!

























































Yuri masuk kedalam kantor,banyak karyawan yang menunduk ketika yuri melewati mereka,yuri harus membalasnya sampai punggungnya sakit.

Dia masuk kedalam ruangan,dia tidak melihat si CEO menyebalkan di tempatnya,"tumben belum datang"

"Cieee..nyariin saya"

Suara itu membuat yuri menoleh kebelakang,ada yena yang tengah berdiri di belakangnya,"astaga,kirain tadi hantu"

"Kamu samain saya sama hantu?"

"Enggak, bercanda doang"

"Bercanda kamu kurang lucu"ledek yena,dia pergi untuk duduk di tempatnya.

"Emang gue ngelucu?"gumam yuri sambil berjalan ke tempatnya.

"Oh iya,besok saya mau ke Jepang, kamu mau ikut?"tanya yena,"kumpul keluarga sih"lanjut yena.

"Kenapa ngajak saya,kan itu keluarga bapak"

"Takutnya kamu mau ikut, sekalian saya kenalin sebagai tunangan"kata yena sambil tersenyum mengejek yuri.

"Enggak, makasih!"

"Kenapa tidak mau,kan lumayan tunangan dengan CEO terkenal"

"Saya gak mau pak! Jangan maksa"

"Yasudah saya ajak yiren saja"

"Yaudah"

Besoknya yena benar benar pergi ke Jepang,dan yuri bahagia bisa bersantai di ruangan besar yena,tidur nyenyak di waktu Istirahat di kasur besar milik yena.

Ya ,yuri tau ini tidak sopan,tapi kapan lagi bisa bersantai ketika yena tidak ada,yuri tengah melihat kamar yena yang cukup rapih.

"Rapih juga,beda sama kamar gue"kata yuri.

Dia menelusuri setiap ruangan yena,hingga akhirnya dia berhenti di salah satu lemari kecil,dia membuka lemari itu.

Yuri mengambil sebuah pas foto,disana ada foto yena dan anak kecil perempuan seumuran,"kok,kaya kenal yah?"

Yuri memperhatikan wajah anak kecil perempuan itu,mukanya bulat dengan pipi cabi.

"Kaya siapa yah?!"

"Tapi seragamnya kaya sekolah gue di busan,ah iya kan yena pernah nunjukin foto pas kecilnya"

"Bodo amat dia siapa"yuri menaruh kembali foto itu,dia memilih untuk keluar dan berjalan ke kantin, perutnya sudah berbunyi.

Yuri duduk sendiri, biasanya di temani yena sekarang sendiri, makanan datang yuri langsung melahap makanan itu.

"Hallo"sapa salah satu karyawan di kantor yena,cowok.

"A-iya,hallo juga"

"Kenalin gue hyewon"hyewon mengulurkan tangannya yang balas oleh yuri.

"Yuri"

"Udah tau kok, karyawan semuanya pada ngomongin elo"

Yuri mengangguk, pasti gara gara yena bilang dia tunangannya"lo gak makan?"

"Udah kok tadi,eh liat lo sendiri jadi gue temenin, pak yena gak bakal marah kan?"

"Santai aja kali,gue sama yena gak punya hubungan kok"

"Serius?"

"Iya,dia cuman ngancem orang yang bikin gue gak nyaman aja"

Hyewon mengangguk, mereka berdua asik mengobrol sampai waktunya mereka kembali bekerja.

















































Yena sudah pulang dari Jepang, sekarang dia akan berangkat ke kantor, dia masuk kedalam ruangannya,dia melihat yuri yang tengah bersantai sambil melihat jalan dari atas.

"Asik banget yah, sampe saya datang gak tau"ledek yena membuat yuri menoleh.

"Loh bapak udah pulang?!"tanya yuri sambil berjalan ke mejanya

"Saya cuman sehari,apa ada Kendala kemarin?"

"Aman pak,ah ini , bapak harus tanda tangan"yuri memberikan berkas untuk yena, yena langsung memberi tanda tangan di berkas itu.

"Ah iya pak saya mau tanya?"

"Apa?"

"Tapi maaf banget, kemarin saya pergi ke kamar bapak,gak sengaja buka lemari bapak,dan liat foto anak kecil,itu bapak?"

"Foto anak kecil?"

"Iya, bapak inget gak foto yang bapak kasih liat ke saya?"

Yena mengangguk,"iya yang itu, tapi bedanya dia sama anak perempuan pak"

Ah ,yuri melihat fotonya sendiri tapi tidak ingat,"ayo ikut saya"

Mereka berdua masuk kedalam kamar yena,yena membuka lemarinya dia mengambil pas foto itu,"ini?"

"Iya pak"

Yena tersenyum"kamu percaya gak kalau perempuan ini kamu?"

"Saya?"

"Astaga,kamu sama foto sendiri aja gak inget"gemas yena,"ini kamu yuri"

Yuri bingung,yuri pernah satu sekolah sama yena?dia tidak ingat,"dan sahabat bebek yang ibu kamu bilang,itu saya"

Yuri semakin bingung,"jadi?"

"Saya sahabat kamu pas di busan"

Yuri menutup mulutnya tidak percaya,"jadi bapak,si bebek itu?!"

Yena mengangguk"iya"

"Kok saya gak percaya yah?"yuri menatap wajah yena dengan intens,"gak mirip bebek"

"Karena bebek kecil itu sudah berubah jadi lelaki tampan"

"Bapak gak ganteng"

Yena mendengus,dia menyimpan foto itu kembali ,"yasudah kalau tidak percaya"

Yena keluar dari kamarnya,yuri masih mematung tidak percaya,"masa sih,emang sih bibirnya mirip bebek, tapi kan...akhhh pusing!"






















My Annoying CEO [2021]
YENYUL

My Annoying CEO °Yenyul° | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang